Sama-sama rumah susun dan bersubsidi, tentu saja tinggal di apartemen bersubsidi lebih bergengsi dari pada di rumah susun sederhana hak milik (rusunami) atau di rumah susun sewa sederhana (rusunawa).
Dilihat dari lokasinya, pun sebetulnya sama-sama terjangkau oleh jaringan transportasi kota. Yang berbeda adalah harga dan fasilitas pendukungnya. Sebut saja, apartemen bersubsidi Kalibata Residence, selain dekat dengan stasiun KRL Duren Kalibata, di sana jua terdapat sejumlah kuliner terkenal, termasuk Starbuck, dan KFC. Banyak konter ATM berbagai bank.
Itu sebabnya, sejumlah pejabat memilih membeli unit apartemen bersubsidi. Harganya jauh di bawah apartemen tak bersubsidi. Sedangkan fasilitasnya tak beda jauh. “Ya saya membelikan ini untuk anak saya, tapi saya lebih sering ke sini jika libur atau week end,” tutur Ali (53), seorang eksekutif di sebuah kementerian di kawasan Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.
Secara umum, klasifikasi rumah bersubsidi terbagi dalam tiga kelompok. Pertama, rumah sederhana sehat (RSS). Tipe ini terdapat empat model, yaitu rumah tembok, rumah setengah tembok, rumah kayu, rumah kayu panggung dengan tipe RIT-1, IT-2, RsS-1, dan RsS-2.
Kedua, rumah susun sederhana sewa (rusunawa), yang terbagi menjadi empat. Rusunawa dua lantai, rusunawa bersubsidi terbatas, rusunawa bersubsidi penuh, dan rusunawa tidak bersubsidi. Ketiga, rumah susun sederhana milik (rusunami).
Oleh para pengembangnya, rusunami diberi istilah lain yang lebih keren, apartemen bersubsidi. Istilah itu tentu lebih bercitra dibanding rusunami yang terkesan untuk golongan ekonomi rendah. Pemerintah memberikan subsidi kepada calon penghuni yang memenuhi syarat.
Rumah bersubsidi tersebut diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah yang tergolong kelompok formal dan informal. Masyarakat formal adalah mereka yang mempunyai penghasilan tetap berdasarkan bukti atau daftar penghasilan dari instansi atau perusahaannya. Di antara mereka termasuk para PNS dan TNI/Polri. Sedangkan masyarakat informal adalah mereka yang berprofesi di luar PNS atau TNI/Polri. Masuk kelompok ini adalah para pedagang, pekerja tidak tetap, dan profesi mandiri lainnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Perumahan Rakyat Nomor: 7/PERMEN/M/2007, kelompok sasaran penerima subsisidi adalah keluarga/rumah tangga yang baru pertama kali memiliki rumah dan baru pertama kali menerima subsidi perumahan. Hal itu dibuktikan oleh surat pengantar dari kelurahan. Pemohon juga mempunyai gaji pokok per bulan maksimum Rp 4,5 juta. Tentunya mereka harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Harga apartemen bersubsidi di bawah Rp 144 juta per unit dan jenis rumah di bawah Rp 55 juta.
Subsidi perumahan dari pemerintah itu diwujudkan dalam bentuk selisih bunga atau uang muka, maupun bantuan prasarana dan sarana dasar pekerjaan umum (PSD-PU). Selisih bunga maksimum 5%. Sedangkan subsidi uang muka maksimum Rp 7 juta untuk semua golongan. Subsidi juga dalam bentuk pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN). Yang tidak memenuhi syarat tetap dapat membeli rusunami, namun tidak mendapatkan subsidi.
Mengapa orang memilih rumah susun, ada sejumlah alasan bagi mereka yang tinggal di sana. Tinggal di luar kota selama itu telah menimbulkan pemborosan. Pemborosan waktu, pemborosan biaya, pemborosan lingkungan (akibat pencemaran), dan pemborosan sosial yang menyebabkan sulitnya bersosialisasi.
Pemborosan biaya, jelas. Karena tinggal di pinggiran kota harus mengeluarkan ongkos transportasi yang lebih banyak dan sering terjebak kemacetan. Berdomisili jauh dari tempat kerja jelas lebih rentan terkena berbagai penyakit. Kerugian akibat kemacetan bisa mencapai Rp 12,8 triliun hingga Rp 65 triliun. (saksono)
TABEL
DAFTAR RUSUNAMI
JAKARTA
Bandung
Apartemen Puncak Permai.
NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…
NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…
NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…
NERACA Jakarta - Menyambut tahun 2024, PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) berkomitmen untuk terus berfokus pada pembiayaan di sektor perumahan.…
NERACA Jakarta - Hasil riset Rumah123 mengungkapkan Bogor mengalami kenaikan harga rumah tertinggi di Jabodetabek hingga 6,4 persen, disusul Tangerang…
NERACA Badung, Bali - Anggota holding BUMN InJourney, PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (ITDC) mencatat tingkat okupansi kamar hotel di kawasan the Nusa…