Targetkan Dana Kelola Rp 2 Triliun, SAM Terbitkan Produk Baru

NERACA

Jakarta- PT Samuel Aset Manajemen (SAM) menargetkan dana kelola (Asset Under Management/AUM) dapat menembus angka Rp2 triliun di tahun 2013. “Kenaikan dana kelola didukung oleh kondisi makro yang bagus. Prospek pasar saham diperkirakan masih akan bertumbuh 10-15%, di samping adanya penerbitan produk baru.”kata Direktur Utama SAM, Agus B. Yanuar di Jakarta, Rabu (12/12).

Agus mengatakan, penerbitan produk baru tersebut antara lain produk reksa dana saham syariah (SAM Sharia Equity Fund) yang diharapkan dapat berkontribusi sekitar Rp100 miliar. Selain itu, dari produk reksa dana (non RDPT/reksa dana penyertaan terbatas) sebesar Rp1,2 triliun, Rp 300 miliar dari RDPT dan sisanya berasal dari Kontrak pengelolaan Dana (KPD).

Menurut Agus, dalam penerbitan reksa dana saham syariah (SAM Sharia Equtiy Fund), SAM menawarkan target imbal hasil sekitar 15-25% dengan penempatan dana pada portofolio saham syariah sebesar 80% dan pasar uang syariah sekitar 2%. Selain itu, pengelolaan dana SAM antara lain di dasarkan pada sektor dan perusahaan yang dinilai likuid. “Kami memilih perusahaan terbaik dari sektor usaha terbaik yang telah ditetapkan. Masih sektor yang berbasis domestik dan erat kaitannya dengan demografi.” ujarnya.

Hingga akhir bulan November 2012, menurut Agus, PT Samuel Aset Manajemen (SAM) berhasil mencatatkan dana kelolaan sebesar Rp1,65 triliun. Sebagian besar dari total dana kelola tersebut, atau sebesar Rp760 miliar disumbang oleh reksa dana, sedang selebihnya berasal dari kontrak pengelolaan dana (KPD). Sebagian besar investasi dalam reksa dana tersebut merupakan dana pensiun dan asuransi.

Sementara komposisi nasabah yang memanfaatkan fasilitas reksa dana yang dikelola perusahaan mayoritas berasal dari nasabah institusi. “Komposisi nasabah saat ini 80 persen merupakan nasabah institusi, sementara untuk ritel hanya sekitar 20 persen.” ujarnya.

Masih Tetap Tumbuh

Agus menambahkan, prospek pertumbuhan reksa dana, khususnya saham masih akan bertumbuh positif dengan asumsi perkembangan Harga Indeks Saham Gabungan (IHSG) tumbuh secara konsevatif sekitar 10%. Selain itu, kondisi makro yang masih didukung oleh konsumsi domestik yang cukup tinggi sehingga Indonesia dinilai masih menjadi tempat menarik untuk investasi.

Pada kesempatan yang sama, Senior Portofolio Manager SAM, Herby Mohede mengatakan kondisi makro yang diperkirakan masih akan tetap bertumbuh positif tetap harus dicermati oleh pelaku pasar. Beberapa risiko yang mungkin akan dihadapi antara lain apabila terjadi penundaan proyek infrastruktur, pelemahan ekonomi global, dan terjadinya pelemahan ekonomi Cina secara signifikan.

“Meskipun saat ini kondisi ekonomi kita cukup baik, terjadinya penurunan pertumbuhan ekonomi Cina sebesar 1% saja misalnya, diperkirakan akan menggerus pendapatan domestik bruto Indonesia sekitar 0,5%.” jelasnya.

Untuk sektor unggulan SAM dalam pengelolaan reksa dana, menurut Herby secara proporsional diinvestasikan antara lain pada sektor konstruksi, properti, konsumsi, dan perbankan. Pihaknya akan melakukan review secara berkala selama tiga bulan terhadap perkembangan sektor-sektor yang menjadi portofolio investasi perusahaan sehingga diharapkan dapat memberikan imbal hasil yang menarik bagi investor.

Herby menambahkan, untuk sektor konstruksi yang menjadi pilihan SAM antara lain WIKA, ADHI, WAKA, dan PTPP. Sektor konsumsi, antara lain UNVR, ICBP, ROTI, dan LBF. Sektor perbankan, yaitu BBCA, BMRI, dan BMRI, sementara untuk sektor properti antara lain BEST, SSIA, LPCK, dan LKPR. (lia)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…