Pasar Cerah, BEI Kembali Serukan BPD Go Public

NERACA

Jakarta- Ekspektasi pertumbuhan harga indeks saham gabungan (IHSG) yang diproyeksikan dapat tumbuh sekitar 15%, seiring dengan kondisi perekonomian Indonesia yang tumbuh positif, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali mendorong pihak perbankan untuk melakukan penawaran saham umum perdana (Initial Public Offering/IPO). Khususnya, Bank Pembangunan Daerah (BPD). Terlebih sepanjang 2012 lalu, sebagian besar saham-saham perbankan seperti BBCA, BBRI, dan BBNI tercatat memiliki nilai kapitalisasi besar dan menarik dikoleksi. 

Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen mengatakan, kondisi pasar yang saat ini cukup baik merupakan momentum tepat bagi perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di lantai bursa. “Tahun ini adalah tahun yang pas untuk BPD IPO.” katanya di Jakarta, Rabu (9/1).

Dengan melakukan pencatatan saham, menurut Hoesen, bank-bank daerah dapat memperoleh tambahan modal dan meningkatkan kinerjanya ke depan. Meskipun demikian, hal itu diakui Hoesen, bukan perkara mudah. Pasalnya, bank pembangunan daerah harus mendapat izin dari pemerintah daerah selaku pemegang saham sehingga dapat memakan waktu yang panjang.

Hingga saat ini, pihaknya mencatat baru dua bank daerah yang mencatatkan sahamnya di lantai bursa, yaitu Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten (BJBR) dan Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur (BJTM). “Prosesnya perizinannya panjang, jadi sampai saat ini saja tambah belum banyak BPD yang mencatatkan sahamnya di Bursa, maka ada baiknya semua itu harus disiapkan dulu,” jelasnya.

Prospek Saham Perbankan

Sejauh ini, didukung dengan kondisi fundamental emiten, kinerja saham perbankan dinilai layak untuk dikoleksi investor sepanjang perekonomian Indonesia masih tumbuh.

Di samping itu, ruang bisnis perbankan melakukan ekspansi masih besar sehingga akan mendukung pendapatan dan mempertahankan pertumbuhan laba bersih sehingga sahamnya tetap likuid di pasar modal.“Dengan meningkatkan pendapatan operasional non bunga (fee based income) sehingga bisnis perbankan di 2013 masih dapat tumbuh 14%,” jelas Direktur Utama PT Schroeder Asset Management, Michael Tjoajadi.

Meskipun demikian, harus diakui tidak semua saham emiten perbankan layak dikoleksi investor, ada beberapa aspek yang perlu dicatat seperti waktu investasi (timing), kapitalisasi, dan tata kelola perusahaan (good corporate governance).

Namun, dalam lima tahun terakhir tercatat, tingkat imbal hasil (return) indeks saham perbankan dinilai selalu “out performed” dari tingkat pertumbuhan IHSG. Karena itu, tidak heran jika saham sektor perbankan dan keuangan menjadi sektor yang harus dipertimbangkan.

Sementara pada kuartal pertama tahun ini, pihak BEI mencatat ada sebanyak delapan calon emiten baru yang sedang melakukan proses IPO, antara lain PT Bank Maspion, PT Cipaganti Citra Graha, Trans Marine, PT Pelita Paper Cengkareng Paper, PT Siba Surya, PT Citra Borneo Indah, PT Indoprima Gemilang, PT Steel Pipe Industry Indonesia (Spindo), dan PT Dyandara Media International. (lia)

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…