Pasca Libur Natal, IHSG Siap Melanjutkan Penguatan

NERACA

Jakarta – Pasca libur panjang natal dan tahun baru, indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksikan balik arah setelah sempat terkoreksi diakhir pekan kemarin. Penguatan indeks BEI di support pelaku pasar menikmati window dressing jelang akhir tahun.

Menurut analis Milenium Danatama Sekuritas Abidin, pelemahan indeks BEI cenderung terimbas aksi ambil untung jelang libur panjang akhir tahun, “Namun, saat penutupan perdagangan di hari akhir tahun, biasanya indeks BEI akan meningkat," katanya di Jakarta kemarin.

Sementara analis e-Trading Securities Andrew Argado menambahkan, secara teknikal penurunan IHSG pada perdagangan akhir pekan kemarin menunjukkan pelemahan pada "bearish" dari rangkaian koreksi yang sedang terjadi .

Dia mengatakan, beberapa sektor yang melemah yakni perkebunan sebesar 0,21%, konstruksi dan properti 0,28%, finance 0,74%, infrastruktur 0,71%. Asal tahu saja, perdagangan Jum’at akhir pekan kemarin, indeks BEI ditutup melemah menipis 4,602 poin (0,11%) ke level 4.250,214. Sementara Indeks LQ45 ditutup turun tipis 0,435 poin (0,06%) ke level 725,921. Aksi ambil untung menahan indeks bertahan di zona merah.

Aksi jual banyak dilakukan oleh investor lokal dan asing. Transaksi asing tercatat melakukan pejualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 53,21 miliar di seluruh pasar. Saham-saham konsumer jadi buruan investor dan sektornya menguat paling tinggi di Bursa Efek Indonesia (BEI). Sayangnya koreksi di saham-saham unggulan di sektor finansial dan saham lapis dua terkena koreksi cukup dalam.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 101.861 kali pada volume 4,368 miliar lembar saham senilai Rp 4,448 triliun. Sebanyak 101 saham naik, sisanya 133 saham turun, dan 104 saham stagnan.

Bursa-bursa di Asia menutup perdagangan sebelum Natal 2012 dengan kompak melemah. Perdebatan atas jurang fiskal AS yang berkepanjangan membuat bursa-bursa di Asia berjatuhan ke zona merah.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 2.500 ke Rp 42.000, Lion Metal (LION) naik Rp 650 ke Rp 104.000, Indofood (ICBP) naik Rp 550 ke Rp 8.050, dan Semen Gresik (SMGR) naik Rp 300 ke Rp 16.100.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Inovisi (INVS) turun Rp 750 ke Rp 5.450, United Tractor (UNTR) turun Rp 650 ke Rp 19.000, Sona Topas (SONA) turun Rp 450 ke Rp 2.350, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 400 ke Rp 14.600.

Menutup perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup menipis 1,559 poin (0,04%) ke level 4.253,257. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 0,133 poin (0,02%) ke level 726,489. Libur hari raya Natal banyak investor yang meliburkan diri sehingga nilai dan transaksi volume perdagangan lebih rendah.

Perdagangan berjalan cukup sepi dengan frekuensi transaksi mencapai 53.207 kali pada volume 2,105 miliar lembar saham senilai Rp 1,95 triliun. Sebanyak 75 saham naik, sisanya 136 saham turun, dan 90 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.000 ke Rp 40.500, Bayan (BYAN) naik Rp 950 ke Rp 9.700, Semen Gresik (SMGR) naik Rp 800 ke Rp 16.600, dan Unilever (UNVR) naik Rp 250 ke Rp 20.800.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain United Tractor (UNTR) turun Rp 350 ke Rp 19.300, Harum Energy (HRUM) turun Rp 300 ke Rp 5.550, Bank Mayapada (MAYA) turun Rp 250 ke Rp 2.200, dan Inovisi (INVS) turun Rp 250 ke Rp 5.950.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka terkoreksi 3,12 poin atau 0,07% ke posisi 4.251,70. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,48 poin (0,07%) ke level 725,87, “IHSG masih ragu untuk menguat lebih banyak sehingga pergerakannya bervariasi dengan kecenderungan masih melemah terbatas," kata analis Trust Securities Reza Priyambada.

Secara teknikal, lanjut dia, indeks BEI masih ada daya dorong untuk bergerak menguat meski peluang kenaikan juga masih terbatas. Karena itu, dirinya telah memperkirakan, pada perdagangan Jumat akhir pekan kemarin, IHSG BEI akan berada pada level batas bawah (support) 4.212-4.227 poin dan batas atas (resistance) 4.273-4.282 poin.

Dia pun merekomendasikan beberapa saham yang dapat diperhatikan antara lain, Telekomunikasi Indonesia (TLKM), Global Mediacom (BMTR), Bank Central Asia (BBCA), Indofod Sukses Makmur (INDF).

Sementara analis e-Trading Securities Betrand Raynaldi menambahkan, pada perdagangan  Jum’at akhir pekan, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 4.240-4.290 poin dengan saham-saham yang dapat diperhatikan Medco Energi International (MEDC), Energi Mega Persada (ENRG), dan Alam Sutera Realty (ASRI).

Tercatat bursa regional diantaranya indeks Hang Seng Jum’at akhir pekan kemarin dibuka melemah 158,44 poin (0,70%) ke level 22.501,34, indeks Nikkei-225 turun 25,16 poin (0,25%) ke level 10.014,17, dan Straits Times melemah 7,57 poin (0,24%) ke level 3.167,95. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…