Revitalisasi Tambak Pantura Jawa, KKP Targetkan Produksi Rp 13,7 Triliun

NERACA

 

Subang- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan dapat menggenjot nilai produksi senilai Rp 13,7 triliun di 2014 dengan merevitalisasi 135.000 hektar tambak udang dan bandeng di Pantura Jawa.

“Dari seluas 135.000 hektar yang akan direvitalisasi hingga 2014 diharapkan akan meningkatkan produksi sebesar 214.120 ton dengan nilai Rp 13,7 triliun,” jelas Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutardjo di Subang, Jawa Barat, Minggu (25/11).

Dia mengatakan, pada tahun 2012, target luas lahan yang akan direvitalisasi adalah seluas 20 ribu hektar yang berada di Pantura Jawa, dengan mengalokasikan anggaran sebesar Rp447, 9 miliar. Dari dana tersebut, sebesar Rp 297 miliar untuk penyediaan sarana budidaya bagi kelompok pembudidaya penerima manfaat demfarm, Rp 91 miliar untuk penyediaan sarana laboratorium, dan Rp59,9 miliar untuk rehabilitasi saluran irigasi tersier dan kwarter di kawasan tambak.

Untuk mempercepat revitalisasi, lanjut Sharif KKP melaksanakan kegiatan stimulus dan percontohan melalui pelaksanaan demfarm percontohan tambak udang seluas 1000 hektar dan demfarm percontohan tambak bandeng seluas 500 hektar.

“Dengan pola pengelolaan berbasis kluster dan modernisasi tambak, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dari semula 0,5 ton/ha/mt (tambak tradisional) menjadi 15 ton/ha/mt (tambak intensif),” jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto mengatakan, dalam penyelanggaraan revitalisasi tersebut pihaknya mengupayakan bantuan pakan, infrastruktur, termasuk teknologi pengolahan. Dalam program keberlanjutan ini, lanjut dia, musim tanam diharapkan dapat ditingkatkan dari 2 kali setahun menjadi 3 kali setahun. Sehingga dengan adanya demfarm diharapkan seluas 1000 hektar dapat berkontribusi terhadap produksi udang nasional sebesar 45000 ton/tahun atau nilai produksi senilai Rp 2,25 triliun.

Sementara untuk pelaksanaan demfarm budidaya bandeng diharapkan dapat menghasilkan produksi 2.250 ton/tahun atau senilai Rp33,6 miliar. Untuk pelaksanaan demfarm saat ini, kata dia, dilaksanakan di dua provinsi dan enam kabupaten. “Demfarm dilaksanakan di provinsi Jawa Barat, yaitu Kabupaten Karawang, Subang Indramayu, dan Cirebon. Sedangkan di provinsi Banten meliputi kabupaten Serang dan Tangerang,” tegasnya.

Jalin Kemitraan

Menurut Slamet, jumlah kelompok penerima manfaat dalam kegiatan demfarm yaitu sebanyak 73 kelompok, yang terdiri dari 43 kelompok budi daya udang, dan 30 kelompok budidaya bandeng. Kriteria kelompok penerima manfaat tersebut, kata dia, antara lain bersedia untuk melakukan penataan dan rehabilitasi tambak secara mandiri.

Selain itu, pihak KKP juga mendorong kelompok tersebut untuk bekerja sama dengan mitra, bersedia untuk ditata dan mengikuti teknologi anjuran serta bersedia menjalin kemitraan. “Pelaksanaan demfarm diharapkan dapat menjadi percontohan bagi masyarakat pembudidaya lainnya melalui penguasaan teknologi yang menguntungkan, dan dengan risiko yang terukur,” katanya.

Dia menambahkan, dalam pelaksanaan demfarm budidaya, pihaknya juga merencanakan pembangunan POSIKANDU pada tahun 2013. Sektor lain yang juga telah memberikan dukungan untuk program revitalisasi yaitu kementerian pekerjaan umum, yang memberikan sumbangan sebesar Rp 99,9 miliar untuk rehabilitasi saluran premier dan terseier dan bantuan permodalan sebesar Rp 40 miliar untuk kegiatan budidaya tambak udang di Kabupaten Serang.

Selain menjalin kerja sama dengan kementerian pekerjaan umum, pihaknya juga meningkatkan kerja sama dengan perbankan, antara lain Bank Tabungan Negara dan Bank Rakyat Indonesia yang ikut andil memberikan kredit usaha rakyat. “Untuk saat ini telah digelontorkan pinjaman sebesar Rp 500 miliar untuk delapan kelompok pembudidaya dari pihak BTN.” ujarnya.

BERITA TERKAIT

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…

BERITA LAINNYA DI Industri

NRE dan VKTR Sepakat Kembangkan e-MaaS di Indonesia

NERACA Jakarta – Pertamina New & Renewable Energy ("Pertamina NRE"), subholding PT Pertamina (Persero) yang fokus pada pengembangan energi bersih, dan…

Produksi PHE ONWJ Dioptimalkan

NERACA Cirebon – Tim dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan peninjauan proyek Offshore PT Pertamina Hulu Energi…

Investasi dan Ekspor Industri Mamin Semakin Lezat

NERACA Jakarta – Industri makanan dan minuman (mamin) merupakan salah satu sektor strategis dan memiliki peran penting dalam menopang pertumbuhan…