Kemenhub Targetkan Bangun 25 Bandara hingga 2014

 

NERACA

Jakarta   - Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan dan pengembangan 25 bandara hingga 2014.

"Tahun depan kita targetkan pembangunan 10 bandara baru dan tahun depannya lagi 15 bandara," kata Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Herry Bakti, di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Transportasi ASEAN di Nusa Dua, Bali, Kamis (29/11), seperti dilansir Antara.

Ia menyatakatan bahwa selain membangun bandara baru, pemerintah juga mengembangkan bandara yang sudah ada menjadi lebih representatif.

Salah satu dari 10 bandara baru yang ditargetkan pemerintah terealisasi pada 2013 yakni Bandara Kuala Namu di Medan, Sumatera Utara.

Beberapa bandara yang sedang di bangun tersebut juga terletak di kawasan Timur Indonesia seperti di Tual, Maluku dan Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur yang saat ini terminalnya sedang dalam tahap pembangunan.

Pembangunan bandara baru tersebut dilakukan berkaitan dengan program Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI).

"Selain MP3EI, pembangunan itu juga khusus masterplan dari Kemenhub," kata Herry.

Namun Herry tidak menyebutkan besaran anggaran pembiayaan pembangunan bandara-bandara tersebut. Dia hanya mengatakan bahwa dirinya berharap agar pembangunan bandara dilakukan secara sinergis antara pemerintah dengan investor swasta.

"Selain sinergi program juga ada sinergi anggaran. Kita harapkan pembangunan bandara di daerah ada partisipasi daerah, baik pemda tingkat satu atau dua dan pemerintah pusat," ujar Herry.

 

Ia mencontohkan, beberapa pemerintah daerah telah melakukan hal itu seperti dalam pembangunan Bandara Muara Bungo di Jambi, Berau di Kalimantan Timur dan Wakatobi di Sulawesi Tenggara yang menangani sendiri pembebasan tanah.

Salah satu wilayah yang akan dibangunkan bandara lagi adalah Bali. Menurut Herry, kapasitas Bandara Internasional Ngurah Rai diperkirakan mencapai batas maksimal dalam beberapa tahun mendatang. Sehingga, demi mengantisipasi kepadatan, provinsi itu Bali memerlukan tambahan satu bandara lagi.

Meski kapasitas bandara itu sedang ditingkatkan hingga maksimal sekitar 25 juta penumpang, daya tampungnya diperkirakan bakal terlampaui dalam beberapa tahun ke depan.

Menyusul rencana itu, muncul usulan untuk membangun bandara baru di Kabupaten Buleleng, wilayah Bali utara. Pilihan itu demi menyeimbangkan pembangunan dan ekonomi dengan Bali bagian selatan. (doko)

BERITA TERKAIT

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Arus Balik Lebaran 2024, Pelita Air Capai On Time Performance 95 Persen

NERACA Jakarta – Pelita Air (kode penerbangan IP),maskapai layanan medium (medium service airline), mencapai rata-rata tingkat ketepatan waktu penerbangan atau on-time…

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace

UMKM Indonesia Bersaing di Tingkat Dunia Lewat Marketplace NERACA  Jateng - Dalam rangka program Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi…

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia

Moody's Pertahankan Peringkat Kredit Indonesia  NERACA Jakarta - Lembaga pemeringkat Moody's kembali mempertahankan peringkat kredit atau Sovereign Credit Rating Republik…