PU: Ketidaktersediaan Air masih Tinggi

 

 

NERACA

Jakarta - Tingkat ketidaktepatan penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat I masih tinggi dikarenakan pemerintah daerah kurang miliki kepedulian ketersediaan kebutuhan pokok itu.

"Hasil evaluasi pelaksanaan Pamsimas I menurut Lembaga Penelitian, Pendidikan dan Penerangan Ekonomi dan Sosial menunjukkan bahwa masih tingginya tingkat ketidaktepatan lokasi program," kata kata Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum Budi Yuwono dalam sambutan pada sosialiasi Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (PAMSIMAS) II di Jakarta, Selasa (13/11).

Dia mengatakan, memang ada 5% yang ditenggarai sasarannya harus dipertajam yaitu rasa ingin memiliki dan rasa ingin butuh air minum.

Di sisi lain, kata dia, pemerintah daerah cenderung kurang memiliki kepedulian dalam menjamin keberlanjutanpengelolaan program karena menganggap perannya telah selesai setelah pembangunan konstruksi.

"Ada beberapa daerah yang tidak peduli dengan program PAMSIMAS bukan karena tidak menjadi prioritas, tapi karena ini sudah menjadi urusannya masyarakat atau pemberdayaan masyarakat, seolah-olah pemerintah sudah meninggalkan. Itu jangan sampai terjadi," kata dia seperti dikutip Antara.

Menurut dia, setelah proses konstruksi dan dikelola oleh masyarakat, pemerintah daerah tetap harus terus membina demi keberlanjutannya supaya bisa dinikmati terus oleh masyarakat.

"Aset bukan hanya bangunan fisiknya saja tapi hasil pemberdayaan itu luar biasa. Pemerintah daerah berkewajiban untuk melakukan monitoring, evaluasi dan turun tangan kalau terjadi apa-apa. Misalnya ada kerusakan sedikit, pemerintah harus bisa memberikan bantuan kepada masyarakatnya," ujar dia.

Dia mengatakan, meskipun ada beberapa kelemahan dalam PAMSIMAS I, rasanya tidak adil kalau tidak mencatat hal-hal baik.

"Berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaan Pamsimas I menurut LP3ES menunjukkan bahwa kinerja pelaksanaan prasarana tergolong baik dan tingkat kemanfaatan program tergolong memuaskan," ujar dia.

Dengan demikian, Pamsimas perlu dilanjutkan karena dapat memberikan akses air bersih secara luas dan cepat pada warga perdesaan, miskin maupun tidak miskin.

Program PAMSIMAS bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan air minum dan sanitasi bagi masyarakat miskin di perdesaan dan daerah pinggiran kota. Program ini juga menerapkan praktik hidup bersih dan sehat dengan membangun model penyediaan prasarana dan sarana air minum dan sanitasi berbasis masyarakat yang berkelanjutan dan mampu diadaptasi oleh masyarakat. (doko)

BERITA TERKAIT

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Pemerintah Pastikan Defisit APBN Dikelola dengan Baik

  NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…

Kemenkeu : Fiskal dan Moneter Terus Bersinergi untuk Jaga Rupiah

  NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…

Kereta akan Menghubungkan Kawasan Inti IKN dengan Bandara Sepinggan

    NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…