Inflasi November Turun Jadi 0,07% - Kenaikan Harga Daging Tidak Berpengaruh

 

 

NERACA

Jakarta - Naiknya harga daging yang belakangan ini terjadi ternyata tidak memicu tingginya inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) justru mencatat inflasi pada November 2012 turun menjadi 0,07% dibanding Oktober 2012 yang mencapai 0,16%.

Menurut Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS Sasmito Hadi Wibowo, memang terjadi kenaikan harga daging sapi paling tinggi di Sumenep sebesar 14% dan Jogja naik sebesar 10%. Namun penyebab penurunan inflasi ini karena harga bahan makanan lainnya turun seperti cabai, daging ayam dan ikan segar. "Sehingga, meski ada isu kenaikan daging sapi, tapi masih kalah dibanding penurunan harga bahan makanan yang lain," katanya di kantor BPS, Senin (3/12).

Sasmito mengatakan, tren inflasi pada November lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun-tahun sebelumnya karena terjadi penurunan harga bahan makanan serta harga emas perhiasan. "Bahan makanan bahkan menyumbang deflasi pada November ini," katanya.

Dia menjelaskan, kelompok bahan makanan dan sandang pada November masing-masing mengalami deflasi 0,13% dan 0,1% karena adanya penurunan harga komoditas pangan serta emas perhiasan. "Namun, berdasarkan kelompok pengeluaran terhadap inflasi nasional, kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan deflasi 0,05% dan sandang 0,01%," kata Sasmito.

Sementara itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau menyumbang inflasi 0,2% pada November, bersama dengan kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,15%, kelompok kesehatan 0,21%, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,06%; dan kelompok transpor, komunikasi, dan jasa keuangan 0,23%.

Sedangkan kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi atau penurunan indeks adalah kelompok bahan makanan 0,13% dan kelompok sandang 0,10%.

Beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga pada November adalah bawang merah, beras, tarif angkutan udara, daging sapi, bawang putih, wortel, telur ayam ras, nasi dengan lauk, rokok kretek filter, dan upah tukang bukan mandor.

Dengan demikian, laju inflasi tahun kalender Januari-November 2012 tercatat sebesar 3,73% dengan laju inflasi secara tahunan (yoy) 4,32%. Sedangkan, laju inflasi komponen inti tercatat sebesar 0,14% dengan laju inflasi inti secara tahunan (yoy) sebesar 4,4%.

Sementara itu, dari 66 kota IHK, 33 kota mengalami inflasi dan 33 kota mengalami deflasi, dengan inflasi tertinggi terjadi di Manado 1,01% dan Pontianak 0,96%. "Inflasi terendah terjadi di Jember 0,03% karena harga daging ayam dan cabai relatif turun di sana," kata Sasmito.

Dia menambahkan, deflasi tertinggi terjadi di Manokwari 0,96% dan Lhokseumawe serta Maumere masing-masing 0,88% karena suplai ikan segar sangat melimpah di kota-kota tersebut. Sedangkan deflasi terendah terjadi di Semarang, Tangerang, Mataram, dan Singkawang, masingmasing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 133,74; 135,87; 146,32; dan 139,55.

BERITA TERKAIT

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital

Jadilah Individu Beretika di Dunia Nyata Maupun Digital NERACA Banyuwangi - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab

Bijak Bermedia Sosial, Bebas Berekspresi Secara Bertanggung Jawab  NERACA Probolinggo - Dalam rangka mewujudkan Indonesia Makin Cakap Digital, Kementerian Komunikasi…

Perhatikan Batasan dalam Berkonten di Media Sosial

  NERACA Jember - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo RI) berkomitmen meningkatkan literasi digital masyarakat menuju Indonesia #MakinCakapDigital2024. Dalam rangka…