Mulai Januari 2013 - TDL Naik Setiap 3 Bulan

NERACA

Jakarta - Model kenaikan tarif dasar listrik per 1 Januari 2013 telah ditetapkan Pemerintah dengan cara bertahap setiap 3 bulan sekali di kisaran 3,75-4,3% hingga mencapai total kenaikan 15%. Hal tersebut ditegaskan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik.

Sebelumnya, pemerintah telah mengajukan 3 model skenario kenaikan, yaitu menaikkan langsung 15%, menaikkan setiap bulannya dan akhirnya yang dipilih adalah skenario yang ketiga tersebut.

"Januari naik 15% didistribusi menjadi empat kali naik. Kenaikan gradual, tidak langsung sekaligus. Ini dalam rangka memperingan masyarakat. Sudah ditandatangani keputusan menterinya, tinggal PLN akan jalankan mulai Januari 2013," ujar Jero pada paparan kinerja sektor ESDM tahun 2012 di kantornya, Rabu (26/11).

Tidak semua golongan pengguna listrik naik. Golongan pelanggan listrik 450VA dan 900 VA dibebaskan dari kenaikan tarif. Sementara besaran penaikan tarif untuk pelanggan listrik lain bervariasi. "Opsi dinaikkan sekaligus Januari, 15% dengan stratanya itu ada yang 18%, ada yang 0%, ada yang 20%. Opsi yang lain adalah naik tiap bulan. Tiap bulan naik mulai dari Januari. Secara administrasi bisa sebetulnya, tapi dianggap terlalu rumit. Masa tiap bulan ngitung beginian. Makanya diputuskan tiap tiga bulan," jelas Jero.

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Jarman menambahkan, dalam Peraturan Menteri ESDM tersebut selain dua golongan pelanggan dibebaskan dari kenaikan tarif, subsidi listrik empat golongan pelanggan dicabut. Keempat golongan pelanggan tersebut adalah R3 (rumah tangga 6.600 VA), B2 (bisnis 6.600 VA) dan B3 (bisnis 200.000 VA) dan P1 (perkantoran 6.600 VA). Artinya, golongan pelanggan tersebut harus membayar sesuai harga keekonomian, yakni biaya pokok produksi (BPP) listrik ditambah margin.

Sosialisasi Awal 2013

Sementara itu, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Nur Pamudji mengaku siap melaksanakan keputusan pemerintah tersebut. PLN akan melakukan sosialisasi terkait rencana kenaikan tarif dasar listrik mulai 1 Januari 2013 tersebut. "Sistem teknologi informasi kita sudah siap untuk mengantisipasi kenaikan listrik tersebut di tahun depan," katanya.

Menurut Nur, sebelumnya PLN juga telah melakukan sosialisasi kecil-kecilan kepada masyarakat bahwa tahun depan harga listrik akan mengalami kenaikan sebesar 15% secara bertahap. Bahkan pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi dengan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo).

"Mereka sudah pahami dan mendukung kebijakan ini. Memang ini arahnya ke sustainability listrik dalam jangka panjang," terangnya. Dengan adanya kenaikan tarif dasar listrik tersebut maka akan terjadi penurunan subsidi listrik sebesar Rp 14 triliun. "Namun ini bukan untuk menghemat BBM tapi lebih kepada pengurangan subsidi," tambah Nur.

Sebelumnya, pengamat menilai, kenaikan TDL sebesar 15% tahun depan masih tidak rasional. Pengamat kelistrikan dari Institute for Essential Services Reform (IESR) Fabby Tumiwa mengatakan, TDL sebenarnya tidak perlu dinaikkan, hanya perlu dirasionalkan.

Menurut dia, sebenarnya dengan kenaikan TDL sebesar 20% pun, orang masih bisa membayar listrik. Dikatakannya  dengan kenaikan TDL 20% untuk 450 VA saja, hanya naik sekitar Rp 6.000-7.000. Sementara untuk 900 VA diperkirakan hanya naik Rp 10.000. Dari dua jenis pelanggan PLN di kelas bawah ini sebenarnya masih bisa dilakukan kenaikan TDL.

Meski pemerintah justru mengecualikan kedua jenis pelanggan PLN ini karena dianggap sebagai masyarakat yang kurang mampu. Dikatakannya, definisi kurang mampu ini masih rancu mengingat masyarakat dengan daya 450 VA dan 900 VA ini ternyata juga memiliki televisi atau alat elektronik lainnya. Artinya, kemampuan untuk membayar listriknya masih tinggi.

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…