SBY Optimis Ekonomi Indonesia Kalahkan Australia

SBY Optimis Ekonomi Indonesia Kalahkan Australia

 Jakarta---Presiden SBY mengaku optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mengalahkan Australia dalam satu dasawarsa. “Kami sangat optimistis karena IMF pun memprediksi ekonomi Indonesia kan mengalahkan Australia dalam waktu kurang dari satu dekade ke depan," kata presiden dalam pidato pembukaan ASEAN-European Union Summit di JCC, Senayan, Jakarta, Kamis (5/5)

 Bahkan, Kepala Negara menargetkan perekonomian Indonesia masuk dalam 10 besar dunia. Karena saat ini baru menempati posisi 17 dunia. "Indonesia saat ini menjadi ekonomi nomor 17 terbesar di dunia. Tujuan kami adalah untuk menduduki 10 besar,” tambahnya.

 Menurut Presiden,  perekonomian Indonesia sudah berhasil melewati masa-masa krisis ekonomi global pada 2008 lalu. "Ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 4,5% di 2008 dan naik menjadi 6,1% di 2010. Pada 2011 diprediksikan bisa tumbuh 6,3% dan 7,7% di 2014," paparnya.

 Berdasarakan catatan, Indonesia berhasil mendongkrak nilai ekspornya pada 2011 menembus level US$ 200 miliar. Nilai ekspor ini tumbuh significant dibandingkan 2006 yang sebesar US$ 100 miliar. Demikian pula jumlah cadangan devisa mencapai US$ 100 miliar. "Rasio utang kami juga turun dari 77% di 2001 menjadi 26% di 2010. Statistik tersebut di atas menjadi sebuah pencapaian yang membuat peringkat utang Indonesia membaik," terang SBY.

 Dalam kesempatan tersebut, SBY optimistis Indonesia bakal meraih peringkat investment grade dalam waktu dekat. "Di 2010 investasi di Indonesia mencapai rekor Rp 208,5 triliun atau US$ 22,95 miliar. Ini merupakan pencapaian yang baik," imbuhnya.

 Ditempat terpisah, Wakil Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Wakil Kepala Bappenas Lukita Dinarsyah Tuwo mengatakan laju pertumbuhan ekonomi nasional pada triwulan I-2011 yang mampu menembus level 6,5 persen, diklaim menunjukkan perekonomian nasional yang mulai bergerak dan terakselerasi lebih tinggi.

 Lukita mengapresiasi realisasi pertumbuhan ekonomi dalam empat bulan pertama tahun ini. “Angka itu bagus dan menunjukkan cukup tinggi,” tegasnya.

 Sementara Deputi bidang ekonomi Kementerian PPN/Bappenas Prastijono Widjojo menilai, capaian tersebut secara tidak langsung memberikan gambaran atau indikasi adanya percepatan pertumbuhan ekonomi nasional. Meskipun dia tidak menyebutkan, tren pertumbuhan ekonomi yang biasa terjadi pada triwulan I, pihaknya optimistis realisasi triwulan I-2011 mampu mendongkrak pertumbuhan yang lebih tinggi pada triwulan-triwulan selanjutnya.

 Disinggung mengenai kemungkinan terlampauinya target pertumbuhan ekonomi tahun 2011 yang dipatok pada level 6,4 persen dengan realisasi pada triwulan I tahun ini, hal tersebut sangat dimungkinkan. “ 6,4 persen itu sangat mungkin terlampaui. Tapi kan kita tidak tahu situasi kedepan nanti,” kata Pras.

 Menurutnya, ketidakpastian pertumbuhan triwulan-triwulan masih terkait dengan situasi timur tengah yang berkaitan dengan gejolak harga minyak yang diakui sangat berpengaruh terhadap laju pertumbuhan ekonomi dunia dan Indonesia. Selain itu, pemerintah masih melihat perkembangan stabilitas perekonomian di negara-negara kawasan Eropa yang belum sepenuhnya pulih.

 “Masih ada hal-hal yang langsung atau tidak langsung berdampak pada sektor perdagangan dan investasi kita dan tentunya berhubungan dengan pertumbuhan ekonomi nasional,” paparnya. **cahyo

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…