ADB Soroti Tingginya Kecelakaan Lalin Di Asia

Dampak Negatif Pertumbuhan ekonomi

 ADB Soroti Tingginya Kecelakaan Lalin Di Asia 

 Jakarta---Pertumbuhan ekonomi Asia yang melesat tinggi dinilai bersamaan dengan naiknya jumlah kendaraan. Sehingga dianggap rawan terhadap tingkat kecelakaan di jalan raya. Karena itu Bank Pembangunan Asia (ADB) mendesak perlu kebijakan guna menekan kematian lalu lintas. “Pertumbuhan tersebut harus diimbangi dengan kebijakan menurunkan jumlah hilangnya nyawa akibat kecelakaan di beragam jenis jalan raya,” kata Wakil Presiden ADB, Bindu Lohani, dalam keterangan tertulis ADB yang diterima di Jakarta, Senin

 Lebih jauh Bindu Lohani memperkirakan jumlah kendaraan di negara-negara Asia bertambah menjadi 2 kali lipat akibat pergerakan ekonomi yang positif. "Dengan tingkat pertumbuhan ekonomi yang mengagumkan, jumlah kendaraan di kawasan Asia dan Pasifik diperkirakan tumbuh dua kali lipta dalam 4-5 tahun,” tambahnya.

 Oleh karena itu, kata Bindu, guna menekan angkat kecelakaan lalin, maka ADB meluncurkan program Rencana Aksi Keamanan Jalan (RAKJ). Kampanye ini mengimbau berbagai pemerintahan di kawasan Asia dan Pasifik untuk mengatasi tingginya tingkat kematian dan korban luka-luka serius akibat dari peristiwa kecelakaan lalu lintas.

 Berdasarkan data ADB, hampir sepertiga pinjaman ADB diberikan untuk proyek transportasi. Karena itu ADB mengembangkan RAKJ untuk mempromosikan keamanan dalam perencanaan, desain, konstruksi dan operasi dari seluruh bantuan yang diberikan oleh lembaga keuangan tersebut.

 Rencana tersebut juga meliputi komponen infrastruktur seperti medan jalan dan fasilitas trotoar. Disisi lain, komponen ini didukung dengan kebijakan seperti program edukasi public, atau semacam sosialisasi kepada masyarakat.

 Lembaga keuangan multilateral itu memperkirakan bahwa setiap tahunnya sekitar 1,18 juta orang meninggal akibat kecelakaan lalu lintas. Dari jumlah tersebut, sekitar 60% diantaranya terjadi di negara-negara yang terletak di Asia dan Pasifik.

 Sebelumnya, Bank Dunia bersama dengan enam bank multilateral lainnya meluncurkan inisiatif bersama untuk mempromosikan keamanan jalan guna menekan angka kematian dan kecelakaan lalu lintas di negara-negara berkembang. “Di negara-negara maju, kecelakaan lalu lintas menunjukkan penurunan tetapi di negara-negara berkembang menunjukkan peningkatan,” kata Presiden Bank Dunia, Robert B Zoellick.

 Menurut Zoellick, tingginya angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas. Karena makin banyaknya jalan raya yang dibangun dan produksi jumlah kendaraan yang tinggi. Namun tak diimbangi dengan ketatnya peraturan . “Krena meningkatnya pembangunan jalan, kendaraan bermotor, dan pengaturan jalan yang berbahaya yang mengancam keselamatan pengguna jalan," tambahnya.

 Zoellick mendesak agar negara-negara itu berinvestasi dalam keamanan jalan, dan menyerukan kepada lembaga donor untuk menyediakan dana yang memadai melalui inisiatif baru baik dalam bidang pembiayaan maupun pembangunan kapasitas.

 Hal tersebut, menurut dia, dibutuhkan oleh pihak negara-negara berkembang untuk memenuhi tujuan Dekade yang menargetkan mengurangi tingkat kematian akibat kecelakaan lalu lintas sebanyak 50% pada 2020. **cahyo

BERITA TERKAIT

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…

Hutama Karya Berlakukan Diskon 20% Tol Trans Sumatera

    NERACA Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) kembali memberlakukan diskon tarif 20 persen di tiga ruas Jalan Tol…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…

Hutama Karya Berlakukan Diskon 20% Tol Trans Sumatera

    NERACA Jakarta – PT Hutama Karya (Persero) kembali memberlakukan diskon tarif 20 persen di tiga ruas Jalan Tol…