NERACA
Jakarta- PT Tiphone Mobile Indonesia Tbk (TELE) mengaku akan menggenjot kinerja perseroan untuk menambah reseller dengan melakukan perluasan jaringan distribusi. “Terutama jumlah reseller akan terus kami tambah, harapannya bisa mencapai 300 ribu.” ujar Direktur Utama Tiphone, Lily Salim di Jakarta kemarin.
Lily mengatakan, selain memperluas jaringan, pihaknya juga merencanakan untuk mengembangkan usahanya ke bisnis distributor voucher listrik PLN. Dengan pengembangan usaha tersebut, diharapkan dapat memberikan kontribusi sebesar Rp3,1 triliun di tahun pertama. “Kami berharap membukukan pendapatan Rp260 miliar per bulan atau Rp3,1 triliun per tahun dengan profit margin kurang lebih 2,5%,” jelasnya.
Sejauh ini, kata dia, pendapatan perseroan didominasi oleh penjualan voucher prepaid seluler, atau sekitar 90%. Sementara, produk ponsel hanya memberikan kontribusi sekitar 10% dari total pendapatan. Rencananya, pada tahap awal perseroan akan memproduksi sekitar 500.000 voucher listrik yang terdiri dari pecahan Rp50.000, Rp100.000,dan Rp500.000.
Menurut Lily, rata-rata pengguna voucher listrik menghabiskan dana Rp400.000 per bulan. Dari total 13 juta konsumen, pendapatan diperkirakan mencapai sebesar Rp5,2 triliun per bulan. Dari data tersebut, pada tahap awal perseroan menargetkan 5% dari total penjualan voucher listrik tersebut.
Hingga saat ini perseroan mencatat memiliki jumlah reseller aktif sebanyak 175 ribu. Sementara hingga kuartal ketiga 2012, perseroan berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 29% atau sebesar Rp 138 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu.
Akuisisi
Di samping pengembangan usaha tersebut, pihaknya juga merencanakan untuk mengakuisisi salah satu distributor iPhone dengan dana yang diperoleh dari pinjaman bank.
Sekretaris Perusahaan Tiphone Mobile Indonesia, Samuel Kurniawan mengatakan, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 500 miliar untuk rencana akuisisi tersebut. “Dari jumlah itu, sekitar 70 persennya untuk akuisisi distributor iPhone dan sisanya voucer pulsa,” ujarnya.
Dana akuisisi tersebut, menurut dia, berasal dari pinjaman tiga bank lokal dengan bunga sekitar 10% dan tenor selama tiga tahun. Diproyeksikan, untuk penyelesaian proses akuisisi distributor Iphone tersebut tidak mencapai dana sebesar US$ 40 juta seperti diperkirakan sebelumnya, dan bisa selesai tahun depan. (lia)
Komitmen mendukung transisi energi dengan berbagai inisiatif terus dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Teranyar, perseroan menyelenggarakan program pelatihan…
Perhelatan marathon bergengsi BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 telah sukses digelar pada Minggu, 29 Juni 2025, diikuti oleh…
Beberapa hari jelang dilaksanakannya ajang BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 pada Minggu, 29 Juni 2025, para peserta lomba…
Komitmen mendukung transisi energi dengan berbagai inisiatif terus dilakukan PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN). Teranyar, perseroan menyelenggarakan program pelatihan…
Perhelatan marathon bergengsi BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 telah sukses digelar pada Minggu, 29 Juni 2025, diikuti oleh…
Beberapa hari jelang dilaksanakannya ajang BTN Jakarta International Marathon (BTN JAKIM) 2025 pada Minggu, 29 Juni 2025, para peserta lomba…