Jakarta -Lantaran terjadinya penurunan nilai nominal saham, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akhirnya melakukan penghentian sementara (suspensi) terhadap perdaganagn efek PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) pada perdagangan saham kemarin.
Informasi tersebut disampaikan BEI dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (27/11). Kata Kepala Divisi Penilaian Perusahaan Sektor Jasa Umi Kulsum dan Kepala Divisi Perdagangan Saham Andre Toelle, suspensi saham MPPA itu sehubungan dengan adanya pengurangan modal ditempatkan dan modal disetor PT Matahari Putra Prima Tbk, yang dilakukan dengan cara penurunan nilai nominal saham perseroan.
Oleh karena itu, dalam rangka memberikan kesempatan kepada investor untuk mencerna informasi yang disampaikan oleh Perseroan terkait dengan adanya tindakan korporasi itu, bursa memutuskan untuk melakukan penghentian sementara perdagangan efek MPPA di seluruh pasar.
Suspensi itu dilakukan mulai sesi pertama pada Selasa (27/11) hingga pengumuman lebih lanjut. Bursa meminta pihak-pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan setiap keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.
Sebelumnya perseroan telah menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) MPPA pada 19 September 2012 yang menyetujui pengurangan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor sebelumnya Rp500 per saham menjadi sebesar Rp50 per saham. Perseroan pun telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk rencana pengurangan modal dasar, modal disetor dan ditempatkan pada 26 November 2012. (bani)
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…
NERACA Jakarta – Emiten properti, PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) atau Metland membukukan marketing sales hingga kuartal I-2024 sebesar Rp…
Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) akan memberikan dividen final tahun buku 2023 sebesar Rp15…
NERACA Jakarta - Ekonom keuangan dan praktisi pasar modal, Hans Kwee menyampaikan kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) atau BI-Rate…