Penguatan Indeks BEI Masih Berlanjut

NERACA

Jakarta – Transaksi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Rabu ditutup menguat tipis 4,911 poin (0,11%) ke level 4.317,277. Sementara Indeks LQ45 ditutup menguat tipis 0,036 poin (0,01%) ke level 739,827. Meskipun tekanan jual terus terjadi sejak diawal perdagangan, indeks BEI mampu berhasil berada di zona hijau akibat sentimen positif bursa regional yang serentak ditutup menguat.

Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono mengatakan, penguatan indeks BEI jelang penutupan di picu aksi beli terhadap saham lapis dua (second liner), “IHSG ditutup menguat tipis setelah hampir sepanjang perdagangan berada di zona negatif," katanya di Jakarta, Rabu (21/11).

Sementara, pergerakan bursa regional dipengaruhi oleh data pembangunan rumah baru di AS yang menguat sebagai sinyal membaiknya data makro ekonomi. Selain itu, lanjut dia, pernyataan The Fed bahwa mereka tidak mempunyai alat untuk menahan dampak yang timbul dari "fiscal cliff". "Komentar itu seperti memberi tekanan kepada kongres untuk tidak ada cara lain kecuali sepakat sehingga 'fiscal cliff' tidak terjadi,"ujarnya.

Berikutnya, indeks BEI Kamis diproyeksikan masih akan mempertahankan penguatan dan pergerakan indeks akan berada di level 4.317-4.320. Pada perdagangan Rabu kemarin, saham-saham konsumer yang memimpin penguatan bursa kali ini dengan lonjakan lebih dari satu persen, Empat sektor menguat, sementara enam sektor lainnya masih melemah.

Aksi jual banyak dilakukan investor asing, transaksi investor asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 207,97 miliar di seluruh pasar. Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 118.601 kali pada volume 4,333 miliar lembar saham senilai Rp 3,965 triliun. Sebanyak 114 saham naik, sisanya 133 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Tercatat bursa-bursa di Asia mengakhiri perdagangan dengan kompak menguat. Gagalnya menteri-menteri Uni Eropa mengucurkan dana bantuan ke Yunani tidak terlalu direspons oleh pelaku pasar regional. Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 1.800 ke Rp 714.700, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.250 ke Rp 47.850, Mayora (MYOR) naik Rp 550 ke Rp 19.700, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 300 ke Rp 42.300.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 55.000, Astra Agro (AALI) turun Rp 300 ke Rp 20.000, Telkom (TLKM) turun Rp 150 ke Rp 9.200, dan Semen Gresik (SMGR) turun Rp 150 ke Rp 14.700.

Sebaliknya menutup perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup melemah 10,710 poin (0,25%) ke level 4.301,656. Sementara Indeks LQ45 turun 2,451 poin (0,33%) ke level 737,340. Maraknya aksi jual membuat sembilan sektor terkena koreksi, dipimpin oleh saham-saham di sektir tambang dan konstruksi. Hanya satu sektor yang masih menguat, yaitu sektor konsumer.

Aksi jual banyak dilakukan oleh investor asing dan lokal. Dalam beberapa pekan terakhir asing banyak menarik dana gara-gara situasi ekonomi global yang tidak kondusif.
Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 66.120 kali pada volume 2,606 miliar lembar saham senilai Rp 1,958 triliun. Sebanyak 75 saham naik, sisanya 133 saham turun, dan 97 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multi Bintang (MLBI) naik Rp 1.300 ke Rp 714.200, Adira Finance (ADMF) naik Rp 150 ke Rp 12.250, Unilever (UNVR) naik Rp 100 ke Rp 26.100, dan Mayora (MYOR) naik Rp 100 ke Rp 19.250.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain HM Sampoerna (HMSP) turun Rp 500 ke Rp 55.000, Holcim (SMCB) turun Rp 150 ke Rp 3.375, Multi Prima (LPIN) turun Rp 150 ke Rp 7.500, dan Eatertainment (SMMT) turun Rp 125 ke Rp 3.250.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka turun 1,37 poin atau 0,03% ke posisi 4.310,99. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) melemah 0,45 poin (0,06%) ke level 739,32, “Sejauh ini, masih ada tren turun pada bursa regional, membuat kami masih cenderung memberikan rekomendasi jual pada saham-saham yang kenaikannya sudah cukup tinggi," kata analis Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo.

Satrio Utomo menambahkan, sentimen positif dari bursa regional membuat IHSG bergerak naik. Akan tetapi, investor juga harus memperhatikan besaran tekanan jual asing yang diperkirakan masih akan terjadi.

Sementara itu, analis Trust Securities Reza Priyambada menambahkan, IHSG BEI pada perdagangan Rabu kembali bergerak melemah meski terbatas menyusul kekhawatiran pelaku pasar terhadap negara-negara di Eropa. "Prancis yang dipandang cukup baik ekonominya diturunkan peringkatnya, kondisi itu memicu pandangan investor akan juga berdampak pada negara lainnya yang ekonominya masih di bawah Perancis," ujar Reza Priyambada.

Menurutnya, sentimen saat ini juga tidak ada yang mendukung indeks BEI untuk bergerak menguat menyusul cukup minimnya sentimen positif yang beredar di pasar saham.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng pada perdagangan Rabu dibuka menguat 149,46 poin (0,70%) ke level 21.377,74, indeks Nikkei-225 naik 98,89 poin (1,08%) ke level 9.241,53, dan Straits Times menguat 6,80 poin (0,23%) ke level 2.965,62. (bani)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…