Hatta Wajibkan BUMN Bangun Jembatan Selat Sunda


NERACA

 

Padang - Simpang-siur pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) mulai menemui titik terang setelah Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa dia mengharuskan BUMN- BUMN karya untuk segera merealisasikannya. "JSS akan kita kembangkan melalui BUMN. Ya, kalau untuk mengemban misi untuk negara, BUMN karya itu harus siap," kata Hatta dalam kunjungannya ke Padang, Minggu (11/11), di hadapan para wartawan.

Meski kabarnya hingga saat ini belum ada satu BUMN yang menyatakan kesiapan untuk pembangunan
jembatan terpanjang di Indonesia itu, konsep tersebut tetap akan diusung Hatta. Tanpa itu, lanjut Hatta,
pembangunan JSS akan terus di awang-awang. "Secara teknis memang belum kita atur sedemikian rupa, tetapi konsep yang akan kita gunakan seperti itu. Jika konsep itu terealisasi, pembangunan JSS dapat segera terlaksana," ujar Hatta.

Menurut Hatta, kewajiban itu dia bebankan karena BUMN karya sesungguhnya memiliki kesiapan yang baik.


Makanya, Hatta sangat optimistis jika BUMN karya dapat segera merealisasikan pembangunan JSS. Bahkan, menurutnya, bukan hanya JSS saja yang akan diserahkan ke BUMN, namun juga pembangunan segala proyek di Tanah Air. "Semua itu bisa dibiayai dari investasi dan bantuan dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN)," tegasnya.

Ke depan, lanjut dia, jalan-jalan tol di Sumatera yang awalnya dibangun menggunakan APBN serta pinjaman, kini akan diserahkan ke BUMN. "Sekarang yang seperti itu kita keluarkan dengan menugaskan BUMN supaya bisa lebih cepat lagi," kata dia.

Dikatakannya, saat ini saja BUMN telah membuktikan kalau mereka mampu melakukan pembangunan infrastuktur dengan baik. "Mereka pasti sanggup. Buktinya, sekarang pembangunan Tanjung Priok dilakukan BUMN, juga rel kereta, commuter line, dan bandara juga dilakukan oleh BUMN. Jadi, untuk apa ragu," ujarnya menutup pembicaraan.

 

Tidak Pakai Pinjaman

Sebelumnya, Hatta mengatakan bahwa meski asing tertarik untuk membiaya pembangunan JSS, pemerintah bertekad untuk tidak menggunakan dana pinjaman. Menurut dia, the Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sudah mengungkapkan ketertarikan untuk membiayai proyek tersebut.

 

Menurut Hatta, pembangunan infrastruktur sebaiknya mengikutsertakan peran swasta dalam negeri serta pemerintah daerah. JSS ditargetkan mulai dibangun pada 2014 dan rencananya akan menelan dana sedikitnya Rp 100 triliun. Nantinya, JSS bukan sekadar jembatan tapi juga akan dibangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

 

Studi kelayakan (feasibility study) pembangunan JSS akan dimulai akhir tahun ini. Dalam waktu dekat, pemerintah pusat akan mengundang pemerintah daerah selaku inisiator, yakni Pemda Lampung dan Banten.
Menteri Keuangan Agus Martowardojo menuturkan, studi kelayakan proyek JSS akan dilakukan oleh pemerintah dengan Kementerian Pekerjaan Umum sebagai pemimpin dalam melakukan studi kelayakan itu. (ahmad)

BERITA TERKAIT

KPU TETAPKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TERPILIH

Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto (tengah) bersama Gibran Rakabuming Raka (kiri) menerima dokumen berita acara dari…

BANK MANDIRI TASPEN RAIH PRESTASI NAIK KELAS KE KBMI 2

Karyawan Bank Mandiri Taspen sedang melayani nasabah saat melakukan transaksi di salah satu kantor cabangnya di Jakarta, Rabu (23/4). Konsisten…

PAMERAN LAB INDONESIA 2024

PAMERAN LAB INDONESIA 2024 : Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Mekanika, Radiasi, dan Biologi Badan Standardisasi Nasional (BSN) Wahyu Purbowasito…

BERITA LAINNYA DI Berita Foto

KPU TETAPKAN PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN TERPILIH

Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2024-2029, Prabowo Subianto (tengah) bersama Gibran Rakabuming Raka (kiri) menerima dokumen berita acara dari…

BANK MANDIRI TASPEN RAIH PRESTASI NAIK KELAS KE KBMI 2

Karyawan Bank Mandiri Taspen sedang melayani nasabah saat melakukan transaksi di salah satu kantor cabangnya di Jakarta, Rabu (23/4). Konsisten…

PAMERAN LAB INDONESIA 2024

PAMERAN LAB INDONESIA 2024 : Direktur Standar Nasional Satuan Ukuran Mekanika, Radiasi, dan Biologi Badan Standardisasi Nasional (BSN) Wahyu Purbowasito…