Lima Pelabuhan Diprioritaskan Terkoneksi Di ASEAN

 Lima Pelabuhan Diprioritaskan Terkoneksi Di ASEAN  

 Jakarta--- Lima pelabuhan besar di Indonesia menjadi prioritas pemerintah bisa terkoneksi dalam proyek interkonektivitas negara ASEAN. Oleh karena itu kelima pelabuhan tersebut  segera masuk pembenahan infrastruktur transportasi laut. “"Forum ini untuk melihat proyek-proyek mana yang lebih diprioritaskan. Ada proyek-proyek suatu network yang hampir jadi seperti jalan dan kereta api tapi yang di samping itu Indonesia berkepentingan untuk proyek-proyek yang berhubungan dengan sea transportation," kata Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono di Jakarta, Senin (9/5)

 Menurut Bambang, negara-negara ASEAN berencana mengembangkan 47 pelabuhan di Asia Tenggara. Sebagai pemilik 14 dari 47 pelabuhan tersebut, Bambang menyatakan pemerintah berharap bisa memasukkan 5 pelabuhan besar dalam proyek ASEAN tersebut. Kelima pelabuhan itu adalah Tanjung Priok, Tanjung Perak, Tanjung Emas, Pelabuhan Batam, dan Pelabuhan Belawan. "Pengembangan 47 pelabuhan, 14-nya di Indonesia. Saya ingin 5 pelabuhan besar kita itu siap untuk ASEAN Connectivity," tegasnya.

 Lebih jauh kata Bambang, pengembangan infrastruktur saat ini berjalan sendiri-sendiri di negaranya masing-masing. Namun ke depannya, pengembangan pelabuhan tersebut bisa diusahakan bersama-sama dengan dana bersama.  "Mekanismenya masing-masing di kita membangun porsi kita dulu baru kemudian porsi selanjutnya akan dibicarakan lebih lanjut karena dana yang ada kan harus kita foundation sama-sama di antara kita," ujarnya.

 Seperti menggunakan dana infrastruktur fund. Namun, Bambang menilai dana bersama tersebut belum bisa mencukupi kebutuhan pembangunan. Untuk itu diperlukan skema baru mengenai pembiayaannya.

 "Misalnya dengan ASEAN infrastructure fund tapi jumlahnya gak mencukupi dari sekian banyak, US$ 60 miliar per tahun, sedangkan ASEAN insfrastructure fund hanya US$ 800 juta, bagaimana ini dialokasikan ini yang jadi pembicaraan dalam 1-2 bulan ke depan di antara anggota ASEAN-nya ini sehingga bisa ditentukan mana yang prioritas," tandasnya. **cahyo

 

 

 

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…