Anggaran Kunjungan DPR Ke LN Perlu Diaudit
Jakarta--Pimpinan DPR RI harus mendorong dilakukanya audit terhadap kunjungan-kunjungan ke luar negeri. Alasanya audit ini sangat penting. Karena menyangkut efektifitas kunjungan, anggaran, maksud dan target kunjungan ke negara tujuan. “Kita mendesak agar pimpinan DPR mendorong audit terhadap kunjungan DPR ke luar negeri,” kata anggota Komisi II DPR FKB, Malik Haramain kepada wartawan di Jakarta,10/5.
Oleh karena itu, mantan Sekjen Ansor ini, pimpinan DPR perlu membuat mekanisme yang transparan terutama menyangkut laporan pertanggungjawaban ke publik. “Setidaknya perlu ada mekanisme transparansi dari kunjungan ke luar negeri,”tambahnya.
Transparansi tersebut, lanjut Malik, menyangkut rencana kunjungan, tujuan dan relevansi negara yang dimaksud. Kedua melaporkan ke publik tentang hasil-hasil kunjungan terutama terkait efektifitas kunjungan. “Selanjutnya, pimpinan DPR bisa menolak dan membatalkan atau mengalihkan rencana kunjungan ke luar negeri jika dianggap tak relevan,” imbuhnya.
Sebelumnya, Kritik terhadap perilaku anggota DPR tak pernah habis. Bahkan Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) menengarai dalam tempo satu bulan DPR telah menghambur-hamburkan pajak rakyat sebesar Rp12 miliar.“Dalam satu bulan, anggota DPR menghabiskan pajak publik Rp.12 miliar,” kata Koodinator Investigasi dan Advokasi Fitra, Uchok Sky Khadafi dalam rilis yang diterima Neraca,17/4
Uchok mengaku kecewa. Karena anggota dewan “seenaknya” menghambur-hambur pajak rakyat dalam hitungan bulan saja. Padahal anggaran Rp.12 milyar, berdasarkan hitungan kasar mampu menyelamatkan 276 anak tak mampu sekolah mendapatkan beasiswa dari SD sampai ke Perguruan Tinggi. “Alokasi anggaran sebesar Rp.12 milyar dibagi pagu beasiswa sebesar Rp. 46 juta peranak,” tambahnya.
Berdasarkan catatan Fitra, kata Uchok lagi, bukan hanya komisi I DPR saja plesiran ke luar negeri. Tetapi, ada juga komisi lain yang melakukan kunjungan plesirian ke luar negeri. “Misalnya komisi VIII, komisi X, dan BURT (Badan Urusan Rumah Tangga) DPR. Dalam hitungan bulan ke depan, keempat alat perlengkapan DPR ini melakukan kunjungan Plesiran ke Luar negeri sebanyak 11 kunjungan dengan lokasi 8 negara,” jelasnya.
Berikut catatan Fitra atas 11 kunjungan anggota DPR ke 8 negara ini, yaitu: kunjungan komisi I mengunjungi lima negara dengan menghabiskan anggaran sebesar Rp.5,7 milyar. Negara yang jadi plesiran antara lain, Prancis, Spanyol, Turki, Rusia dan Amerika Serikat. Kemudian, kunjungan plesiran komisi X akan berangkat ke Spanyol dan China, pada tanggal, 24 – 30 april; kunjungan plesiran komisi VIII akan berangkat ke China dan Australia pada tanggal 17 – 24 Mei; dan kunjungan plesiran BURT akan berangkat ke Inggris dan AS pada tanggal 1 – 7 Mei.
Lebih jauh kata Uchok, dari 8 negara ini, negara yang paling disukai anggota DPR adalah mengunjungi AS sebanyak 2 kali, lalu Spanyol sebanyak 2 kali. Padahal, alokasi anggaran yang paling boros adalah anggaran ke AS, dan Spanyol. Dimana dua kali berangkat ke AS, akan menghambur-hambur anggaran sebesar Rp.3.3 miliar. Selanjutnya untuk dua kali berangkat ke spanyol akan menghabiskan anggaran sebesar Rp2,5 miliar. sedangkan untuk berangkat dua kali ke China akan menghabiskan anggaran sebesar Rp.1, 2 miliar. **cahyo
NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…
NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…
NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…
NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…
NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…
NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…