Penerepan Sistem XBRL di Pasar Modal Masih Dikaji

NERACA

Jakarta – Dalam rangka meningkatkan daya saing industri pasar modal dalam negeri, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menerapkan sistem eXtensible Business Reporting Language" (XBRL). Hanya saja, rencana tersebut masih terus dikaji.

Kata Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, penerapan pelaksanaan sistem "eXtensible Business Reporting Language" di pasar modal adalah program jangka panjang, “XBRL merupakan program jangka panjang, secara nasional juga tengah dikaji oleh Bank Indonesia (BI). Kajian XBRL itu, kita akan berjalan bersama,”katanya di Jakarta, Rabu (9/1).

Dia mengatakan, penerapan sistem XBRL itu merupakan salah satu program negara-negara anggota Kelompok Ekonomi 20 (G-20) agar memiliki pemahaman yang sama dalam membaca laporan keuangan. "XBRL itu salah satu program G20 agar ke depannya dapat menyeragamkan pemahaman yang sama dalam sistem keuangan. Dan harus dilakukan edukasi dan sosialisasi yang dalam," paparnya.

Menurut dia, program XBRL itu bukanlah program yang dapat direalisasikan dalam satu atau dua tahun. Persiapan sistem XBRL itu akan memakan waktu yang cukup panjang seperti konvergensi akuntansi Indonesia ke akuntansi internasional (international financial reporting standard/IFRS). "Nantinya format pelaporan keuangan emiten di Indonesia akan sama dengan format pelaporan keuangan emiten di bursa negara lain. Hal itu memudahkan investor asing untuk melihat aset emiten Indonesia dan begitupula sebaliknya," ujarnya.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, Hoesen mengatakan, rencana penerapan sistem XBRL itu akan berlaku secara internasional dan sudah diterapkan di bursa regional seperti Hongkong, Jepang dan Korea Selatan.

Selain itu, lanjut dia, penerapannya juga dianjurkan oleh lembaga pasar modal internasional (Securities and Exchange Commission/SEC). Sebagai informasi, penyajian laporan keuangan memang dilakukan sesuai dengan bahasa dari setiap negara, namun dengan menggunakan sistem XBRL, urutan dan poin yang ada di dalam laporan keuangan akan tetap sama. Sehingga akan memudahkan investor asing untuk mengetahui arus kas suatu perusahaan walaupun data tersebut disajikan dalam bahasa yang berbeda-beda. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Optimis Pertumbuhan Bisnis - SCNP Pacu Penjualan Alkes dan Perluas Kemitraan OEM

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…

Astragraphia Tetapkan Pembagian Dividen 45%

NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…