Indonesia Siap Masuki Masyarakat Ekonomi Asean

NERACA

Jakarta  - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menyatakan, Indonesia siap memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (AEC) 2015 dengan implementasi cetak biru ke arah itu sampai saat ini sudah mencapai 82%.

"Implementasi cetak biru AEC untuk rata-rata negara Asia Tenggara sudah mencapai 74,5%. Indonesia sudah melampaui itu," katanya di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi ke-21 Asean, di Phnom Penh, Kamboja, Senin (19/11).

Salah satu hal yang menjadi kesepakatan para pemimpin Asean adalah untuk melipatgandakan upaya dan memfokuskan diri pada langkah-langkah strategis untuk mewujudkan Masyarakat Ekonomi Asean (ASEAN Economic Community/AEC) pada tahun 2015,” ujar Gita dalam rilis yang diterima Neraca,Jakarta, Senin (19/11).

Gita menuturkan, dalam KTT ASEAN ini, para pemimpin Asean mendapatkan laporan antara lain dari Dewan Masyarakat Ekonomi Asean mengenai perkembangan dan tantangan mewujudkan AEC, serta sejumlah rekomendasi berupa langkah-langkah prioritas. Laporan yang disiapkan dan diselesaikan sehari sebelumnya dalam pertemuan persiapan para menteri ekonomi Asean ini dibahas secara mendalam oleh semua kepala negara/pemerintahan.

“Seluruh negara anggota ASEAN, termasuk Indonesia, menyambut baik usulan langkah-langkah prioritas dan capaian-capaian utama menuju AEC 2015. Salah satu langkah yang menjadi prioritas bagi Indonesia adalah sosialisasi mengenai Masyarakat Ekonomi Asean di sebanyak mungkin kabupaten dan kota, serta meningkatkan konektivitas nasional agar Indonesia dapat memetik manfaat sebesar-besarnya dari perwujudan AEC 2015 nanti,” papar mantan Kepala BKPM ini.

Menurut Gita, kebutuhan untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman mengenai AEC 2015 merupakan tantangan semua negara anggota. Terkait ini, semua sepakat untuk lebih melibatkan wakil-wakil dunia usaha dalam proses Asean.

Di sela-sela KTT ini, juga dilakukan dialog dengan wakil dunia usaha ASEAN yang diwadahi dalam Dewan Pertimbangan Bisnis Asean atau ASEAN Business Advisory Council (ABAC).

Dalam dialog ini, ABAC melaporkan kegiatan yang telah dilakukan pada 2012, di antaranya pemberian penghargaan kepada 1.000 UKM dari semua negara anggota yang dinilai telah berhasil untuk tumbuh dan berkembang dengan memanfaatkan program-program kerja sama Asean di berbagai bidang.

“Semangat yang sangat dikedepankan dalam kepala negara dengan ABAC hari ini adalah mewujudkan sebuah AEC yang bebas dari berbagai hambatan, pengutamaan peningkatan konektivitas, pemanfatan berbagai skema kerja sama baik intra- Asean maupun antara Asean dengan negara mitra khususnya mitra FTA, serta penguatan peran UKM dalam proses integrasi internal Asean maupun dengan negara mitra,” urai Gita.

Hari ini, kepala negara/pemerintahan ASEAN dijadwalkan bertemu dengan sejumlah mitra, yakni kepala negara/pemeritahan dari Jepang, Korea, India, RRT, Amerika Serikat, serta pertemuan Asean Plus Three (dengan Jepang, Korea dan China).

Sebelumnya Gita mengatakan, Indonesia harus secara pro-aktif memainkan peranannya dalam mendorong pencapaian ASEAN Economic Community (AEC) atau Masyarakat Ekonomi ASEAN pada tahun 2015.

 

"Ini tentunya menuntut kerja keras kita di dalam negeri, tidak saja untuk menyesuaikan berbagai kebijakan dan peraturan yang ada dengan komitmen kita di ASEAN serta meningkatkan daya saing, tetapi juga untuk memastikan bahwa AEC 2015 memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi Indonesia,” ujar Gita'

 

Adapun pernyataan Gita terkait dengan pertemuan KTT ASEAN ke-21 yang akan digelat di Phnom Penh, Kamboja, 16-20 November 2012. Pertemuan ini merupakan momen yang penting bagi ASEAN untuk menegaskan kembali peranannya sebagai key driver di kawasan dunia. Dan pada gilirannya, sambung Gita, Indonesia juga perlu mempertegas posisinya sebagai key driver bagi ASEAN. (iwan)

BERITA TERKAIT

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global

Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…

SIG Tingkatkan Penggunaan Bahan Bakar Alternatif Menjadi 559 Ribu Ton

  NERACA  Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta

Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…