Bergerak Terbatas, Indeks BEI Kembali Terkoreksi

NERACA

Jakarta – Transaksi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa sore ditutup melemah 1,073 poin (0,02%) ke level 4.312,366. Sementara Indeks LQ45 naik tipis 0,144 poin (0,02%) ke level 739,791. Kekhawatiran krisis Uni Eropa yang kembali mencuat membuat innvestor makin berhati-hati.

Kata analis Trust Securities Reza Priyambada, pergerakan indeks BEI yang ditutup melemah sejalan dengan bursa regional yang juga terbalik ke area negatif seperti indeks Hang Seng dang Nikkei, “IHSG BEI melemah tipis setelah pada perdagangan pagi tadi dibuka menguat. Penurunan peringkat Perancis oleh Moody's memicu pelemahan indeks BEI Selasa ini,”katanya di Jakarta, Selasa.

Berikutnya, dia memprediksikan indeks BEI pada perdagangan Rabu kembali bergerak melemah meski terbatas menyusul kekhawatiran pelaku pasar terhadap negara-negara di Eropa."Perancis yang dipandang cukup baik ekonominya diturunkan peringkatnya, apalagi negara lainnya yang posisinya di bawah Perancis," ujar dia.

Dia menambahkan, sentimen saat ini juga tidak ada yang mendukung indeks BEI untuk bergerak menguat menyusul cukup minimnya sentimen positif yang beredar di pasar saham.

Indeks harga saham gabungan (IHSG) BEI Rabu akan bergerak di level 4.310-4.311. Sebagai informasi pada perdagangan Selasa kemarin, aksi beli menjelang penutupan menyasar saham-saham unggulan yang sudah terkena koreksi, terutama di sektor konsumer dan finansial. Sayangya, saking banyaknya aksi ambil untung maka aksi beli itu hanya mampu kurangi koreksi indeks.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 125.310 kali pada volume 4,788 miliar lembar saham senilai Rp 4,242 triliun. Sebanyak 107 saham naik, sisanya 144 saham turun, dan 92 saham stagnan.

Tercatat bursa-bursa di Asia ditutup berjatuhan ke zona merah dipicu oleh kekhawatiran oleh krisis utang Eropa, terutama merespons turunnya kembali peringkat utang Prancis. Hanya bursa saham Singapura yang berhasil bertahan di zona hijau.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 20.000 ke Rp 260.000, Merck (MERK) naik Rp 5.000 ke Rp 145.000, Multi Bintang (MLBI) naik Rp 2.900 ke Rp 712.900, dan Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.050 ke Rp 42.000.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Akasha Wira (ADES) turun Rp 275 ke Rp 2.025, Golden Energy (GEMS) turun Rp 250 ke Rp 2.150, Bank Danamon (BDMN) turun Rp 250 ke Rp 5.950, dan Holcim (SMCB) turun Rp 225 ke Rp 3.525.

Menutup perdagangan sesi I, indeks BEI ditutup menipis 5,084 poin (0,12%) ke level 4.308,355. Sementara Indeks LQ45 turun tipis 0,764 poin (0,10%) ke level 738,883. Atas aksi ambil untung tersebut mendorong indeks-indeks sektoral berjatuhan ke zona merah, menyisakan dua sektor bertahan di zona hijau, yaitu sektor konsumer dan infrastruktur.

Perdagangan berjalan cukup ramai dengan frekuensi transaksi mencapai 65.562 kali pada volume 2,454 miliar lembar saham senilai Rp 2,297 triliun. Sebanyak 86 saham naik, sisanya 116 saham turun, dan 108 saham stagnan.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Merck (MERK) naik Rp 7.000 ke Rp 147.000, Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.050 ke Rp 42.000, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 550 ke Rp 46.650, dan Unilever (UNVR) naik Rp 300 ke Rp 25.950.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Bayan (BYAN) turun Rp 600 ke Rp 10.350, Inti Bangun (IBST) turun Rp 250 ke Rp 4.900, Akasha Wira (ADES) turun Rp 175 ke Rp 2.125, dan United Tractor (UNTR) turun Rp 150 ke Rp 19.450.

Diawal perdagangan, indeks BEI dibuka naik 15,22 poin atau 0,22% ke posisi 4.328,66. Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) menguat 3,89 poin (0,53%) ke level 743,54. Analis Universal Broker Satrio Utomo mengatakan, indeks Dow Jones yang ditutup berada dalam area positif menjadi sentimen positif bagi bursa regional termasuk indeks BEI, “Kondisi itu diharapkan mampu menetralisir sinyal 'bearish' yang telah muncul pada IHSG. Kenaikan pada indeks Dow Jones itu, terjadi sebagai akibat dari munculnya harapan bahwa 'fiscal cliff' tidak akan terjadi,”ungkapnya.

Meski demikian, kata dia, kenaikan yang terjadi pada indeks Dow Jones, tidak serta merta menghilangkan sentimen "bearish" jangka menengah yang tengah berlangsung. Dirinya sempat memperkirakan, secara teknikal naiknya indeks BEI kembali membuka harapan bahwa IHSG masih memiliki peluang untuk bergerak naik ke level psikologis 4.400 poin, jika mampu menembus resisten di 4.350-4.365 poin, “Akan tetapi, indeks dari bursa regional yang masih berada dalam tren turun, posisi spekulatif sebaiknya tetap dilakukan dalam 'mode trading', agar tidak terjebak dengan tren turun di bursa regional yang masih berlangsung,”tuturnya.

Bursa regional diantaranya indeks Hang Seng Selasa dibuka menguat 190,01 poin (1,89%) ke level 21.452,07, indeks Nikkei-225 naik 9,86 poin (0,11%) ke level 9.163,06, dan Straits Times menguat 12,96 poin (0,44%) ke level 2.963,89.(bani)

BERITA TERKAIT

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Tumbuh by Astra Financial Raih 2,5 Juta Kunjungan

Pameran virtual pertama Astra Financial, Tumbuh by Astra Financial yang digelar dua pekan mencatatkan lebih dari 2,5 juta kunjungan konsumen.…

Berkolaborasi Wujudkan Mudik Sehat dan Aman

Budaya mudik di Indonesia jelang libur lebaran selalu menyisakan masalah, khususnya potensi lonjakan volume kendaraan dan angka kecelakaan. Maka tak…

Gandeng Kerjasama Telkom - LKPP Rilis Sistem E-Katalog Versi 6.0 Yang Lebih Responsif

Dalam rangka meningkatkan pelayanan dan transparansi dalam pengadaan barang, Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) bekerjasama dengan PT Telkom Indonesia…