Sambut Kompetisi Regional - BEI Keluhkan Minimnya SDM Pasar Modal Handal

NERACA

Jakarta – Menyambut masyarakat ekonomi Asean tahun 2015, banyak tantangan yang harus di hadapi industri pasar modal dalam negeri. Selain minimnya jumlah investor pasar modal, juga minimnya kehandalan sumber daya manusia. Oleh karena itu, kondisi ini menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Ito Warsito mengatakan, minimnya sumber daya manusia (SDM) di industri pasar modal menjadi tantangan besar ke depannya, “Pertumbuhan industri pasar modal sejak 2008 hingga saat ini cukup menggembirakan, tetapi hal itu menjadi tantangan di masa depan di tengah minimnya SDM,”katanya di Jakarta, Rabu (12/12).

Dia menuturkan, minimnya jumlah SDM industri pasar modal itu terlihat dari masih sedikitnya masyarakat yang memiliki lisensi dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK).

Selain itu, kondisi ini juga didukung dengan pertumbuhan jumlah investor di dalam negeri yang tidak sejalan dengan jumlah SDM berlisensi dari Bapepam-LK. Saat ini jumlah investor yang tercatat di Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) sekitar 360 ribu, “Dari sekitar 8.000 orang yang memiliki lisensi Bapepam-LK (lulus tahun 90-an), saat ini hanya ada kurang dari 2.500 SDM yang masih aktif di pasar modal,"ungkapnya.

Kata Ito, untuk mendorong jumlah SDM pasar modal pihaknya terus bekerjasama dengan regulator dan insan pendidikan Indonesia untuk membuka pojok bursa di beberapa universitas di Indonesia. "Saat ini sudah ada sekitar 80 pojok bursa di 80 universitas. Untuk tingkat Sekolah Menengah Umum (SMU) juga telah memasukkan kurikulum di mata pelajaran ekonomi,"paparnya.

Menurut Ito, pihak pasar modal yang terus aktif masuk ke dunia pendidikan itu bukan hanya semata meningkatkan jumlah investor tetapi juga mendorong SDM pasar modal bertambah."Intinya, tidak hanya untuk menambah jumlah investor, tapi juga membentuk SDM pasar modal," ujarnya.

Lanjutnya, industri pasar modal Indonesia ke depannya masih akan terus berkembang seiring dengan ekonomi Indonesia yang juga tumbuh solid "Perekonomian Indonesia tumbuh solid, indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI maupun nilai kapitalisasi pasar juga mengalami peningkatan signifikan," kata dia.

Sebagai informasi, dalam rangka meningkatkan yang handal dalam industri pasar modal, BEI menggelar sekolah pasar modal (SPM). Ito Warsito pernah bilang, kehadiran sekolah pasar modal juga bertujuan memberikan pengetahuan umum kepada masyarakat dalam menghindari risiko investasi, “Melalui sekolah pasar modal, diharapkan investor memiliki pengetahuan yang memadai dalam berinvestasi dan termasuk kemampuan menghindari risiko rugi,"paparnya.

Disamping, kata Ito, manfaat dari sekolah pasar modal juga untuk meningkatkan jumlah investor pasar modal Indonesia serta memberikan informasi yang menyeluruh tentang dunia investasi.

Dalam penyelenggaraan SPM itu, BEI bekerjasama dengan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Selain itu, beberapa Perusahaan Sekuritas turut menjadi mitra diantaranya CIMB Securities, eTrading Securities, Indo Premier Securities, Bahana Securities, Profindo Securities, dan Kresna Graha Sekurindo. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…