Bank DKI Fasilitasi Pembiayaan Group Petrokimia Rp500 Miliar

NERACA

Jakarta - Sebagai upaya untuk peningkatan volume pembiayaan kredit, Bank DKI memberikan fasilitas kredit modal kerja kepada PT Petrokimia Gresik (Persero) sebesar Rp300 miliar, dan kepada PT Petrosida Gresik sebesar Rp100 miliar.  Hal ini sebagaimana tercantum dalam Perjanjian Kredit yang ditandatangani oleh Direktur Pemasaran Bank DKI, Mulyatno Wibowo dengan T Nugroho Purwanto, selaku Direktur Komersial PT. Petrokimia Gresik (Persero) dan Dwi Tjahjo Juniarto selaku Direktur Utama PT Petrosida Gresik, di Surabaya (21/12).

Sebelumnya, Bank DKI juga telah menggandeng Koperasi Karyawan Keluarga Besar Petrokimia Gresik (K3PG) untuk menyalurkan KPR melalui pola channeling kepada anggota K3PG senilai Rp100 milliar. Pemberian kredit modal kerja tersebut bersifat revolving, dipergunakan untuk tambahan modal kerja perusahaan.

Mulyatno menjelaskan pemberian kredit itu sendiri didasarkan pertimbangan bahwa sector industri pupuk merupakan industri yang strategis mengingat Indonesia merupakan negara agraris dengan jumlah kebutuhan pangan dengan mempertimbangkan jumlah penduduk yang terus tumbuh.

“Naiknya harga minyak berkontribusi terhadap kenaikan harga pada hasil pertanian yang diakibatkan oleh kenaikan biaya produksi dan sekaligus mendorong penggunaan hasil pertanian sebagai alternatif sumber energi” ujar Mulyatno.

Selain itu, PT Petrokimia Gresik merupakan perusahaan milik negara dan produsen pupuk terlengkap di Indonesia yang memproduksi berbagai macam pupuk, seperti: Urea, ZA, SP-36, NPK Phonska, DAP, NPK Kebomas, ZK dan pupuk organik yaitu Petroganik. PT Petrokimia Gresik juga telah memproduksi produk non pupuk seperti Asam Sulfat, Asam fosfat, Amoniak, Dry Ice, Aluminum Fluoride, dan Cement Retarder.

Petrosida merupakan anak perusahaan dari Petrokimia, yang bergerak di bidang industri bahan aktif pestisida serta menjadi distributor pupuk PT Petrokimia Gresik. Sepanjang 2012, Bank DKI terus memasuki berbagai segmen industri pilihan dengan fokus membidik debitur-debitur yang bonafid (top tier player) di industri pilihan dengan sejarah kinerja yang baik dan berkesinambungan.

Didalam pemberian kredit, Bank DKI senantiasa menjaga keseimbangan dalam mencapai pertumbuhan kredit yang baik, berkualitas dan menghasilkan return yang optimal. Hal tersebut ditempuh dengan menyeimbangkan proporsi kredit produktif dan non produktif, dibarengi dengan penerapan manajemen risiko yang lebih baik serta dengan lebih mendorong peningkatan sinergi melalui aliansi strategi antar bisnis unit. [kam]

BERITA TERKAIT

Intervensi Bank Sentral, Rupiah Sedikit Menguat

NERACA Jakarta  - Nilai tukar rupiah pada Senin (24/6) sore, bergerak di area positif atau menguat sebesar 62 poin menjadi…

Mandiri Dukung Wirausaha Kampus

NERACA Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menggelar National Lecturer Series (NLS), yakni sebuah program kuliah umum yang ditujukan untuk…

OJK Resmi Cabut Izin Usaha AJN

NERACA Jakarta - Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) secara resmi mencabut izin usaha PT Asuransi Jiwa Nusantara (AJN)…

BERITA LAINNYA DI

Intervensi Bank Sentral, Rupiah Sedikit Menguat

NERACA Jakarta  - Nilai tukar rupiah pada Senin (24/6) sore, bergerak di area positif atau menguat sebesar 62 poin menjadi…

Mandiri Dukung Wirausaha Kampus

NERACA Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menggelar National Lecturer Series (NLS), yakni sebuah program kuliah umum yang ditujukan untuk…

OJK Resmi Cabut Izin Usaha AJN

NERACA Jakarta - Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) secara resmi mencabut izin usaha PT Asuransi Jiwa Nusantara (AJN)…