Genjot Penjualan RDPT, PNM Invesment Akan Sinergi - Targetkan Dana Rp 700 Miliar

NERACA

Jakarta–Guna meningkatkan dana kelolaan, PNM Investment Management terus menerbitkan produk baru yang diminati masyarakat. Salah satunya, menerbitkan produk reksa dana penyertaan terbatas (RDPT).

Kata Direktur Keuangan dan Operasional PNM Kemas Hasani mengatakan, untuk produk RDPT ini menargetkan dana sebesar Rp 700 miliar pada tahun depan dan untuk mencapai target, PNM Investment Management akan bersinergi dengan holding, yakni PNM (Persero), “Tahun depan targetnya Rp700 miliar. Itu target RDPT. Kalau nilai dari RDPT itu kemarin kan Rp230 miliar,” katanya di Jakarta, Senin (19/11).

Dia menjelaskan, untuk menggenjot target Rp700 miliar pada tahun 2013, maka setidaknya dibutuhkan 3 hingga 4 produk untuk menyentuh target Rp700 miliar. Dari tahun 2011 hingga 2012 ini total dana kelolaan sendiri sudah mencapai Rp850 miliar. “Produknya itu tidak hanya dari PNM. Itu campuran,”ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur PNM Investment Management MQ Gunadi menambahkan, penerbitan RDPT ini merupakan sinergi dengan PNM Holding. “Ini sinergi antara anak dengan holding. Ini 100% digunakan untuk mikro kecil yang produktif”, tutur Gunadi.

Gunadi menerangkan, dari hasil survey yang dilakukan pihaknya ada sebanyak 65% sektor mikro yang belum dimasuki oleh sektor perbankan, bpr, dan lembaga keuangan semacamnya. Artinya, prospek untuk merebut pasar usaha mikro kecil sangatlah besar. “Masih besar prospeknya. Survey kita itu menunjukkan masih sekitar 65%. Lagi pula, kita tidak hanya memberikan pembiayaan saja, tapi juga pendampingan,”paparnya.

Kata Gunadi, pihaknya akan terus menjaga kualitas outstanding. Bahkan, pihaknya mempunyai penanggulangan berlapis agar tingkat kredit macet yang ada tidak menunjukkan tren kenaikan. Salah satu penanggulangan berlapis, yakni risk management PNM terdapat internal control. “Kita terus jaga NPL kita. NPL di Oktober sendiri sebesar 2,8%-2,9%. Kedepan kita terus upayakan mengalami penurunan. Kalau pun naik tidak signifikan. Kita kan individual, tidak corporate. Jadi, tidak terlalu fluktuatif,”tandasnya. (bani)

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…