Bidik Investor Surabaya, BEI Gelar Investor Summit

NERACA

Surabaya – Menyusul kesuksesan investor summit yang diselenggarakan di Jakarta, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kali ini menggelar di Surabaya sebagai kota terbesar kedua setelah Jakata.

Direktur Utama BEI Ito Warsito mengatakan, investor summit menjadi media yang tepat bagi masyarakat untuk mengetahui investasi di pasar modal, “Investor Summit kian menyehatkan iklim investasi nasional karena menjadi sarana sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang instrumen berinvestasi yang sehat,”katanya di Surabaya, Rabu (5/12).

Menurutnya, melalui event tahunan investor summit ini bisa menjadi cara bagi BEI untuk mengubah pola investasi masyarakat dari menabung menjadi investasi langusng pada perusahaan yang masuk di pasar modal. Khususnya perushaaan yang memiliki saham bluechip.

Kata Ito, menanamkan modal dengan melakukan kegiatan investasi di BEI tidak merugikan investor. Dengan syarat, mereka selalu memiliki pola pemikiran investasi secara jangka panjang, “Kalau mereka berpikirnya investasi harian, mereka tentu merasa rugi karena berinvestasi di pasar saham memang selalu naik turun," ujarnya.

Walau tentunya menyimpan uang di bank tetap diperlukan, namun hal tersebut hanya sesuai bagi pemenuhan kebutuhan hidup mereka setiap hari. Oleh karena itu, menurutnya, untuk investasi masa depan, investasi di saham adalah yang sangat ideal.

Apalagi di Jatim, tambah dia, sampai sekarang provinsi tersebut telah memiliki banyak emiten yang bergerak di berbagai bidang usaha seperti infrastruktur, rokok, dan bank. Pasalnya, keberadaan emiten itu sangat mendukung perekonomian Jatim untuk kian tumbuh mengingat provinsi ini adalah wilayah dengan pertumbuhan ekonomi yang tertinggi di Indonesia.

Mengenai upaya sosialisasi dan edukasi untuk investasi secara sehat, kata Ito, sengaja dihadirkan di Indonesia terutama Surabaya agar masyarakat bisa memilih instrumen investasi yang tepat, “Sementara itu, perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) semakin mengalami peningkatan," ujarnya.

Alasan tersebut, lanjut dia, terlihat sejak akhir tahun 2002 di mana IHSG hanya di BEI hanya kurang dari Rp425 poin, tetapi sekarang posisi IHSG di Tanah Air sudah mencapai Rp4.200."Dengan demikian, selama 10 tahun terakhir nilai saham meningkat 10 kali lipat. Bahkan titik tertinggi IHSG pernah mencapai Rp4.375. Gambaran itu tidak ditemui jika investasi masyarakat hanya di obligasi dan deposito," katanya. (ant/bani)

 

BERITA TERKAIT

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Metropolitan Land Raih Marketing Sales Rp438 Miliar

NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…

Hartadinata Tebar Dividen Final Rp15 Per Saham

Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…

Kenaikan BI-Rate Positif Bagi Pasar Modal

NERACA Jakarta  - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…