Penggunaan Softlens - Mengedepankan Trend Ketimbang Kesehatan

Penggunaan softlens tidak hanya diperuntukkan untuk para penderita rabun jauh dan mereka yang merasa repot untuk mengenakan kacamata. Namun penggunaannya kini banyak ditujukan untuk merubah penampilan.

NERACA

Pola hidup masyarakat kota besar seperti Jakarta belakangan ini tak pelak sering kali menyebabkan stres, bukan hanya pada pikiran saja tetapi stres juga dapat menghantui kesehatan mata Anda. Ujung-ujungnya, penyakit mata mulai dari yang ringan hingga yang berat kerap kali mengintai. Seperti rabun jauh misalnya, penyakit ini mengharuskan penderitanya mengenakan kacamata. Seiring bertambahnya penderita rabun jauh, penggunaan kacamata pun terus meningkat tahun demi tahun.

Namun, yang menjadi permasalahan banyak pengguna kacamata yang justru terganggu aktivitas karena adanya gangguan dalam pengelihatan. Zaman terus berubah, kini penderita rabun jauh ini tak perlu lagi direpotkan pengelihatannya seiring lahirnya softlens.

Salah satu kendala yang dimiliki oleh para pengguna kacamata minus atau plus adalah harus gonta-ganti kacamata untuk menyesuaikan dengan keadaan mata jika minusnya bertambah. Hal ini tentunya cukup menyulitkan untuk mereka yang tinggal di daerah terpencil atau bagi mereka yang memiliki dana pas pasan.

Ya, pada perkembangannya softlens memang ditujukan untuk mengganti kaca mata. Meski demikian bukan berarti permasalahan telah selesai seiring dilahirkannya soft lens. Karena perkembangan softlens sendiri harus diwaspadai, karena dismping ada manfaat yang didapat adapula sisi buruk penggunaannya. Salah-salah, malah mata Anda tak bisa melihat lagi.

Softlens atau lensa kontak adalah salah satu alat kedokteran yang bertujuan sebagai pengganti kacamata bagi penderita yang memiliki penglihatan kurang. Softlens terbuat dari plastik yang mengandung air. Namun, tahukah penggunaan softlens bisa merusak mata.

Pada mulanya softlens tidak berwarna alias bening, namun dengan perkembangan zaman dan mode maka banyak bermunculan softlens yang memiliki warna-warna indah dan bahkan ada yang memiliki gambar pada softlensnya. Karena perkembangan zaman dan teknologi, softlens yang awalnya berfungsi sebagai pengganti kacamata untuk penderita gangguan mata kini berubah menjadi artibut mode atau style.

Banyak dari para ABG atau orang dewasa, perempuan maupun pria yang menggunakan softlens hanya untuk kepentingan gaya semata. Mungkin dengan menggunakan softlens maka kita terlihat lebih modis ataupun lebih praktis ketimbang menggunakan kacamata.

Sebuah penelitian menyebutkan, telah terjadi peningkatan infeksi mata yang disebabkan oleh Acanthamoeba Castellani. Penyakit infeksi ini dinamakan Acanthamoeba Keratitis. Acanthamoeba Catellani ini merupakan bakteri yang bisa berkembang di air yang terkontaminasi.

Selain penyakit yang ditimbukan oleh bakteri, masih banyak lagi bahaya yang disebabkan oleh softlens. Salah satu contoh adalah banyak terjadi kebutaan permanen yang disebabkan oleh pemakaian softlen di hawa panas. Hawa panas sangat mudah untuk membuat softlens yang terbuat dari plastik tipis yang mudah mencair. Sedangkan saat menggunakan softlens di depan komputer dalam jangka waktu lama, akan menyebabkan timbulnya belekan pada mata dan lama kelamaan pandangan mata menjadi kabur.

Memang, penggunaan softlens tidak hanya diperuntukkan untuk para penderita rabun jauh dan mereka yang merasa repot untuk mengenakan kacamata, namun untuk untuk membuat penampilan banyak orang menjadi berbeda. Begitu banyak jenis dan modelnya yang tersedia, mungkin Anda adalah salah satu yang mengenakan lensa kontak tidak hanya untuk membantu pandangan mata juga untuk membuat tampilan menjadi lebih menarik.

Namun, apakah Anda sudah mengetahui dengan baik cara mengenakan softlens? Karena beberapa kebiasaan buruk dalam penggunaannya ternyata bisa mengundang banyak risiko untuk kesehatan. Menurut sebuah penelitian terbaru dalam jurnal Optometry and Vision Science, sekitar 85 % pengguna lensa kontak ini mengaku telah mengikuti semua aturan penggunaan dengan baik untuk menjaga mata dalam kondisi prima. Namun, hanya sekira dua persen yang benar-benar melakukannya.

Maka, seperti dilansir Men’s Health, terdapat beberapa kebiasaan buruk yang cenderung dilakukan oleh banyak pengguna lensa kontak dan risiko yang bisa mereka dapatkan.

Pertama, penggunan kontak lensa itu tidak melepasnya saat tidur. Kebiasaan buruk seperti ini berulangkali dikaitkan sebagai penyebab dari iritasi dan infeksi pada mata. Karena jika Anda masih mengenakan softlens saat tidur, mata akan secara otomatis kurang berkedip. Padahal mata butuh banyak berkedip untuk mencuci, sehingga mata tidak kering selama Anda terlelap.

Kedua, mereka tidak menggantinya sesuai anjuran. Setiap softlens memiliki jangka waktu pemakaian yang berbeda, untuk itu pastikan Anda tidak mengenakan softlens melebihi jangka waktu maksimal. Anda harus mengganti lensa sesuai jadwal yang telah ditentukan demi kenyamanan mata.

Ketiga, semakin lama Anda memakai lensa kontak, maka akan menyebabkan penumpukan protein dan lipid dari air mata. Risiko lain yang bisa terjadi adalah alergi kronis yang baisa disebut giant papillary conjunctivitis, hal itu dapat menyebabkan Anda tidak lagi bisa menggunakan softlens.

Keempat, tidak menjaga kesehatan mata. Mata adalah organ yang sangat sensitif. Jadi, jika Anda tidak disiplin dalam menjaga kesehatan mata yang senantiasa mengenakan softlens, maka hal tersebut dapat membuat mata menjadi sebuah tempat berkembangnya kuman. Selanjutnya akan berakibat timbulnya beberapa penyakit mata.

Kelima, tidak melepasnya saat menyentuh air. Air yang baik untuk kebutuhan sehari-hari seperti untuk minum maupun mandi, ternyata tidak aman untuk softlens. Ketika hendak mandi atau berenang, sebaiknya lepaskan lensa kontak terlebih dahulu. Air kolam renang mengandung bakteri atau amuba, yang jika terkena lensa kontak maka akan membahayakan kesehatan bola mata Anda. Dalam membersihkan softlens, jangan pernah menggunakan air keran. Gunakanlah air khusus softlens.

Terakhir, tidak membersihkan tangan. Anda tidak pernah tahu zat apa saja yang menempel pada tangan. Mungkin saja ada bakteri dari benda-benda yang baru Anda sentuh atau dari sisa-sisa makanan seusai Anda makan. Hal ini bisa menjadi sebuah bencana. Oleh karena itu, rawatlah mata Anda dengan menjadi pengguna softlens yang baik agar tidak ada masalah besar terkait dengan kesehatan mata.

 

BERITA TERKAIT

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…

BERITA LAINNYA DI Kesehatan

Hadirkan Inspirasi Cinta Budaya Lokal - Lagi, Marina Beauty Journey Digelar Cari Bintangnya

Mengulang kesuksesan di tahun sebelumnya, Marina Beauty Journey kembali hadir mendorong perempuan muda Indonesia untuk memaknai hidup dalam kebersamaan dan…

Mengenal LINAC dan Brachytherapy Opsi Pengobatan Kanker

Terapi radiasi atau radioterapi, termasuk yang menggunakan Linear Accelerator (LINAC) dan metode brachytherapy telah menjadi terobosan dalam dunia medis untuk…

Masyarakat Diminta Responsif Gejala Kelainan Darah

Praktisi kesehatan masyarakat, dr. Ngabila Salama meminta masyarakat untuk lebih responsif terhadap gejala kelainan darah dengan melakukan pemeriksaan atau skrining.…