PTBA Kantongi Kontrak Penjualan Batu Bara 73,1 Juta Ton

 NERACA

Jakarta – Meskipun harga batu bara tengah melorot, namun tidak mempengaruhi permintaan pasar dari dalam negeri. Pasalnya, PT Bukit Asam (Persero) Tbk (PTBA) menandatangani perjanjian jual-beli batu bara sebanyak 73,1 juta ton dengan PT Pupuk Indonesia (Persero) dan PT Sumber Segara Primadaya pemilik PLTU Cilacap.

Kata Sekretaris Perusahaan PTBA, Joko Pramono, perjanjian jual-beli batu bara sebanyak 68,6 juta ton yang dilakukan dengan PT Pupuk Indonesia berlaku untuk masa 30 tahun, dimana rata-rata pengiriman sebesar 2,3 juta ton per tahun dengan kualitas 4,650 Kcal/kg, “Penjualan batu bara ke PT Pupuk Indonesia nantinya ditujukan untuk ketiga anak usahanya, yakni PT Pupuk Iskandar Muda Aceh, PT Pupuk Sriwijaya Palembang, dan PT Pupuk Kujang Cikampek," katanya dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (11/12).

Sementara perjanjian penjualan batu bara ke PT Sumber Segara Primadaya sebanyak 73,1 juta ton berlaku sampai dengan 31 Desember 2016 dengan kualitas 4,900 Kcal/kg. Adapun perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Niaga PTBA, M. Jamil dan Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Indonesia, Nugraha Budi Eka I, serta Direktur Utama PT Sumber Segara Primadaya.

Sebagai informasi, PT Tambang Bukit Asam Tbk masih terus mempersiapkan tender untuk pembangkit listrik di Sumatra Selatan. Direktur Utama PT Tambang Bukit Asam Tbk, Milawarman pernah mengatakan, pihaknya masih mempersiapkan untuk tender pembangunan PLTU 9 dan PLTU 10 di Sumatera Selatan berkapasitas 2x600 megawatt.

Perseroan akan bermitra dengan pihak asing untuk mempersiapkan pembangunan PLTU 9 dan PLTU 10 di Sumatera Selatan. ”Saat ini masih nego. Kami akan bermitra dengan pihak asing untuk mengikuti tender itu. Mitra itu harus mempunyai kemampuan di bidang pembangkit listrik dan mempunyai kemampuan dana,”paparnya.

Menurut Milawarma, dana pembangunan pembangkit listrik itu akan berasal dari equity dan pinjaman bank, “Kemungkinan pendanaannya akan 70% banding 30% atau 25%-75%,” kata Milawarman.

Keputusan pihaknya bermitra dengan pihak asing untuk tender PLTU di Sumatera Selatan pada Desember 2012. Sedangkan keputusan tender PLTU di Sumatera Selatan itu bergantung PLN. Investasi pembangunan pembangkit listrik itu diperkirakan sekitar US$1,5 miliar.

Adapun kebutuhan batu bara untuk pembangkit listrik itu masing-masing sekitar 6 juta ton dan 10 juta ton batu bara. Perseroan juga menargetkan produksi dan penjualan batu bara di 2013 minimbal tumbuh 20%. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…