Gelar IPO, Sarana Meditama Lunasi Utang

NERACA

Jakarta- Pasca melepas 180 juta saham ke publik dalam penawaran saham umum perdana (Initial Public Offering/IPO) di lantai bursa, PT Sarana Meditama Metropolitan Tbk (SAME) ditaksir memperoleh dana sebesar Rp72 miliar. Rencananya, pihak manajemen perseroan akan segera melakukan pelunasan utang.  

“Sebesar 50% dari dana IPO untuk pelunasan utang yang timbul pada tahun 2007 saat RS Omni didirikan untuk investasi, payback untuk pembangunan tersebut,” jelas Direktur Utama SAME, Noersing di Jakarta akhir pekan kemarin.

Menurut Noersing, perusahaan sudah mulai mencicil sebagian utangnya melalui pendanaan dari pihak perbankan di tahun 2012 dana ini. Namun, sayangnya dia enggan menyebutkan pihak perbankan yang telah memberikan pinjaman tersebut.

Selain menggunakan 50% dari hasil dana penawaran umum saham perdana untuk melunasi utang, pihak manajemen juga berencana untuk menggunakan 28% dari dana tersebut untuk penambahan tempat tidur, dan selebihnya sebagai tambahan modal kerja.  

Hal tersebut, menurut Noersing untuk mendukung kinerja perseroan ke depan. Karena itu, pihaknya optimistis dapat mengkatkan laba bersih sebesar 40-50% di tahun 2013. ”Pada tahun 2012 laba bersih perusahaan mencapai Rp12,768 miliar. Maka pada tahun 2013 kami ingin meningkatkan laba bersih mencapai Rp21 miliar.” tandasnya.

Di samping meningkatkan laba bersih, kata Noersing, perusahaan juga menargetkan pendapatan dapat mencapai Rp273 miliar atau meningkat 25% dibanding tahun sebelumnya sebesar Rp130,5 miliar.

Dalam pelaksanaan penawaran saham umum perdananya,  saham SAME dibuka naik ke level Rp480 per saham. Frekuensi perdagangan saham SAME sekitar 813 kali dengan volume perdagangan saham mencapai 26.445 saham dengan nilai transaksi mencapai Rp6,24 miliar.

Meskipun saham SAME sempat mencapai level terendah sebesar Rp455 per saham, dan level tertingginya di level Rp600 per saham. Sementara pada perdagangan Jumat pekan kemarin, harga saham SAME tercatat ditutup menguat 55 poin atau 13,75% ke level Rp455 per saham dari harga perdana saham Rp400.

Dalam pelaksanaan IPO tersebut, perseroan melepas 180 juta saham ke publik, sedangkan saham pendiri sebesar 1 miliar. Total saham yang dicatatkan di BEI sebesar 1,18 miliar saham. Saat masa penawaran perdana saham, jumlah saham yang diminati oleh pelaku pasar mencapai 306,07 juta saham. Jumlah peminat mencapai 857 pihak, dan pemegang saham lewat penawaran perdana saham mencapai 859.

Sementara hingga akhir Juni 2012, perseroan mencatatkan pendapatan 2012 sebesar Rp130,562 miliar, laba bersih sebesar Rp12,768 miliar dan EBITDA sebesar Rp41,873 miliar untuk periode enam bulan terakhir pada 30 Juni 2012.

Adapun pemegang saham setelah penawaran perdana saham dan employee stock allocation (ESA) antara lain PT Omni Health Care sebesar 84,53%, Didi Armanto Kusumanto memiliki saham sebesar 0,22%, masyarakat memiliki saham sebesar 15,23%, dan ESA sebesar 0,02%.

BERITA TERKAIT

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

BEI Suspensi Saham Pelat Timah Nusantara

Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…

Bank Woori Bidik Right Issue Rp3,2 Triliun

Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…

BERITA LAINNYA DI

Laba Bersih Indonesia Fibreboard Naik 3,9%

Di tahun 2023, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp100,9 miliar atau tumbuh 3,9% dibanding tahun…

BEI Suspensi Saham Pelat Timah Nusantara

Lantaran terjadi peningkatan harga saham di luar kewajaran, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan perdagangan saham PT Pelat Timah Nusantara…

Bank Woori Bidik Right Issue Rp3,2 Triliun

Perkuat struktur permodalan, PT Bank Woori Saudara Indonesia Tbk (SDRA) akan melaksanakan Penambahan Modal Dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih…