JORR W2 Utara Ditargetkan Rampung Akhir 2013

NERACA

Jakarta – Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (Jakarta Outer Ringroad-JORR) W2 Utara sepanjang 7,7 km dari Kebun Jeruk menuju Ulujami ditargetkan selesai akhir 2013. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Direktur Utama PT Marga Lingkar Jakarta (MLJ) Sonhadji Surahman akhir pecan lalu.

MLJ adalah anak perusahaan PT Jasa Marga yang memiliki hak konsesi ruas tol JORR W2 Utara.

Sonhadji menambahkan, dirinya yakin dapat menyelesaikan dua dari empat paket pembangunan, yaitu paket 1 Kebun Jeruk – Meruya sepanjang 1,95 km dan paket 2 Meruya – Joglo sepanjang 1,5 km pada Juli 2013.

Meskipun dapat menyelesaikan target dua paket tersebut seperti yang ditetapkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Sonhadji memiliki target lebih panjang. “Target saya sampai Ciledug,” ujar dia. Paket 3 Joglo – Ciledug sepanjang 2,35 km ditargetkan rampung pada Juli 2013.

Paket 4 Ciledug – Ulujami sepanjang 2,07 km adalah yang paling ketinggalan dibanding tiga paket lainnya. Persentase pengerjaannya baru 9,2%. Bandingkan dengan pengerjaan paket 1, 2, dan 3 yang berturut-turut mencapai 61,7%, 68,7%, dan 50,0%.

Pembebasan Tanah

Permasalahan utama yang dihadapi dalam pengerjaan paket 4 adalah pembebasan tanah. Berdasarkan pembagian tugas, pembebasan tanah merupakan porsi tugas Pemerintah Daerah Jakarta Barat dan Selatan. Sampai saat ini, pembebasan tanah yang telah dilakukan adalah 99% untuk wilayah Jakarta barat dan 88% untuk Jakarta Selatan.

Dalam paket 4, masih terdapat 147 rumah lagi yang perlu dibebaskan. “Permasalahannya adalah belum cocok saja harganya,” kata Sonhadji.

Pada perencanaan yang telah dibuat sebelumnya, seluruh paket dalam JORR W2 Utara akan rampung pada akhir 2013, asalkan seluruh tanah telah dibebaskan pada akhir 2012. Meskipun sampai saat ini pembebasan tanah belum juga selesai, Sonhadji masih optimistis. “Kalau pembebasan tanah bisa selesai akhir Januari 2013, sepertinya masih bisa terkejar,” kata dia.

Di tempat berbeda, Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam menetapkan target-targetnya di 2013 menyatakan bahwa JORR W2 Utara adalah salah satu yang ditargetkan rampung di 2013.

Pengerjaan JORR W2 secara total membutuhkan investasi sebesar Rp 2,2 triliun. Dana tersebut didapat dari pinjaman perbankan sebesar 70% dan modal perusahaan sebesar 30%. “Belanja modal sampai akhir 2012 baru setengahnya. Setengah lagi direncanakan untuk 2013,” jelas Sonhadji.

Kurangi Macet

Dengan selesainya JORR W2 Utara yang menghubungkan Kebun Jeruk dengan Ulujami, diharapkan kemacetan di Tomang dan Cawang dapat dikurangi. Kendaraan dari Bekasi atau Bogor nantinya tidak perlu lagi melewati Cawang untuk menuju Tangerang atau Cengkareng, dan sebaliknya.

“Kendaraan-kendaraan dari Bogor dan Bekasi menumpuk di Cawang. Padahal tidak semua menuju Semanggi,” kata Sonhadji.

Jumlah kendaraan yang berpotensi melewati JORR W2 Utara, kata Sonhadji, adalah 90 ribu unit. Jumlah tersebut hanyalah separuh dari kemampuan tol tersebut menampung kendaraan, yaitu 180 ribu unit.

Tol JORR W2 Utara juga dapat meningkatkan kelancaran arus angkutan barang dari atau menuju pelabuhan Merak sebagai jalur distribusi perdagangan Jawa dan Sumatera.

Arus transportasi ke Bandara Soekarno-Hatta dan Pelabuhan Tanjung Priok yang merupakan sentra kegiatan ekspor impor juga akan meningkat pesat. Pengurangan waktu tempuh jalur distribusi nantinya akan mengurangi beban biaya yang ditanggung oleh pelaku usaha.

Yang perlu dipersiapkan, kata Sonhadji, adalah kesiapan jalan dari dan menuju pintu tol Meruya Selatan dan Ciledug Raya. Kalau kepadatan di titik-titik itu terjadi, tol bisa akan tetap macet. “Hanya pintu tol Joglo Raya yang siap,” ujar dia. Tentang hal tersebut, Sonhadji mengatakan sudah melakukan komunikasi dengan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Hal lain yang perlu disiapkan, menurut Sonhadji, adalah pengerjaan JORR 2. “Bisa jadi tiga tahun setelah JORR W2 Utara rampung, kemacetan datang kembali. Maka 2016 JORR 2 harus segera selesai,” pungkas dia.

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…