Pemerintah Kaji Kenaikan Tarif Listrik Non-Subsidi Otomatis

NERACA

Jakarta   - Pemerintah mengkaji penerapan kenaikan tarif listrik yang diberlakukan secara otomatis (automatic tariff adjustment) khusus kepada pelanggan listrik nonsubsidi.

Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jarman di Jakarta, Rabu (9/1), mengatakan, sampai akhir 2013 akan terdapat empat golongan pelanggan listrik yang sudah tidak memperoleh subsidi lagi.

Keempat golongan tarif listrik nonsubsidi itu adalah rumah tangga besar (R3) dengan daya 6.600 VA ke atas, bisnis menengah (B2) dengan daya 6.600 sampai 200 kVA, bisnis besar (B3) dengan daya di atas 200 kVA, dan kantor pemerintah sedang (P1) dengan daya 6.600 hingga 200 kVA.

"Perlu dilakukan kajian penerapan tarif listrik secara otomatis pada pelanggan nonsubsidi," katanya seperti dilansir Antara.

Jarman menambahkan, di tahun mendatang, perlu pula penerapan kebutuhan listrik minimum untuk pelanggan kecil dengan daya 450 dan 900 VA. "PLN diharapkan melakukan kajian terkait pemakaian minimum itu," katanya.

Pemerintah telah memutuskan kenaikan tarif listrik rata-rata sebesar 15% per 1 Januari 2013 yang diterapkan setiap tiga bulan sekali dengan besaran rata-rata 4,3%.

Keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Menteri ESDM No 30 Tahun 2012 tentang Tarif Tenaga Listrik yang Disediakan PLN.

Berdasarkan keputusan tersebut, seluruh golongan pelanggan listrik mengalami kenaikan tarif kecuali 450 VA dan 900 VA.

Sebagai contoh, tarif pelanggan rumah tangga (R1) berdaya 1.300 VA per 1 Januari 2013 ditetapkan Rp833 per kWh, mulai 1 April adalah Rp879, dan 1 Oktober sebesar Rp979.

Jika pelanggan R1 1.300 VA dengan pemakaian 188 kWh sebulan, maka sebelum kenaikan rekening listriknya adalah Rp148.520 dengan subsidi Rp105.661.

Namun, setelah kenaikan, maka rekening pada triwulan pertama 2013 akan menjadi Rp156.689 dengan subsidi Rp97.493, triwulan kedua naik Rp165.306 dengan subsidi Rp88.875, triwulan ketiga Rp174.398 dengan subsidi Rp79.783, dan triwulan keempat menjadi Rp183.990 dengan subsidi Rp70.191

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…