Penyuluhan Perikanan Diperkuat Infrastruktur Teknologi Informasi

NERACA

 

Jakarta -  Di dalam upaya pengembangan ekonomi, inovasi dan kreativitas menjadi dua kata kunci di antara sekian banyak faktor keberhasilan. Termasuk dalam pembangunan industri kelautan dan perikanan. Pengembangan sistem informasi berbasis teknologi informasi, terutama menyangkut kegiatan penyuluhan, merupakan bagian dari inovasi di sektor kelautan dan perikanan.

“Jadi begini, semua usaha di bidang ekonomi ini perlu inovasi dan kreativitas, terutama mengenai IT (teknologi informasi). Dengan informasi, negara ini jaraknya menjadi semakin dekat. Waktu, jarak, maupun efisiensi itu bisa dilakukan dengan IT (teknologi informasi) tadi,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo kepada pers usai acara Gelar Informasi dan Komunikasi Penyuluhan Perikanan di kantor Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Jakarta, Kamis (29/11).

Karena itu, KKP bersama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) akan menyiagakan Mobil Pusat Layanan Internet Kecamatan (M-PLIK) dan Pusat Layanan Internet Kecamatan (PLIK) untuk mendistribusikan informasi sektor kelautan dan perikanan yang meliputi masyarakat nelayan yang berjumlah 2,6 juta dan pembudidaya ikan 3,3 juta yang tersebar di 384 kabupaten/kota.

“Dengan hasil ini saya pikir adalah kemajuan untuk kita dalam kelautan dan perikanan, apakah itu usaha budidaya, tangkap, pemasaran, maupun pengolahan. Kita koordinasi penyeluh tadi, diberikan internet, dengan SMS gateway. Ini akan bisa memberikan langsung laporan langsung di lapangan, sehingga kita langsung laporan-laporan di lapangan, sehingga kita dapat memberikan aturan-aturan maupun cara-cara budidaya ikan yang baik, maupun tangkap yang baik,” ungkap Cicip yang juga Wakil Ketua Umum Partai Golkar.

Sementara di tempat yang sama, Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan M-PLIK dan PLIK untuk sektor kelautan dan perikanan sebenarnya merupakan jatah kecamatan. “Cuma kecamatan-kecamatan yang berada di pesisir, yang masyarakat-masyarakat nelayan, kita lebih banyak kerjasama dalam hal konten. Kalau infrastruktur semuanya dari Kominfo. Kontennya itu kita kerjasamakan. Itu nanti bisa diisi oleh KKP. Kalau wilayahnya banyak pertanian kita kerjasama dengan Kementerian Pertanian, kalau misalnya ada banyak UKM, kita kerjasama dengan Kementerian UKM,” beber Tifatul yang juga politisi Partai Keadilan Sejahtera.

Hubungkan Penyuluh

Di tempat yang sama, Kepala Badan Pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan Sjarief Widjaja, mengatakan pengembangan media komunikasi lewat internet dan SMS tersebut secara teknis akan menghubungkan antara penyuluh di daerah dan pusat. “Jadi mereka terhubung secara nasional dalam satu server yang terletak di Jakarta. Sehingga pada setiap minggu, mereka bisa melaporkan apa yang terjadi di lapangan. Sekaligus kita di pusat bisa memberikan penyelesaian dari masalah yang timbul di lapangan,” jelasnya.

Pada prinsipnya, lanjut Sjarief, di dalam SMS Gateway itu ada satu software yang merapikan semua informasi yang masuk. Lalu, pemerintah pusat yang akan memutuskan, mana informasi yang harus ditindaklanjuti dan mana informasi yang sifatnya data. Setelah ditindaklanjuti, lanjut Sjarief, pihaknya punya semacam dokter penyuluh, terutama penyuluh ahli, yang akan memberikan jawaban secara langsung. “Jadi, para penyuluh ini tidak akan dilepaskan sendiri di lapangan, tapi dia tahu kalau di pusat ada teman-teman yang memback-up mereka,” ungkap Sjarief.

Lebih jauh Sjarief mencontohkan, informasi yang masuk dalam kategori “ darurat” seperti pada sebuah massa di mana pada minggu depannya akan ada panen raya udang. Kalau tidak ditangani oleh pemasaran yang baik, maka akan ada potensi harga udang jatuh. “Maka kita akan langsung kontak dengan yang lain, teman-teman distributor, harus segera bergerak ke sana untuk menyelesaikan penjualan dari udang tersebut. Misalkan demikian. Yang tidak darurat, terjadi kapasitas. Ini aliran air terjadi masalah,” terangnya.

Menjelaskan soal masa keberhasilan atau kegagalan semasa uji coba program ini, Sjarief mengungkapkan, sebetulnya soal SMS Gateway itu sudah dimulai sejak Februari 2012. “Bukan masalah IT-nya yang problem, tapi bagaimana penyuluh bisa mengoperasikannya. Itu kan perlu waktu, habit dan sebagainya. Kadang-kadang penyuluh juga lupa kalau ini sudah hari Kamis harus menyetor data. Sehingga kadang-kadang datanya tidak lengkap,” kata dia.

Yang jelas, menurut dia, sejauh ini tidak ada masalah dalam pengoperasian program tersebut. “Masalah error saya kira tidak ada masalah. Karena masalah SMS ini kan hanya beberapa kalimat. Sudah dibatasi oleh berapa jumlah kata. Sehingga karakternya sudah fix. Jadi sebenarnya tidak ada masalah,” tandasnya.

Menyinggung soal manfaat yang dirasakan nelayan atas program ini, Sjarief meyakini dampaknya pada sektor kelautan dan perikanan sangat baik. “Dampaknya luar biasa. Kalau mau mengajar orang itu kan harus berkumpul. Itu biayanya mahal, transportnya. Tapi kalau ada internet, dan ada penyuluh pendamping, maka penyuluh itu tidak perlu belajar langsung, tapi menyampaikan ke pelaku utama di lokasi itu. Jadi sebaran informasi untuk teknologi itu bisa lebih cepat. Dia tidak perlu kumpul di Jakarta. Anytime kita bisa upload ke sistem jaringan kita, dan pada saat yang sama, penyuluh bisa mengajarkan kepada pelaku utama. Kan ada percepatan,” urainya.

BERITA TERKAIT

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…

BERITA LAINNYA DI Industri

Tingkatkan Ekspor, 12 Industri Alsintan Diboyong ke Maroko

NERACA Meknes – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sebanyak 12 industri alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam negeri untuk ikut berpartisipasi pada ajang bergengsi Salon International de l'Agriculture…

Hadirkan Profesi Dunia Penerbangan - Traveloka Resmikan Flight Academy di KidZania Jakarta

Perkaya pengalaman inventori aktivitas wisata dan juga edukasi, Traveloka sebagai platform travel terdepan se-Asia Tenggar hadirkan wahana bermain edukatif di…

HBA dan HMA April 2024 Telah Ditetapkan

NERACA Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) untuk…