NERACA

Jakarta - Metropolitan Golden Managemet (MGM) yang berada dalam Horison Grup menargetkan pada 2015 bisa mengoperasikan 60 hotel yang tersebar di seluruh Indonesia. "Hingga tahun 2013 dan 2014, MGM akan mengoperasikan lebih dari 35 hotel dan pada 2015 ditargetkan akan mengoperasikan sekitar 60 hotel," ungkap Direktur Operasional Metropolitan Golden Management (MGM) Basari Bachir saat launching condotel Horison Jimbaran Bali di Jakarta, Selasa (20/11).

Basar juga mengatakan dalam kurun waktu tiga tahun terkahir rata-rata tingkat hunian jaringan Hotel Horison mencapai 70% dan khusus di 2010, tingkat okupansi Hotel Horison telah mencapai 78%. "Artinya angka tersebut cenderung akan meningkat. Terlebih hingga akhir tahun ini akan diresmikan tiga hotel baru yakni Horison Villa and Golf Gambir Anom Solo, Red Dot Hotel Yogyakarta by Horison dan Horison Seminyak," katanya.

Di tempat yang sama, Direktur Utama PT Agung Persada Propertindo (Agroland) Johnwei Muljono mengatakan Horison Jimbaran merupakan hotel ketiga di Bali yang dikelola oleh Horison Group menyusul Horison Seminyak dan Horison Sunset Road. "Horison Jimbaran dibangun di atas lahan seluas 1.000 meter dengan luas sekitar 4.400 meter. Terdiri dari 5 lantai dan 1 lantai basement. Nantinya akan terdapat 84 unit kamar hotel,” ungkapnya.

Johnwei mengatakan bahwa pembangunan telah dimulai pada Oktober 2012 dan menurut rencana hotel akan mulai beroperasi pada akhir tahun 2013. Terletak di Jalan Uwantu, kata dia, akan menambah kenyamanan karena terletak ditempat yang strategis yakni antara kasawan Kuta dan Nusa Dua. "Kami selaku pengembang merasa optimis nantinya tingkat hunian Horison Jimbaran akan sangat tinggi sehingga diharapkan akan memberikan pendapatan hasil sewa yang tinggi bagi para investor," imbuhnya.

Sementara itu, Project Marketing Advisor Horison Jimbaran Tony Eddy mengatakan dengan Pulau Bali menjadi pilihan utama untuk tujuan wisata di Indonesia bahkan di dunia, maka pembangunan condotel dinilai sangat tepat karena kebutuhan hotel di Bali sangatlah tinggi. “Saat ini segala infrastruktur di Bali mulai dibenahi, mulai dari Air port yang diperbesar, pembangunan jalan tol untuk lebih memudahkan wisatawan mengelilingi Bali. Tak hanya itu, tingkat hunian di Bali juga tak pernah turun,” ucapnya.

Tony menjelaskan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih hotel untuk investasi di Bali. Pertama, pastikan dibangun oleh pengembang yang memiliki komitmen yang tinggi sehingga proyek yang dikerjakan akan cepat selesai dan sesuai dengan waktunya. Kedua, perhatikan juga operator hotel yang dipakai. Apakah sudah memiliki pengalaman dalam mengelola hotel atau belum. Dan yang terakhir, lanjut Tony, memiliki konsep yang tepat sehingga bisa disesuaikan dengan lokasi proyek tersebut.

Lebih lanjut dikatakan Tony, hingga kini pihaknya telah menjual sekitar 25% dari total kamar yang ditawarkan Horison Jimbaran. “Sejauh ini respon cukup bagus karena bangunan belum jadipun beberapa kamar telah terjual,” katanya. Menurut dia, sebagian besar hotel atau penginapan yang ada di Bali telah dimiliki oleh warga Jabodetabek. Yang paling besar dimiliki oleh orang Jakarta yang hampir mendominasi kepemilikan hotel atau penginapan di Bali. “Yang beli terdiri dari 63% orang Jakarta. 12% warga Tanggerang, warga Bekasi 7% dan sisanya adalah warga Depok dan Bogor,” imbuhnya.