NERACA
Jakarta - Beberapa pakar dalam acara konferensi internasional pembangunan pascabencana menilai bahwa pengalaman Indonesia dalam upaya pemulihan pascabencana telah memberikan pembelajaran yang baik untuk negara-negara rawan bencana alam lainnya.
Dukungan yang cukup signifikan terhadap upaya pemulihan pascabencana yang dilakukan oleh pemerintah datang dari dua program sukses: Multi Donor Fund untuk Aceh dan Nias (MDF) serta Java Reconstruction Fund (JRF).
MDF dibentuk atas permintaan Pemerintah Indonesia setelah tsunami Desember 2004, yang menelan korban lebih dari 200.000 warga Indonesia dan menyebabkan 500.000 orang kehilangan tempat tinggal. Sementara itu, JRF dibentuk untuk menanggapi gempa bumi dan tsunami di Jawa yang menewaskan 5.000 korban. Masa kerja JRF diperpanjang untuk mendukung upaya rekonstruksi terkait dengan letusan Gunung Merapi pada tahun 2010.
Banyak hal yang telah dilakukan MDF, misalnya membangun 20.000 rumah dan lebih dari 3.000 km jalan pedesaan, mendukung hampir 10.000 proyek infrastruktur setempat, serta melakukan rehabilitasi dan rekonstruksi dari lebih dari 1.200 bangunan publik, juga rekonstruksi lima pelabuhan nasional dan internasional.
Sementara itu, JRF telah membangun lebih dari 15.000 rumah dan menyelesaikan lebih dari 4.000 proyek infrastruktur lokal. JRF juga mendukung lebih dari 15.000 usaha mikro dan kecil untuk membangun usaha dan meningkatkan penghasilan mereka.
“Faktor utama dari keberhasilan ini adalah kepemimpinan pemerintah yang kuat sebagai basis kemitraan yang efektif dengan donor, lembaga internasional, LSM, dan masyarakat setempat,” kata Kepala Perwakilan Bank Dunia di Indonesa Stefan Koeberle.
Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional Armida Alisjahbana berkomentar, “Program-program MDF dan JRF telah menghasilkan sejumlah pembelajaran yang menjadi perhatian masyarakat internasional, di antaranya dalam pelaksanaan rekonstruksi perumahan berbasis pemberdayaan masyarakat, pemulihan ekonomi masyarakat (livelihood), serta peningkatan kapasitas pemerintah daerah dan masyarakat tentang pengurangan risiko bencana.”
Bertemakan Pembelajaran dari Pengalaman Indonesia dalam Rekonstruksi dan Kesiagaan Bencana, konferensi internasional ini adalah forum berbagi pengetahuan antara praktisi dan pembuat kebijakan. Konferensi ini menarik sekitar 500 peserta, termasuk representatif dari negara-negara rawan bencana seperti Haiti, Pakistan, dan Jepang, serta dihadiri oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono.
MDF dan JRF mendukung pendekatan berbasis masyarakat dalam rekonstruksi pemukiman, rekonstruksi infrastruktur besar dan kecil dan pemulihan mata pencaharian. Program-program MDF dan JRF juga mempromosikan kesetaraan jender, peningkatan kapasitas, serta pengurangan risiko bencana.
NERACA Jakarta – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih terkelola dengan baik. “(Defisit)…
NERACA Jakarta – Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan kebijakan fiskal dan moneter terus disinergikan…
NERACA Jakarta – Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mengungkapkan kereta Bandara menghubungkan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP…
Thailand Industrial Business Matching 2024 akan Hubungkan Industri Thailand dengan Mitra Global NERACA Jakarta - Perekonomian Thailand diperkirakan akan tumbuh…
NERACA Jakarta – Isu perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca (GRK) telah menjadi perhatian dunia, dengan…
Tumbuh 41%, Rukun Raharja (RAJA) Cetak Laba USD8 Juta NERACA Jakarta - PT Rukun Raharja, Tbk (IDX: RAJA) telah mengumumkan…