Mutu Produk Perikanan di Bali Bakal Ditingkatkan

NERACA

 

Karangasem -  Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan mutu perikanan hasil tangkapan nelayan di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali. Berbagai langkah perbaikan pun dilakukan, mulai dari pemberian bantuan motor dengan pendingin, cold storage, hingga pelatihan dan penyuluhan kepada para nelayan.

“Sekarang ini yang kami berikan motor dengan pendingin lumayan 20 kilogram sehingga itu bisa memberikan dan mengantarkan dari satu tempat ke tempat lain terutama di tempat pelelangan ke pasar-pasar karena tujuan kita memberikan motor pendingin ini supaya mereka tidak merusak ikan,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Sharif Cicip Sutardjo dalam kunjungan kerjanya bersama Menko Kesra Agung Laksono dan Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz di Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali, Minggu (6/1).

Bantuan tersebut, lanjut Cicip, dimaksudkan untuk meningkatkan mutu dari ikan hasil tangkapan para nelayan sebelum dilempar ke pasar. “Dulu itu pengalaman kita banyak para nelayan itu menambah dengan formalin sehingga itu menjadi salah satu jalan keluar untuk tidak mereka merusak ikan maka kami berikan bantuan motor dengan alat pendingin tersebut,” lanjutnya.

Mengenai cold storage (lemari pendingin ikan berukuran besar), dirinya sudah mengatakan kepada Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan Saut P Hutagalung bahwa adanya cold storage penting dan dibutuhkan di daerah tersebut. “Maka kami akan mencarikan jalan seperti dana atau apapun untuk memberikan bantuan cold storage kepada nelayan di Karangasem,” tegas Cicip.

Menjelaskan tentang perlunya pelabuhan pelelangan ikan di Karangasem, Menteri Cicip mengaku masih akan mengecek informasi itu lebih lanjut. “Pelabuhan lelang saya lupa sudah ada apa belum,” ungkapnya.

Lebih jauh MKP pengganti Fadel Muhammad ini menjelaskan, kegiatan “blusukan” bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke nelayan di Tanjung Pasir, Tangerang, menghasilkan beberapa temuan. “Kemarin kita pergi dengan Presiden cukup berhasil. Lelangnya baik dan memang saya lihat harga ikan di tempat pelelangan itu masih rendah ini harus ada pemikiran supaya para nelayan yang langsung mendapatkan ikan di laut paginya ditaruh di tempat pelelangan ini bisa meningkatkan harganya,” tandasnya.

Selain itu, sambung Cicip, pihaknya akan akan memberikan penyuluhan kepada para nelayan, yakni cara pemulihan ikan yang baik maupun juga bagaimana menangkap ikan yang baik sehingga ikan ini tidak rusak lalu juga termasuk tidak mematikan ikan dengan teknis tertentu.

“Nah ini akan kita berikan penyuluhan sehingga orang yang sudah mendapatkan penyuluhan ini maka akan bisa mendapatkan sertifikat. Maka hasil ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas serta pendapatan dari nelayan,” urainya.

Persoalan BBM

Dalam kesempatan tersebut, MKP juga menjelaskan minimnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk nelayan. “Solar ini kita minta 2,5 juta kiloliter tapi kita baru bisa mendapatkan 875 ribu kl karena keterbatasan BBM terutama BBM bersubisaidi. Nah kemarin presiden memerintahkan Dirut Pertamina maupun Menteri ESDM dan Menteri Keuangan untuk duduk bersama dengan saya untuk bisa memberikan data persis dan minta supaya ini bisa ditingkatkan daripada BBM bersubsidi ini,” paparnya.

Di samping itu, pihaknya juga tengah menggenjot konversi penggunaan BBM ke gas. “Itu akan bisa dengan gas dimana kami juga akan bisa membantu dengan memberikan konverter dari BBM ke gas dan tabung tahun 2013 ini kami sudah memiliki budget untuk bisa memberikan tabung atau konverter tapi belum banyak karena akan kita mulai tahun 2013 ini termasuk SPDN-nya akan kita rubah karena kan juga jika mensuplai gas harus punya stasiun khusus,” beber Cicip yang pada saat itu juga menyerahkan bantuan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan senilai Rp 450 juta.

Sementara itu di tempat yang sama, dalam sambutannya, Menko Kesra Agung Laksono menandaskan, pihaknya menyerahkan bantuan Rp 7,1 miliar untuk pengembangan masyarakat, termasuk masyarakat nelayan. Bantuan itu dimaksudkan untuk mengembangkan infrastruktur desa dan mendorong kegiatan ekonomi. Tujuannya mendongkrak perekonomian rakyat, terutama untuk menekan angka kemiskinan yang dia harapkan bisa turun lebih rendah dari 10%, yakni sekitar 8% di 2014.

“Kita tadi sudah melihat produk-produk laut yang dihasilkan nelayan di sini. Sebelum tadi Pak Menteri Kelautan datang, saya sudah mengintip hasil laut di sini. Luar biasa hasilnya. Kami sempat melihat program bedah rumah untuk nelayan. Ada bantuan dari pemerintah tapi juga dari masyarakat. Kalau di daerah lain hanya 300 rumah, di Bali ada 1400 rumah yang dibangun dan layak huni untuk rakyat kecil khususnya nelayan,” kata Agung.

Adapun Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz juga meninjau dan berdialog dengan para nelayan di lokasi. Selain berdialog mengenai produksi dan pemasaran nelayan Karangasem, Menpera juga ingin memastikan perumahan para nelayan di sana layak huni dan sehat. “Di sini perumahannya layak ya?” tanya Menpera kepada kerumunan nelayan. 

BERITA TERKAIT

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…

BERITA LAINNYA DI Industri

Konflik Iran dan Israel Harus Diwaspadai Bagi Pelaku Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus memantau situasi geopolitik dunia yang tengah bergejolak. Saat ini situasi Timur Tengah semakin…

Soal Bisnis dengan Israel - Lembaga Konsumen Muslim Desak Danone Jujur

Yayasan Konsumen Muslim Indonesia, lembaga perlindungan konsumen Muslim berbasis Jakarta, kembali menyuarakan desakan boikot dan divestasi saham Danone, raksasa bisnis…

Tiga Asosiasi Hilir Sawit dan Forwatan Berbagi Kebaikan

NERACA Jakarta – Kegiatan promosi sawit dan bakti sosial diselenggarakan Forum Wartawan Pertanian (Forwatan) bersama tiga asosiasi hilir sawit yaitu…