Revolusi Transportasi Butuh Kepemimpinan Tegas

 

Revolusi Transportasi Butuh Kepemimpinan Tegas

NERACA
Jakarta – Kepemimpinan yang tegas akan menjadi modal besar bagi revolusi transportasi di Jakarta demi mengatasi sektor transportasi yang semakin ruwet. Demikian dikatakan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di Balai Kota Jakarta, Rabu (9/1), dalam acara peluncuran Buku Putih Transportasi Jakarta oleh Ikatan Alumni Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia (IASFTUI).

Bambang mencontohkan beberapa pemimpin di negara lain yang berani melakukan gebrakan dalam menangani masalah transportasi.

Dikatakannya, Enrique Penalosa, mantan Walikota Bogota, Kolombia, dengan tegas menolak program pengembangan jalan raya senilai US$ 10 miliar dari sebuah lembaga pemberi pinjaman. Malah sebaliknya, Penalosa membatasi penggunaan kendaraan pribadi dan membangun sistem angkutan umum yang bermutu.

“Coba tengok juga Presiden Korea Selatan periode 2008-2012 Lee Myung-Bak. Bukannya membangun jalan, Lee malah menghancurkan jalan layang lalu mengubahnya menjadi ruang terbuka hijau. Setelah itu macet langsung hilang,” kata Bambang.

Walikota New York pernah menutup jalan utama di daerah Times Square yang sering disebut pusat ekonomi dunia, lalu mengubah fungsinya menjadi Plaza Pejalan Kaki dan Pesepeda.

Mexico City pernah menutup jalan-jalan utama untuk kendaraan pribadi di daerah pusat kota, lalu mengubahnya menjadi jalan khusus untuk pejalan kaki dan pesepeda.

Kemudian, lanjut Bambang, mantan Walikota Curitiba, Brazil, Jaime Lerner, melakukan gebrakan besar dengan membuat Bus Rapid Transportation (BRT) yang kemudian diadopsi oleh banyak negara.

“Bagaimana dengan mantan Walikota Solo yang sekarang memimpin Jakarta?” tanya Bambang dalam akhir paparannya.

10 Program

Kepemimpinan yang tegas hanyalah satu dari sepuluh program yang diajukan oleh UI dalam buku putih tersebut. “Kami mengajukan 10 program untuk mengatasi masalah transportasi di Jakarta,” kata Prasetyo Hatmodjo dari dari Ikatan Alumni Sipil Fakultas Teknik Universitas Indonesia (IASFTUI) di Balai Kota Jakarta, Rabu (9/1).

Program-program lainnya tidak berbeda jauh dengan program-program yang sudah ada. Beberapa yang disebutkan adalah pembangunan angkutan umum, peningkatan prasarana bagi pejalan kaki dan pesepeda, penataan parkir, peningkatan jaringan jalan, pembatasan penggunaan kendaraan pribadi, pengendalian pertumbuhan jumlah mobil pribadi, pengendalian pertumbuhan jumlah dan penggunaan sepeda motor, serta penyediaan fasilitas dalam sistem angkutan umum barang berbasis rel.

IASFTUI mengakui bahwa sebagian besar program-program tersebut sudah tercantum dalam Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 103 Tahun 2007 tentang Pola Transportasi Makro, tetapi aplikasinya masih sangat terbatas. Contoh yang paling mudah adalah MRT yang prosesnya begitu lambat, padahal dananya sudah tersedia.

Menanggapi buku putih yang diajukan oleh UI tersebut, anggota DPR Ali Wongso hanya menitikberatkan political action yang akan dilakukan oleh pemerintah. “Saya bersedia menggalang kekuatan lintas partai untuk mendorong percepatan pembangunan Jakarta,” kata Ali.

Wamen Perhubungan berharap, buku putih ini jangan hanya berhenti pada tahap ini, tapi juga dibuat road map yang lebih mendalam sehingga mudah untuk dilaksanakan.

 

BERITA TERKAIT

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

Infobrand.id Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya

Infobrand Gelar Indonesia Digital Popular Brand Award untuk ke 32 Kalinya NERACA Jakarta – Di tengah persaingan yang semakin sengit,…