Bidik TKI, BJB Perbesar Layanan Remitansi

NERACA

Jakarta - PT Bank Jawa Barat dan Banten Tbk berniat terus memperbesar layanan pengiriman uang (remitansi) di masa mendatang. Tahun ini perseroan yakni realisasi remitansi dapat menyentuh angka Rp6 miliar, atau naik dari posisi Oktober senilai Rp4 miliar.

Direktur Utama Bank BJB, Bien Subiantoro menerangkan, jasa pengiriman uangnya akan tumbuh lebih tinggi di 2013, atau sekitar empat kali lipat menjadi Rp30 miliar. Ia menilai, potensi remitansi (incoming transfer) selama ini cukup besar, mencapai Rp100 triliun per tahun.

"Potensinya cukup besar, apalagi dengan banyak pelajar Indonesia yang sekolah di luar negeri," kata Bien di Jakarta, Minggu (16/12) kemarin. Potensi ini juga didukung oleh banyaknya tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menetap di luar negeri saat ini.

Seperti Malaysia, total TKI hingga kini diperkirakan mencapai 300 ribu orang. Banyaknya TKI juga terjadi di Hong Kong dan Taiwan. Dengan program BJB Quick Cash dipercaya dapat meningkatkan bisnis remitensi perseroan. Awalnya, bank dengan kode saham BJBR tersebut bekerjasama dengan Western Union untuk melayani remitansi.

Selain itu, Bank BJB juga telah memiliki bank koresponden di negara Malaysia, Taiwan dan Hong Kong untuk menunjang kinerja keuangan. Kerja sama bank korespenden akan semakin diperluas BJBR hingga Korea, Jepang, dan Australia, serta Timur Tengah.

Kerja sama dengan bank koresponden menjadi salah satu langkah strategis untuk mengembangkan bisnis remitansi ke depannya. Di sisi lain, BJB juga memutuskan lebih agresif mengakuisisi nasabah baru, terutama untuk produk tabungan. BJB menargetkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) melalui tabungan mencapai Rp15 triliun pada tahun depan.

Sebagai informasi, BJB berhasil meraup laba bersih Rp945,5 miliar pada triwulan III-2012. Jumlah tersebut lebih tinggi sekitar 19% dibandingkan pencapaian pada periode yang sama 2011 sebesar Rp794,7 miliar. Dia menjelaskan laba bersih tersebut ditopang dari pendapatan bunga bersih yang mencapai Rp2,85 triliun pada periode triwulan III-2012.

Angka tersebut lebih besar dibandingkan pencapaian periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp2,16 triliun. "Sementara laba bersih per saham mengalami kenaikan dari Rp81,96 pada triwulan III/2011 menjadi Rp97,50 di triwulan III/2012," katanya. [ardi]

BERITA TERKAIT

Intervensi Bank Sentral, Rupiah Sedikit Menguat

NERACA Jakarta  - Nilai tukar rupiah pada Senin (24/6) sore, bergerak di area positif atau menguat sebesar 62 poin menjadi…

Mandiri Dukung Wirausaha Kampus

NERACA Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menggelar National Lecturer Series (NLS), yakni sebuah program kuliah umum yang ditujukan untuk…

OJK Resmi Cabut Izin Usaha AJN

NERACA Jakarta - Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) secara resmi mencabut izin usaha PT Asuransi Jiwa Nusantara (AJN)…

BERITA LAINNYA DI

Intervensi Bank Sentral, Rupiah Sedikit Menguat

NERACA Jakarta  - Nilai tukar rupiah pada Senin (24/6) sore, bergerak di area positif atau menguat sebesar 62 poin menjadi…

Mandiri Dukung Wirausaha Kampus

NERACA Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk menggelar National Lecturer Series (NLS), yakni sebuah program kuliah umum yang ditujukan untuk…

OJK Resmi Cabut Izin Usaha AJN

NERACA Jakarta - Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) secara resmi mencabut izin usaha PT Asuransi Jiwa Nusantara (AJN)…