Indonesia Agendakan Minimalisir Kesenjangan Ekonomi - Jelang KTT ASEAN 2011

 KTT ASEAN 2011

 Indonesia Agendakan Minimalisir Kesenjangan Ekonomi

 Jakarta---Pemerintah kemungkinan akan mengagendakan  masalah kesenjangan ekonomi menjadi salah satu topic yang akan diangkat dalam KTT ASEAN 7-8 Mei 2011 di Jakarta. Hal ini terkait dengan Kepemimpinan Indonesia di ASEAN. "Dalam rangka keketuaan ASEAN ini kita akan mengurangi kesenjangan antara negara-negara ASEAN," kata Deputi Menko Perekonomian Edy Putra Irawadi di Jakarta, Rabu (4/5)

 Menurut Edy, masalah kesenjangan ekonomi tersebut akan masuk dalam pembahasan bidang ekonomi dalam KTT ASEAN. “KTT itu juga akan menguatkan kembali komitmen negara-negara ASEAN dalam melakukan integrasi ekonomi ke tingkat global,” tambahnya.

 Lebih jauh kata Edy, Posisi Indonesia yang menjadi ketua ASEAN sebagai nilai lebih guna memanfaatkan berbagai pertemuan bisnis yang ada dalam rangkaian KTT ASEAN. Karena itu Indonesia berupaya mengajak mitranya di ASEAN untuk mengukur kepatuhan pada pasar bebas. ""Posisi keketuaan ASEAN ini merupakan nilai lebih. Maka itu ASEAN perlu mengukur kepatuhan pada pasar bebas dan integrasi ke ekonomi global," ujarnya.

 Adapun pilar yang akan difokuskan dalam pembahasan bidang ekonomi di KTT ASEAN adalah mengukur kepatuhan pada pasar besar, pembentukan pasar tunggal, serta upaya integrasi ke pasar global. 

 Sementara itu, Komisioner Perdagangan Uni Eropa Karel de Gucht menegaskan Uni Eropa (UE) siap membantu Indonesia sebesar 30 juta Euro sebagai hibah untuk memperkuat investasi dan perdagangan di Indonesia. "UE akan berikan bantuan 30 juta euro untuk memperkuat iklim investasi Indonesia, mengembangkan organisasi, ekspor, dan memperkuat perdagangan," katanya dalam jumpa pers pertemuan bilateral Indonesia dan Uni Eropa di Jakarta,(4/5)

 Menurut Karel, perundingan antara Indonesia dan Uni Eropa akan memfasilitasi ekspor produk kayu dan kertas dari perusahaan Indonesia ke Eropa. "Akan berikan keuntungan bagi eksportir Indonesia," ujarnya.

 Karel menambahkan, sudah terdapat hubungan perdagangan yang kuat antara Uni Eropa dan Indonesia. Indonesia merupakan tujuan investasi terbesar untuk Eropa dan pasar terbesar kedua Eropa. "Namun, masih banyak peluang yang belum dimanfaatkan," katanya.

 Karel menjelaskan, sistem Uni Eropa merupakan sistem rumit yang dikembangkan 50 tahun terakhir. Sistem tersebut dikembangkan dalam rangka pasar internal dan satu kesatuan moneter. "Karena itu, berharap ASEAN mengembagkan modelnya sendiri," pungkasnya.

 Sebelumnya, pengamat ekonomi Anggito Abimanyu mengatakan Indonesia merupakan satu-satunya negara di ASEAN yang mengalami defisit perdagangan dengan China terkait perdagangan bebas ASEAN-China (ACFTA). Sementara negara-negara ASEAN lainnya justru sebaliknya. "Satu-satunya 5 negara besar di ASEAN yang negatif dengan China adalah Indonesia, negara lainnya neraca perdagangannya positif," terangnya.

 Sampai saat ini, tambah Anggito, negara-negara anggota ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina tidak pernah mempermasalahkan adanya kebijakan ACFTA. Pasalnya, negara-negara tersebut merasakan keuntungan dengan adanya perdagangan bebas tersebut. "Negara lain sudah happy dengan ACFTA," katanya.

 Berdasar data yang ia himpun, porsi impor produk China ke Indonesia pada tahun 2005 sebesar 12%, kemudian meningkat hingga 20% pada 2010. Untuk itu dengan adanya fakta tersebut sebaiknya Indonesia tidak hanya melihat ACFTA secara bilateral saja, namun juga secara multilateral.

 "Yang penting total trade-nya adalah surplus. Dengan China bisa defisit, tapi dengan yang lain surplus. Asal yang diimpor dari China adalah bahan baku. Jangan dilihatya hubungan individu," pungkasnya. **cahyo

 

BERITA TERKAIT

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global

UU DKJ, Masa Depan Jakarta Dijadikan Pusat Perdagangan Global NERACA Jakarta - Lahirnya undang-undang tentang Daerah Khusus Jakarta (UU DKJ)…

Pemerintah akan Bentuk Tim Proyek Kereta Cepat Jakarta " Surabaya

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan segera membentuk tim untuk proyek kereta…

Surplus Neraca Perdagangan Terus Berlanjut

  NERACA Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Maret 2024, Indonesia kembali surplus sebesar 4,47 miliar dolar AS,…