Penambahan Lajur Tol Cikupa-Balaraja Butuh Rp 500 M

 

NERACA

 Jakarta – Lajur ruas tol Cikupa-Balaraja akan ditambah dari dua lajur menjadi tiga lajur dengan anggaran total Rp 500 miliar pada 2013. Presiden Direktur PT Marga Mandalasakti (MMS) Wiwiek D Santoso mengakui anggaran tersebut sanga besar. “Ini karena tanah di daerah sana tergolong soft soil. Butuh penanganan khusus supaya tidak ambles,” jelas dia.

Panjang ruas tol Cikupa-Balaraja yang akan dibangun adalah 7 km. Karena penambahan panjang ruas tol terjadi di dua arah, total jalan yang akan dibangun adalah 14 km.

Sebetulnya, kata Wiwiek, penambahan lajur ini bukanlah suatu hal yang wajib bagi MMS, juga bukan berarti peningkatan penerimaan secara langsung. “Lihat saja, belanja modal kita pada 2013 itu Rp 650 miliar, sementara target penerimaan hanya Rp 600 miliar,” kata dia.

Penambahan lajur itu nantinya akan meningkatkan penerimaan MMS, tetapi bertahap. Yang menjadi dasar penambahan lajur, kata Wiwiek, adalah hasil assessment Dinas Perhubungan yang menyatakan bahwa banyak terjadi kecelakaan tabrak belakang akibat truk overload yang berjalan terlalu pelan.

“Lajur kita hanya dua dan padat sekali. Orang kesulitan menyalip karena truk overload itu memenuhi jalan. Jadi jalan harus diperlebar,” kata Wiwiek.

Mengenai truk overload ini, Kepolisian Daerah Banten mengatakan telah melakukan penindakan 8.000 kali. Truk-truk overload tersebut dapat melenggang dengan santai meskipun telah melewati kapasitas maksimal 8 ton karena memang tidak ada jembatan timbang. Dan, meskipun tidak ada jembatan timbang, pungutan retribusi dari pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten tetap dilakukan.

General Manager MMS Azis Ariwibowo berharap hal ini dapat segera diselesaikan. “Kami mengharapkan penertiban di Balaraja Barat, Serang Timur, dan Serang Barat,” kata dia.

Penambahan lajur tol tersebut hanyalah satu dari beberapa kegiatan MMS yang akan dilakukan pada 2013. MMS sebagai perusahaan yang khusus didirikan untuk pembangunan jalan tol Tangerang-Merak juga akan melakukan belanja modal Rp 150 miliar untuk hal lain.

Beberapa di antaranya adalah pembangunan kantor operasional di Cikupa yang ditargetkan selesai Maret atau April 2013. Juga pembangunan enam buah tambahan lajur transaksi di Cikupa, satu lajur transaksi di Balaraja Barat, dan lima lajur transaksi di Serang Timur.

Wiwiek menambahkan, revitalisasi jalan akses juga menjadi perhatian bagi MMS pada 2013. Jalan akses adalah jalan yang menghubungkan jalan tol dengan simpang terdekat. “Kami ingin buat jalan akses seindah jalan tol. Kami sudah panggil konsultan untuk mengurusi ini,” kata dia.

 

Dorong Pariwisata

Dengan semakin membaiknya jalan akses jalan tol Tangerang-Merak, sektor pariwisata akan ikut terdorong. Pada 2010, ketika jalan tol selesai diperbaiki, jumlah wisatawan Nusantara mencapai 23 juta dengan asal daerah paling banyak dari Jakarta, yaitu 26%.

Sementara pada 2011, ketika jalan tol Tangerang-Merak selesai diperbaiki, wisatawan nusantara meningkat menjadi 48 juta pengunjung. Angka-angka tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Provinsi Banten Ajak Moeslim.

Ajak mengatakan bahwa rata-rata lama kunjungan wisatawan ke Banten adalah 1,5 hari. “Pengeluaran rata-rata per kunjungan adalah Rp 500 ribu,” kata dia.

Total pendapatan dari sektor pariwisata Provinsi Banten adalah Rp 0,53 triliun dari wisatawan mancanegara dan Rp 4,13 triliun dari wisatawan nusantara.

“Dengan membaiknya akses jalan di Banten, saya yakin bisa mendongkrak tingkat kunjungan wisatawan ke Banten,” kata Ajak.

Banten memiliki 204 destinasi wisata dengan wisata unggulannya adalah pantai. Panjang pantai yang dimiliki Banten adalah sepanjang 509 km. Anyer, Carita, dan Tanjung Lesung adalah pantai-pantai unggulan Banten yang akan semakin diminati ketika jalan menuju Banten membaik.

Kepala Bidang Teknik Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten Robbi Cahyadi mengatakan, pada awal 2012, jalan nasional yang berada di wilayah Banten tergolong mantap 70%. “Prediksi akhir 2012 jalan yang terkategori mantap meningkat menjadi 81%.

 

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…