Fitch Pertahankan Peringkat Utang Indonesia

NERACA

Jakarta - Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings melakukan afirmasi sovereign credit rating Republik Indonesia di tingkat BBB- dengan outlook stabil. Pernyataan Fitch yang disampaikan dalam siaran pers Bank Indonesia di Jakarta, Kamis, yang menyebutkan bahwa faktor kunci yang mendukung keputusan afirmasi bagi sovereign credit rating Indonesia adalah pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan tahan terhadap kondisi global yang sedang mengalami penurunan.

Begitu pula tingkat investasi yang tinggi, rasio utang publik yang rendah dengan tren yang semakin menurun dan kerangka kebijakan makroekonomi yang kuat. Analis utama Fitch, Philips McNicholas menyatakan beberapa hal yang masih menjadi perhatian yakni pendanaan eksternal dan pendapatan fiskal yang masih berada di bawah median negara-negara dengan level BBB.

Porsi utang luar negeri dengan mata uang asing yang masih relatif tinggi, memberikan risiko atas fluktuasi nilai tukar, serta pendapatan perkapita yang relatif rendah, ketertingggalan infrastruktur, dan korupsi juga masih menjadi kendala.

Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution menyatakan, afirmasi peringkat dari Fitch kembali memberikan pengakuan atas stabilitas ekonomi Indonesia dengan prospek pertumbuhan tertinggi di tengah kondisi penurunan ekonomi global.

"Kekuatan fundamental makroekonomi sebagaimana dicatat oleh Fitch Ratings akan menjadi modal kuat guna mencapai pertumbuhan yang sustain dan pencapaian yang lebih baik lagi," katanya. Penetapan rating terakhir dilakukan oleh Fitch pada 15 Desember 2011 pada saat lembaga pemeringkat tersebut memberikan upgrade sovereign credit rating Republik Indonesia dari BB+/positive outlook menjadi BBB-/stable outlook. [ardi]

BERITA TERKAIT

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…

BERITA LAINNYA DI

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi

Investasi Ilegal di Bali, Bukan Koperasi NERACA Denpasar - Sebanyak 12 lembaga keuangan yang menghimpun dana masyarakat secara ilegal di…

Farad Cryptoken Merambah Pasar Indonesia

  NERACA Jakarta-Sebuah mata uang digital baru (kriptografi) yang dikenal dengan Farad Cryptoken (“FRD”) mulai diperkenalkan ke masyarakat Indonesia melalui…

OJK: Kewenangan Satgas Waspada Iinvestasi Diperkuat

NERACA Bogor-Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengharapkan Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi dapat diperkuat kewenangannya dalam melaksanakan tugas pengawasan, dengan payung…