Demi menumbuhkan rasa percaya diri, tidak lagi berkecil hati dan bisa meningkatkan harga diri serta mampu melaksanakan fungsi sosialnya secara wajar di masyarakat, Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jateng berikan bantuan peralatan kepada kaum difabel Sukoharjo.

Bantuan dari Dinsos Jateng berupa 15 buah kursi roda, 10 buah kruk ketiak dan masing-masing 5 buah alat berupa tongkat putih, alat bantu dengar, wolker dan 5 buah kanadian. Alat tersebut diperuntukkan bagi difabel berkebutuhan khusus seperti tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna wicara dan tuna yang lain.

22 anak penyandang difabel Kepulauan Bangka Belitung juga menerima alat bantu (brace) dan alat bantu dengar Dinsos provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Alat bantu jalan atau brace diberikan pada 11 anak, dan alat bantu dengar dibagikan pada 11 anak. Pembagian alat bantu tersebut merupakan kerja sama Dinsos dan PT Timah Tbk (Persero) melalui dana corporate social responsibility (CSR) mereka.

Langkah awal untuk pembagian tersebut adalah pengukuran kaki dan lubang telinga yang dilakukan hari ini karena bentuk kaki dan telinga masing-masing orang berbeda. Pengukuran dilakukan dengan mendatangkan tim pengukur langsung dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta.

Mengenai dana yang digulirkan untuk bantuan sosial tersebut, Dinsos tidak bisa memastikan jumlahnya karena akan didasarkan pada data yang didapat. "Nantinya setelah dapat data ukuran secara spesifik, kita akan pesankan sepatu dan alat bantu dengarnya, dari situ kita berikan laporan pada PT Timah dan mereka yang akan membayarnya," kata Ketua Dinas Sosial, Sahirman Jumli.