Penerimaan Pajak Diperkirakan Membaik Medio 2013

NERACA

Jakarta - Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan A Fuad Rahmany memprediksi, penerimaan pajak membaik pada medio 2013 seiring dengan perbaikan iklim dunia usaha.

"Untuk semester I mungkin masih agak berat situasinya tapi mudah-mudahan pada semester kedua 2013 membaik sesuai analisis para ekonom bahwa situasi dunia usaha akan membaik," kata Fuad seusai peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia di Jakarta, Selasa (4/12).

Menurt Fuad, perkembangan penerimaan pajak terkait dengan kondisi dunia usaha, termasuk dunia usaha secara global.

"Kalau pertumbuhan ekonomi dunia usaha melambat tentu penerimaan pajak juga akan berkurang," kata Fuad.

Fuad juga mengatakan, pihaknya berupaya mencapai target penerimaan pajak dalam APBN-P 2012 sama dengan penerimaan pajak 2011.

"Tahun lalu targetnya 97%. Kami berusaha paling tidak menyamai penerimaan tahun lalu. Kami berusaha saja kendati situasi pada semester kedua tahun ini berat," kata Fuad.

Menurut data DJP per 26 November 2012, dari target penerimaan pajak dalam APBN-P 2012 senilai Rp885 triliun, DJP baru memperoleh Rp708,89 triliun atau 80,1%.

"Ini bukan penurunan dibandingkan tahun lalu tapi kenaikannya melambat karena pada semester kedua imbas dari pelambatan global sudah mulai terasa di dunia usaha kita," ujar Fuad.

 

Sebagian dari sektor yang dulunya menjadi kontributor terbesar penerimaan pajak terpukul akibat pelambatan global.

Fuad mencontohkan penurunan di sektor ekspor, juga pertambangan yang harga komoditasnya turun.

Ditambahkannya, DJP akan melakukan berbagai upaya untuk melihat sektor-sektor yang potensi pajaknya bisa digali demi menutup penurunan di beberapa sektor tersebut.

80,1% dari Target

Berdasarkan data DJP per 23 November 2012, dari target penerimaan pajak dalam APBN-P 2012 sebesar Rp885,03 triliun, DJP baru memperoleh Rp708,89 triliun atau 80,1% dari target.

Jenis pajak dengan penerimaan yang mencapai target adalah pajak penghasilan minyak dan gas (PPh Migas) sebesar 108,5%, atau tumbuh 8,13% dari Rp60,81 triliun pada 2011 menjadi Rp73,69 triliun.

Sementara itu, pajak yang lain belum mencapai target antara lain Pph Nonmigas yang baru mencapai 75,8%. Target penerimaan pajak ini naik 28,53% dari Rp312,47 triliun pada 2011 menjadi Rp337,89 triliun.

Di sisi lain, realisasi penerimaan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) mencapai 82,27%. Target penerimaan pajak itu naik 28,53% dari Rp215,12 triliun pada 2011 menjadi Rp276,48 triliun.

Sedangkan realisasi penerimaan pajak bumi dan bangunan (PBB) baru mencapai 57,65%. Target penerimaan dari pajak jenis itu turun 27,37% dari Rp23,57 triliun menjadi Rp17,12 triliun. Realisasi penerimaan pajak lainnya mencapai 65,98%. Target penerimaan pajak lain-lain naik 6,78% dari Rp3,48 triliun menjadi Rp3,72 triliun.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pemerintah masih berusaha agar target total penerimaan perpajakan tahun ini tercapai.

“Dari beberapa sektor ada penurunan penerimaan tapi kami masih ingin coba 100%,” kata Menkeu.

Pangkas Hari Libur

Dan, demi menggenjot penerimaan pajak tahun ini, DJP memangkas libur pegawai, khususnya bagian frontliner. Fuad mengatakan, kebijakan di direktoratnya adalah memotong libur pada akhir pekan dan tetap masuk pada hari Sabtu.

"Pegawai pajak terutama di frontliner kita yang berhadapan langsungdengan wajib pajak itu hari Sabtu sudah tidak boleh libur lagi. Jadi itu situasi kita sekarang. Kita minta mereka sekarang bekerja keras," ujarnya.

Rendahnya kesadaran wajib pajak dalam menunaikan kewajibannya pada negara diharapkan dapat meningkat dengan menggenjot intensitas kerjapegawai DJP. Pemangkasan libur ini hanya berlaku hingga akhir tahun.  (doko)

 

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…