Gali Potensi Wajib Pajak Baru - 2013, Menkeu Kejar Target Penerimaan Pajak

 

NERACA

Jakarta - Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo mengatakan, potensi wajib pajak yang belum tergali di Indonesia masih sangat besar. Hal ini dikarenakan kesadaran untuk membayar pajak masyarakat masih rendah. Sehingga, diperlukan upaya ekstensifikasi seperti melakukan sensus pajak untuk mencari wajib pajak baru akan terus dilakukan, melalui peningkatan koordinasi antar kantor wilayah pajak.

Hal tersebut guna mencapai target penerimaan pajak sebesar Rp1.031 triliun. "Bentuk pelaksanaannya yang akan ditingkatkan. Kerjasama dengan wajib pajak akan ditingkatkan, dan dikombinasikan dengan informasi dasar dari unit-unit terkait seperti direktorat potensi pajak dan kantor wilayah," ujarnya, Selasa (8/1).

Selain ektensifikasi, Kementerian Keuangan juga terus melakukan langkah intensifikasi dengan melakukan perbaikan internal yang digalakan ditubuh Direktorat Jenderal Pajak. Langkah ini terbukti cukup sukses terlihat dari capaian peningkatan PPN pada tahun lalu. "PPN itu ketika diperbaiki ternyata bisa meningkat di atas 30%. Jadi sebelumnya kecenderungan turun tak penuhi target, tapi setelah perbaiki sistem, disiplin dan integritas tinggi langsung membaik,” kata Agus.

Dia yakin target pajak akan tercapai, didasari dari capaian penerimaan pajak setiap tahunnya, yang selalu tumbuh positif. Pada 2011 pertumbuhan penerimaan pajak mampu mencapai angka 18,5% dan di 2012 pada angka 12,5%. Pertumbuhan tersebut menunjukkan adanya upaya ekstra dari Direktorat Jenderal Pajak untuk menghimpun target pendapatan pajak, padahal keuntungan perusahaan tambang dan manufaktur tidak besar.

Meski keadaan perekonomian dunia masih krisis, Agus optimistis hal tersebut dapat dilakukan karena penerimaan pajak selalu meningkat setiap tahun, walaupun penerimaan tidak mencapai target pada 2012 karena sektor ekspor nasional mengalami pelambatan akibat krisis. "Saya lihat dari 2005-2010, pertumbuhan pajak itu peningkatan itu ada di kisaran 16%, rata-rata setiap tahun. Pada 2011, itu naik 18,5%, kemudian pada 2012 meningkat 12,5% dibanding tahun sebelumnya," ujarnya.

Dia menegaskan potensi pembayar pajak perorangan maupun badan masih sangat besar. Saat ini yang baru tergali hanya 14%. "Itu yang harus ditingkatkan. Kalau sudah ditingkatkan jumlah wajib pajak dan ketaatan membayar pajak kita melihat peluang yang besar sekali di daerah intensifikasi," katanya.

Namun, Agus mengakui penerimaan perpajakan keseluruhan pada 2012 tidak mencapai target, karena terjadi defisit neraca perdagangan dan banyak barang impor masuk untuk kegiatan investasi yang mendapatkan pembebasan bea masuk. "Tentu ini mesti kita lihat dan kita mesti perhatikan, karena impor barang modal untuk kegiatan produktif, banyak didukung oleh pembebasan bea masuk dan membuat potensi penerimaan turun," ujarnya.

Kementerian Keuangan mencatat penerimaan pajak pada akhir Desember 2012 hanya mencapai Rp831,3 triliun dari target yang ditetapkan dalam APBN-Perubahan sebesar Rp879,4 triliun. Secara keseluruhan penerimaan perpajakan hanya tercatat Rp980,1 triliun atau 96,4% dari target Rp1.061,2 triliun.

 

BERITA TERKAIT

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival

Menyelamatkan Pangan, LG Inisiasi Better Life Festival NERACA Jakarta - Berdasarkan data Badan Pangan Nasional (Bapanas), setiap tahun ada 23-48…

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…