Alasan Klasik, Lelang AB Kembali Batal Dilakukan

NERACA

Jakarta – Janji PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal menggelar lelang anggota bursa Desember akhir tahun, kembali batal dilakukan lantaran tidak ada calon peserta yang memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota bursa efek.

Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa(11/12). Direktur BEI Samsul Hidayat dan Kepala Divisi Keanggotaan BEI Andi Sudhana dalam keterbukaan informasi BEI mengatakan, pelelangan saham BEI pada 3 Desember 2012 tidak terselenggara.

Disebutkan, pelelangan saham BEI pada 3 Desember 2012 tidak terselenggara karena sejak 23 November 2012 tidak ada calon peserta lelang yang memenuhi persyaratan untuk menjadi anggota bursa efek. Oleh karena itu, BEI kemungkinan akan kembali melakukan pelelangan saham BEI pada 2 Januari 2013.

Sementara persyaratan dan tata cara menjadi peserta lelang diatur dalam ketentuan peraturan bursa Nomor III-H tentang pelelangan dan pembelian kembali saham bursa. Adapun lima saham anggota bursa yang dilelang antara lain Patalian Water Securindo, United Asia Securities, Antaboga Delta Sekuritas, Signature Capital Indonesia, dan Sarijaya Permana Sekuritas.

Asal tahu saja, bukan kali pertama agenda lelang anggota bursa efek (AB) batal dilakukan dengan alasan klasik tidak memenuhi syarat. Hal yang sama juga terjadi pada bulan Juli yang kemudian di undur 1 November dan berikutnya juga batal dilakukan karena sepi peminat.

Direktur Perdagangan dan Kepatuhan Anggota BEI, Samsul Hidayat pernah mengatakan, tidak adanya lelang tidaklah sama dengan terjadi lelang namun tidak terjadi kesepakatan. “Lelang ditiadakan karena memang tidak ada pesertanya. Jadi tidak masuk perhitungan batas enam kali pelaksanaan lelang,”ungkapnya.

Ketiadaan peserta ini tentu menimbulkan pertanyaan, pasalnya sebelumnya beberapa perusahaan efek baik asing maupun lokal telah menyatakan minatnya untuk menjadi anggota bursa, menjadi peserta lelang dan memenuhi persyaratannya. Beberapa perusahaan efek tersebut adalah PT Monex Investindo, PT Peak Securities, dan satu perusahaan efek asal India, Religare Securities Ltd.

Syarat Dinilai Berat

Ketua Asosiasi Perusahaan Efek Indonesia (APE) Lily Widjaja pernah bilang, lelang anggota bursa berulang kali tidak dilakukan karena persyaratannya dinilai lebih berat dan bukan karena sepi peminat dari perusahaan efek asing dan lokal, “Banyak asing yang minat, tetapi belum siap memenuhi persyaratan karena lelang anggota bursa harus ada persyaratannya. Seperti harus memiliki remote trading. Saat ini persyaratan mengikuti lelang lebih berat,"tandasnya.

Menurutnya, investor asing sebenarnya tertarik masuk ke bisnis perusahaan efek. Hal itu dikarenakan asing ingin merepresentasikan perwakilannya di setiap negara. Indonesia juga dilihat sebagai tempat menarik untuk investasi.

Selain itu, investasi asing di perusahaan efek dapat membuat lebih banyak riset mengenai Indonesia, sehingga berdampak positif untuk order transaksi perdagangan saham di pasar modal Indonesia. "Harapannya bisa lebih gencar untuk membuat riset tentang Indonesia sehingga order meningkat. Mereka jadi fokus dan memperhatikan Indonesia dan mendorong investasi di Indonesia lebih banyak," katanya.

Kata Lily, saat ini book value bursa memang telah mahal dan berdampak terhadap harga lelang kursi anggota bursa sebesar Rp15 miliar. Namun harga kursi anggota bursa cukup menarik bagi anggota bursa yang menjual kursi anggotanya, karena bila kursi anggota bursa tersebut tidak laku maka BEI akan membelinya dengan harga nominal sekitar Rp135 juta. (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…