Manulife Asset Management Bidik Dana Kelola Naik 20%

NERACA

Jakarta- PT Manulife Asset Management menargetkan dapat meningkatkan dana kelola sebesar 20% di tahun 2013 dari target akhir tahun ini yang diproyeksikan bisa mencapai Rp40 triliun. “Di tahun depan dana kelola masih bisa tumbuh sekitar 20% dari target akhir tahun ini.”kata Presiden Direktur PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Legowo Kusumonegoro di Jakarta. Selasa (13/11).

Menurutnya, pertumbuhan tersebut akan didorong oleh kinerja perusahaan melalui strategi marketing dan pertumbuhan investasi. Legowo mengatakan, total dana kelola yang telah dicapai hingga kuartal ketiga 2012 sebesar Rp38,2 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 15% dari periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp33 triliun.

Nilai dana kelola tersebut, lanjut dia, sebesar Rp12 triliun berasal dari produk reksadana dan sisanya merupakan kontribusi dari KPD, baik dari dana pensiun dan asuransi. Untuk pengelolaan reksadana tersebut menurut dia masih didominasi oleh reksadana saham sebesar 50% dan sisanya merupakan pendapatan tetap dan produk lainnya.

Legowo menilai, pertumbuhan investasi pada produk reksadana masih akan mengalami peningkatan, terlebih dengan adanya inovasi dan produk-produk menarik yang diterbitkan para manajer investasi. Selain itu, terjadinya peningkatan tersebut juga akan didorong oleh pertumbuhan emiten dan investasi khususnya di sektor infrastruktur yang saat ini mengalami perkembangan yang cukup pesat. “Tumbuhnya infrastruktur yang sangat baik saat ini akan menggerakkan beberapa sektor lainnya,” ujarnya.

Dia juga menambahkan, total jumlah nasabah saat ini diperkirakan telah mencapai sebanyak 30.000 nasabah yang didominasi oleh nasabah ritel. Angka tersebut diperkirakan masih akan tumbuh sebesar 7,5-10% di akhir tahun ini.

Prospek Investasi

Ekonom Manulife Asset Management, Oscar Gonzales mengatakan,Indonesia memiliki kondisi demografis yang menguntungkan karena proporsi populasi usia produktif yang diperkirakan akan bertahan pada level di atas 60% sampai dengan tahun 2050. Hal tersebut mengindikasikan pertumbuhan jumlah penabung akan terus meningkat.

Pertumbuhan pendapatan individu, lanjut Oscar diperkirakan akan meningkat sejalan dengan perkiraan meningkatnya pendapatan domestik bruto (PDB) per kapita sebesar 4,4% per tahun. “Di antara faktor-faktor demografis, finansial, dan ekonomi akan saling berpengaruh terhadap investasi, khususnya dalam kesiapan dana pensiun.” ujarnya.

Kata Oscar, negara yang tergolong negara yang menguntungkan dalam menyiapkan investasi untuk dana pensiun, yaitu Jepang, Singapura, dan Taiwan. Sementara Indonesia termasuk dalam kategori negara yang menantang (challenging). Pasalnya kesadaran untuk investasi di Indonesia tergolong masih sangat rendah jika dibandingkan dengan potensi yang ada.

Oscar menambahkan, indikator kesiapan dana pensiun tersebut dihitung berdasarkan komponen finansial sebesar 70% sementara makro ekonomi sebesar 30%. Untuk pengelolaan dana pensiun tersebut, menurut dia akan secara dinamis di kelola dalam produk akumulasi jangka panjang atau produk investasi bersifat campuran dengan mempertimbangkan profil risiko dan return (imbal hasil). (lia)

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…