Penerapan Sistem XBRL - BEI Akui Butuh Waktu dan Proses Panjang

NERACA

Jakarta – Dengan alasan memudahkan investor mendapatkan akses dalam mengelola laporan keuangan emiten, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) terus mengembangkan sistem eXtensible Business Reporting Languange (XBRL).

Direktur Penilaian BEI Hoesen mengatakan, sistem XBRL akan memudahkan investor mengolah laporan keuangan emiten, “Bila selama ini laporan keuangan sulit diolah, nantinya dengan penggunaan sistem XBRL akan lebih mudah diakses,”katanya di Jakarta, Senin (12/11).

Hanya saja, dirinya belum bisa memastikan realisasi penggunaan sistem XBRL karena butuh proses panjang dua sampai tiga tahun. Kendala lain, adalah menyesuaikan atau mengadopsi standar akuntansi yang ada.

Kata Hoesen, penggunaan sistem XBRL dalam negeri tidak perlu payung hukum baru karena hanya bersifat teknis dan penggunaan sistem ini akan merujuk pada sistem yang sudah diberlakukan di bursa Jepang, Eropa dan Amerika.

Hal senada juga disampaikan Direktur IT Adikin Basirun, realisasi penggunaan sistem XBRL dalam laporan keuangan belum bisa dipastikan dilakukan tahun depan. Namun BEI merencanakan alokasi sistem ini sudah masuk anggaran program 2013, “Ini sudah masuk anggaran 2013, cuma mungkin implementasinya bukan di 2013 karena kalau hanya menyiapkan infrastruktur awalnya, itu jauh lebih mudah tetapi tantangan yang tersulit adalah learning proses dan change management,”ungkapnya.

Sementara nilai anggaran untuk penerapan sistem ini, Adikin belum mau menyebutkan karena anggaran XBRL ini masuk ke dalam anggaran pengembangan usaha.

Terus Sosialisasi

Selain itu, untuk 2013 ini juga BEI masih melakukan kajian seputar infrastruktur penunjang sistem ini. Namun untuk sosialisasi atau sounding ke emiten sudah dilakukan walaupun sifatnya masih general.

Dia juga menuturkan, sistem ini sebenarnya standarisasi dalam laporan keuangan, standar yang dilakukan di seluruh dunia agar laporan keuangan menjadi lebih terstruktur dan elektornik.

Salah satu yang akan diterapkan adalah penggunaan bahasa Inggris dalam penyajian laporan keuangan, “Sistem ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam pengolahan laporan keuangan sehingga menjadi lebih mudah," ujarnya.

Baik Hoesen dan Adikin, keduan sepakat sistem ini bertujuan mempermudah investor dalam mengambil tujuan investasi, seperti dilihat negaranya apa, sektornya apa dan rasionya seperti apa. Dengan adanya sistem itu maka dapat mempermudah dalam investasi.

Pada dasarnya, kajian sistem tersebut telah menjadi standar dalam perdagangan di dunia, seperti Amerika Serikat, Inggris dan Singapura. Diharapkan dengan adanya sistem ini memberikan kecepatan dalam mengolah data menjadi lebih tinggi dan investor semakin cepat mengambil informasi, serta menjadi semakin transparan dalam informasi.

Kata Adikin, dalam pembuatan sistem tersebut tidak hanya membutuhkan peraturaan bursa, tapi peraturan lainnya, karena tidak mungkin dilakukan dari bisnis. Sistem ini akan sedikit menyulitkan mereka, namun ini memberikan manfaat, karena lebih memudahkan, “Kalau misalnya, ini akan tercapai maka dengan melihat laporan keuangan, hanya perlu melakukan beberapa klik saja, tergantung mau liat apa dari laporan tersebut,"tuturnya.

Sebelumnya, diharapkan dengan XBRL ini maka laporan keuangan emiten akan dimengerti oleh investor baik domestik maupun global karena menggunakan bahasa sederhana. Dengan menggunakan template khusus dan standar yang diakui dan dianjurkan lembaga pasar modal internasional, Securities and Exchange Commission (SEC) maka semua pelaku pasar yang mengakses laporan keuangan bisa mengerti. XBRL sudah menjadi rekomendasi negara-negara yang tergabung dalam G-7. (bani)

 

 

 

BERITA TERKAIT

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…

BERITA LAINNYA DI Bursa Saham

Sentimen Bursa Asia Bawa IHSG Ke Zona Hijau

NERACA Jakarta – Mengakhiri perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (18/4) sore, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup…

Anggarkan Capex Rp84 Miliar - MCAS Pacu Pertumbuhan Kendaraan Listrik

NERACA Jakarta – Kejar pertumbuhan bisnisnya, PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS) akan memperkuat pasar kendaraan listrik (electric vehicle/EV), bisnis…

Sektor Perbankan Dominasi Pasar Penerbitan Obligasi

NERACA Jakarta -Industri keuangan, seperti sektor perbankan masih akan mendominasi pasar penerbitan obligasi korporasi tahun ini. Hal tersebut disampaikan Kepala…