ADB-OFID Sinergi Biayai Proyek Di Asia

ADB-OFID Sinergi Biayai Proyek Di Asia

 Jakarta-- Bank Pembangunan Asia (ADB) dan lembaga Dana OPEC untuk Pembangunan Internasional (OFID) menekan nota kesepahaman (MoU) guna bersinergi dan meningkatkan kerja sama dalam pendanaan berbagai proyek di negara berkembang. "ADB dan OFID akan meningkatkan koordinasi dalam aktivitas pembangunan di negara mitra bersama kami dan di beragam sektor prioritas yang kami jalani bersama," kata Presiden ADB Haruhiko Kuroda, dalam rilis ADB yang diterima di Jakarta, Selasa.

 Kerjasama tersebut, kata Haruhiko Kuroda, bukan saja mempererat kedua organisasi. Namun juga untuk lebih mengidentifikasi berbagai proyek dengan membagi pandangan bersama dalam melakukan pembiayaan dalam proyek tersebut.

 Selain itu, dua organisasi tersebut untuk saling mendukung dalam menyelenggarakan konsultasi untuk membahas permasalahan yang terkait dengan kepentingan bersama, antara lain membantu persoalan akses energi bagi kawasan miskin di Asia.

 Penandantanganan MoU yang diwakili oleh Presiden ADB Haruhiko Kuroda dan Dirjen OFID Sulaeiman Jasir Al-Herbish dilakukan sebelum berlangsungnya acara Pertemuan Tahunan ke-44 Dewan Gubernur ADB yang berlangsung di Hanoi, Vietnam, pada 3 - 6 Mei 2011.

 Al-Herbish mengatakan perjanjian ini akan meningkatkan kerangka yang telah ada tentang kerja sama kelembagaan yang juga memberikan manfaat bagi negara mitra bersama OFID-ADB dan inisiatif regional Asia," katanya.

 MoU itu dinilai memformalkan hubungan jangka panjang antara dua organisasi tersebut yang telah berlansung sejak tahun 1976. Hingga kini, dua lembaga itu telah secara bersama-sama mengimplementasikan 90 proyek hingga total bernilai 765 juta dolar AS di Afghanistan, Azerbaijan, Bangladesh, Kamboja, India, Kirgistan, Laos, Maladewa, Nepal, Pakistan, Papua Nugini, Filipina, Samoa, Kepulauan Solomon, Srilanka, Tajikistan, Thailand, and Uzbekistan.

 Pada 2010, program Dana Spesial ADB antara lain menyediakan dana 13,84 miliar dolar AS dalam pembiayaan, di mana 11,46 miliar dolar AS dipergunakan untuk 118 pinjaman, dan 243 juta untuk investasi ekuitas. Selain itu, sebanyak 982 juta dolar AS untuk 40 proyek hibah ("grant"), 982 juta dolar AS untuk lima garansi, dan 176 juta dolar AS untuk proyek bantuan teknis.

 Sedangkan mitra pembiayaan menyediakan dana 3,67 miliar dolar AS, sehingga secara akumulasi total dana yang disetujui untuk dikucurkan oleh ADB pada 2010 mencapai 17,51 miliar dolar AS. **cahyo

 

 

BERITA TERKAIT

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV NERACA Samarinda - Pj…

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…

BERITA LAINNYA DI Ekonomi Makro

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV

Sidak ke RSJD AHM Samarinda, Pj Gubernur Kaltim Minta Fasilitas Ruang Tunggu Dilengkapi AC dan TV NERACA Samarinda - Pj…

ASN Diminta Tunda Kepulangan ke Jabodetabek

  NERACA Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy meminta Aparatur Sipil Negara (ASN) yang…

KCIC : Penumpang Kereta Cepat Whoosh Meningkat 40%

    NERACA Jakarta – Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyampaikan, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh mengalami peningkatan 40 persen…