NERACA
Jakarta - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) berencana mengakuisisi aset perseroan dengan nilai investasi mencapai US$ 300 juta hingga US$ 400 juta sebagai upaya meningkatkan jumlah cadangan dan produksi.
Direktur Keuangan Medco Energi Syamsurizal Munaf mengatakan, rencana mengakuisisi aset perseroan akan dilakukan pada tahun depan, “Rencana akuisisi akan direalisasikan pada 2013. Hal ini sebagai upaya meningkatkan jumlah cadangan dan produksi. Namun tidak hanya itu, peningkatan juga bisa dilakukan melalui eksplorasi,”katanya di Jakarta, Senin (19/11).
Dia menambahkan, rencana dana akuisisi tersebut berasal dari struktur pembiayaan perusahaan dan bukan diambil dari hasil penawaran obligasi. Sampai saat inipun, perseroan belum menarik pinjaman melalui jalur global bond karena perekonomian global belum kondusif.
Pada kesempatan yang sama Direktur Energi Medco Energi, Frila Berlini Yaman menilai, langkah cepat yang diambil pemerintah untuk masa transisi BP Migas tidak terlalu berpengaruh terhadap kinerja perseroan. “Kalau dilihat dari cepatnya pemerintah bergerak dari masa transisi, krikil-krikil yang timbul dengan adanya perubahan ini bisa diatasi. Sejauh ini tidak terjadi penurunan nilai ekspor perseroan.” jelasnya.
Karena itu, lanjut Frila perseroan secara confident menerbitkan obligasi untuk mendukung program-program pengembangan, terlebih obligasi ini mendapatkan peringkat idAA- dari Pefindo. Pihaknya berharap untuk eksplorasi migas, khususnya Lembatang yang akan dilakukan pada 2017 dapat berjalan dengan baik.
Terbitkan Obligasi
Selain itu, emiten bidang energi ini juga menerbitkan obligasi berkelanjutan I sebesar Rp500 miliar dengan bunga obligasi sekitar 8,45% hingga 8,95%. “Dalam penawaran obligasi tersebut target dana yang akan dihimpun perseroan senilai Rp4,5 triliun dan dananya akan digunakan untuk pelunasan sejumlah utang perseroan yang akan jatuh tempo segera,”kata Direktur PT DBS Vickers Securities, Hendra Purnama.
Perseroan mencatat, beberapa utang dimaksud yaitu MTN I tahap I tahun 2009 seri B yang jatuh tempo 23 Desember 2012 senilai Rp207 miliar, MTN I tahap II tahun 2012 seri B yang jatuh tempo pada 3 Februari 2013 senilai Rp4,8 miliar, MTN II tahun 2010 seri B yang jatuh tempo 22 Maret 2013 senilai Rp96,28 miliar dan MTN III tahun 2010 yang jatuh tempo 29 Oktober 2010 senilai Rp481.4 miliar.
Adapun masa penawaran awal adalah pada tanggal 19 November hingga 3 Desember dan tanggal efektif 10 Desember. Rencananya, perseroan akan melakukan pencatat di Bursa Efek Indonesia pada 19 Desember. Berperan sebagai penjamin emisi (underwriter) antara lain PT Bahana Securities, PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. (lia)
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…
NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…
NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnis lebih agresif lagi di tahun ini, PT Selaras Citra Nusantara Perkasa Tbk. (SCNP) akan…
NERACA Jakarta -Rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) PT Astra Graphia Tbk. (ASGR) memutuskan untuk membagikaan dividen sebesar Rp34 per…
NERACA Jakarta - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (23/4) sore ditutup naik mengikuti penguatan…