Indonesia Dinilai Belum Jadi "Pemain Utama" - Soal Ekonomi di KTT ASEAN

Soal Ekonomi di KTT ASEAN

 Indonesia Dinilai Belum Jadi “Pemain Utama”

 Jakarta—Dampak KTT ASEAN diperkirakan takkan membawa pengaruh yang significant terhadap perbaikan perekonomian dalam negeri. Alasannya Indonesia bukan pemain utama. "Selama Indonesia hanya menikmati hasil dari kemajuan ekonomi ASEAN. Tapi tidak ikut menciptakan kemajuan seperti yang digembor-gemborkan," kata pengamat pasar uang Yanuar Rizki kepada wartawan di Jakarta,8/5.

 Menurut Direktur Eksekutif Aspirasi Indonesia Research Institute, Indonesia belum memiliki peran penting di ASEAN, khususnya ekonomi, termasuk mengoptimalkan peran BUMN hingga melakukan ekspansi ke luar negeri.

 Yanuar memberi contoh tren yang terjadi di Indonesia adalah pemerintah menjual BUMN yang ada di Indonesia. Hal ini berbanding terbalik dengan Malaysia dengan Khazanah Nasional Berhad yang sudah melakukan ekspansi besar-besaran serta Thailand dengan Temasek yang juga sudah melakukan ekspansi.

 Yang jelas, kata Yanuar lagi, seharusnya Indonesia bisa menguasai dulu ekonomi di ASEAN dengan melakukan lobi-lobi bisnis. "Kuasai dulu ombak dan permainan-nya di ASEAN, baru lakukan lobi bisnis," Imbuhnya.

 Ditempat terpisah, Presiden SBY meminta keseriusan ASEAN untuk mensinergikan proyek-proyek infrastruktur melalui fasilitas jaminan  kredit dan pembentukan lembaga keuangan ASEAN di Asia Tenggara. “Kita akan segera meng-implementasikan secara penuh Fasilitas Jaminan Kredit dan Investasi sebesar USD700 juta,” kata presiden dalam pidato pembukaan KTT ASEAN di JCC, Jakarta,

 Lebih jauh Kepala Negara menambahkan para menteri keuangan ASEAN telah membahas bersama guna pembentukan Dana Infrastruktur ASEAN (ASEAN Infrastructure Fund) serta mendukung pembangunan infrastruktur.

 Salah satu hal yang juga dianggap penting oleh SBY adalah peluncuran website bersama dari tujuh Bursa Efek di negara-negara ASEAN. Ini dilakukan untuk meningkatkan ekuitas blue-chip dikawasan bagi para investor global.

 SBY juga meminta ASEAN harus memastikan bahwa Master Plan on ASEAN Connectivity dapat diimplementasikan secara efektif. “Dalam kaitan ini, Indonesia tengah menyelesaikan Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), guna mempercepat pembangunan enam koridor ekonomi diIndonesia,” lanjutnya.

 Salah satu bentuk kesadaran ekonomi lain yang patut  menjadi perhatian ASEAN di mata SBY adalah usaha kecil dan menengah. Selain itu, ASEAN juga perlu mengembangan perdagangan, investasi dan pariwisata intra ASEAN.  

 Ditempat terpisah, pengamat hubungan internasional, Dinna Wisnu mengatakan Indonesia harus memanfaatkan moment ini sebagai pintu masuk untuk meningkatkan perekonomian nasional. "Paling penting dan tidak bisa ditunda adalah ekonomi, banjir, impor, buruh dan transportasi itu semua sudah dibidik negara lain, jadi sekarang saat yang tepat," ujarnya.

 Hal lain seperti, sosial, politik dan budaya memang penting untuk dibahas tapi yang sudah dalam kondisi kritis adalah ekonomi.

 Lebih jauh kata Dosen Universitas Paramadhina ini, saat ini perekonomian di ASEAN juga sudah mulai dilirik negara lain termasuk negara adidaya Amerika, diakuinya awalnya ASEAN hanya bagian kecil dalam peran membangun perekonomian global. "Awalnya Amerika tidak melirik ekonomi Asia karena kita masih dianggap anak kecil. Tapi karena luas Asia sangat besar dan sering dilewati kapal Amerika maka dari itu jelas mereka ingin mempunyai peran penting di Asia," paparnya.    **cahyo

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…