Mitsubishi Targetkan Penjualan 175.000 Unit Mobil di 2013

NERACA              

 

Jakarta - Melihat pasar mobil di Indonesia yang cukup baik disamping pertumbuhan ekonomi yang stabil, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku agen pemegang merek (APM) Mitsubishi menargetkan penjualan pada tahun depan diprediksi mencapai 175.000 unit.

“Penjualan pada 2013 diproyeksikan tumbuh 25.000 unit menjadi 175.000 unit. Untuk 2012, ditargetkan penjualan untuk seluruh produk Mitsubishi mencapai 150.000 unit,” kata Eksekutif Direktur Pemasaran KTB, Rizwan Alamsjah, di Jakarta, Jumat (7/12).

Dia mengatakan segmen kendaraan komersial masih menjadi andalan penjualan Mitsubishi di Indonesia. “Tercatat 90% penjualan Mitsubishi ditopang oleh segmen komersial, sementara segmen kendaraan penumpang sekitar 10% yang disumbang dari Mitsubishi Pajero serta Outlander Sport dan Mirage yang dipasarkan tahun ini,” paparnya.

Pada segmen kendaraan komersial, lanjut Rizwan, masih berkontribusi besar terhadap penjualan Mitsubishi di Indonesia. “Meskipun perusahaan memasarkan produk baru di segmen kendaraan penumpang seperti Outlander Sport dan Mirage, penjualan 2013 masih disumbangkan oleh segmen kendaraan penumpang,” ujarnya.

Rizwan menjelaskan bahwa KTB berencana memperluas kapasitas produksi pabriknya yang mencapai 150.000 unit. “Dari total luas pabrik 20 hektar, lahan yang sudah digunakan mencapai 17 hektar,” tandasnya.

Targetkan 1,1 juta unit Sementara itu, pemerintah juga mempunyai target dalam penjualan mobil pada tahun depan yang bisa mencapai 1,1 juta unit. Hal ini dikarenakan beberapa prinsipal asal Jepang telah mengoperasikan pabrik barunya di Indonesia.

Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Budi Darmadi mengungkapkan penjualan mobil 2013 diproyeksikan menyentuh angka 1,1 juta unit dengan beroperasinya pabrik baru Nissan, Honda dan Daihatsu. Hal ini akan meningkatkan pasokan mobil di dalam negeri.

Untuk tahun ini, menurut Budi, penjualan mobil dapat mencapai sekitar 950.000 unit berkat meningkatnya kapasitas produksi di sejumlah pabrik milik agen pemegang merek (APM). “Menjelang akhir tahun biasanya permintaan mobil meningkat dan event Indonesia International Motor Show (IIMS) 2012 memberikan kontribusi yang besar terhadap penjualan mobil di dalam negeri. Sampai akhir tahun ini, penjualan mobil bisa mencapai 950.000 unit,” papar Budi.

Sedangkan Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Sudirman Maman Rusdi mengatakan, industri otomotif Indonesia bisa menyalip Thailand dalam tiga hingga empat tahun mendatang. Hal ini harus didukung oleh sejumlah faktor, seperti kesiapan infrastruktur, kebijakan pemerintah, pemberian insentif untuk penelitian dan pengembangan, serta kemudahan dalam mendapatkan bahan baku seperti besi baja, aluminium, karet dan plastik.

“Kalau infrastruktur berjalan dan ekonomi membaik maka pelaku industri akan tambah kapasitas sesuai demand yangada. Pelaku usaha di sektor otomotif sudah bicara dengan pemerintah dan blue print (cetak biru) pemerintah sudah ada,” ujarnya.

Berdasarkan data Gaikindo, penjualan mobil selama periode Januari hingga September tahun ini mencapai 816.322 unit. Angka tersebut mendekati total penjualan tahun lalu sebesar 894.164 unit, sehingga target penjualan 1 juta unit tahun ini diyakini akan tercapai. Selama September, penjualan mobil. mencapai 102.111 unit, naik dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 76.445 unit. Selama periode sembilan bulan tahun ini, penjualan tertinggi diraih oleh Toyota sebanyak 298.646 unit, disusul Daihatsu 120.664 unit, Mitsubishi 109.461 unit, dan Suzuki 87.882 unit.

Namun Juwono Andrianto, Sekjen Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia Gaikindo), mengungkapkan kalau pembatasan subsidi bahan bakar minyak menjadi kendala terbesar bagi industri kendaraan roda empat pada tahun depan. Lebih jauh lagi Juwono mengatakan beberapa faktor dapat mendukung ekspansi penjualan mobil pada 2013. Faktor tersebut adalah pertumbuhan ekonomi yang stabil pada 6-7% dan pertumbuhan kelas menengah sehingga meningkatkan daya beli masyarakat Selain itu, juga ada faktor suku bunga murah yang mendukung penjualan mobil secara kredit “Beberapa produsen mobil juga melakukan ekspansi produksi ke Indonesia,”ujar Juwono.

Meski demikian, lanjutnya, kebijakan pembatasan subsidi bahan bakar minyak akan menghambat penjualan mobil. “Dengan isu pembatasan subsidi BBM, penjualan mobil hanya tumbuh 10%-15% dibandingkan dengan tahun lalu,” ujarnya.

Dengan proyeksi tersebut, penjualan mobil diprediksi akan menembus 1,15 juta unit pada 2013, dibandingkan dengan tahun ini yang optimis dapat menebus 1,05 juta unit. “Penjualan masih akan didominasi oleh segmen multi purposes vehicle 4x2,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

Kritik EUDR, Jerman Bisa Pahami dan Dukung Indonesia

NERACA Berlin – Wakil Menteri  Perdagangan  Jerry  Sambuaga menekankan, baik Jerman maupun Indonesia,  memegang posisi penting dalam konteks regional masing-masing.…

Pengembangan Inovasi Energi Hijau Terus Didorong

NERACA Pekanbaru – Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa pemerintah terus mendorong upaya…

Restrukturisasi Mesin dan Peralatan Produksi Memacu Hilirisasi Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggulirkan program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi tahun 2024 yang dapat dimanfaatkan sektor industri,…

BERITA LAINNYA DI Industri

Kritik EUDR, Jerman Bisa Pahami dan Dukung Indonesia

NERACA Berlin – Wakil Menteri  Perdagangan  Jerry  Sambuaga menekankan, baik Jerman maupun Indonesia,  memegang posisi penting dalam konteks regional masing-masing.…

Pengembangan Inovasi Energi Hijau Terus Didorong

NERACA Pekanbaru – Sekretaris Jenderal Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Dadan Kusdiana mengungkapkan bahwa pemerintah terus mendorong upaya…

Restrukturisasi Mesin dan Peralatan Produksi Memacu Hilirisasi Industri

NERACA Jakarta – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menggulirkan program restrukturisasi mesin dan peralatan produksi tahun 2024 yang dapat dimanfaatkan sektor industri,…