Meskipun Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) yang dikhususkan Pemerintah untuk menampung siswa berkemampuan tinggi agar mendapatkan tantangan lebih dalam mendapatkan pendidikan di tiadakan, pemerintah daerah harus tetap men­jaga mutu pendidikan di wila­yahnya. 

Ya, meski sudah dihapus, bukan berarti RSBI layaknya barang yang telah usang terus langsung dibuang. Semangat dan kualitas yang selama ini telah dijalankan di sistem RSBI dalam proses kegiatan belajar mengajar harus tetap dipertahankan, bahkan harus lebih ditingkatkan.

Terkait  dampak putusan Mahkamah Konstitusi (MK) yang menghapuskannya sekolah RSBI, Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany mengatakan, walaupun bukan lagi RSBI tapi mutu pendidikan tetap harus ditingkatkan. Oleh karena itu, untuk meningkatkan sarana pendidikan berbagai upaya dilakukan Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel), diantaranya adalah dengan mengalokasikan dana yang mencapai 30% pada 2013.

Dalam meningkatkan mutu pendidikan, Airin berjanji tidak akan membeda-bedakan pendidikan di sekolah, baik negeri ataupun swasta yang dinaungi Kementerian Pendidikan ataupun Kementerian Agama.

“Dana pendidikan tersebut tak hanya diberikan kepada sekolah negeri tapi juga swasta, begitu juga dengan madrasah. Prioritas kami adalah meningkatkan mutu pendidikan," ujar Airin dalam acara Seminar Nasional Strategi Pemerintah Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan di Universitas Terbuka, Tangerang Selatan, pekan lalu.

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dibidang pendidikan, Tangerang Selatan bisa jadi contoh pembangunan sekolah dengan benar yang mengedepankan kelayakan. Artinya, setiap jengkal dari pembangunan gedung sekolah untuk kepentingan masyarakat harus diperhatikan lebih teliti. Baik dari segi kualitas, kuantitas, mutu, bahan bangunan, spek dan sarana pendukung. "Tangerang Selatan, bisa jadi contoh pembangunan sekolah yang benar. Kami akan tindak tegas kontraktor yang bermain-main dengan mutu bangunan sekolah," tegas dia.