Ciptakan Sistem Perbankan Yang Lebih Sehat Melalui CBC - Achmad Deni Druri, Presiden Direktur Center for Banking Crisis

Ketika banyak orang terlena dan menyembunyikan kasus kejahatan perbankan, Deni Daruri lah yang paling lantang berteriak untuk memperbaiki perbankan dengan membongkar kasus-kasus kejahatan yang dilakukan perbankan.

NERACA

Kalangan bankir pastinya sangat mengenal sosok pria dengan pembawaan kalem ini, apalagi sepak terjangnya yang agak “nakal” di dunia perbankan pasti akan membuat orang disekitarnya berdecak kagum. Betapa tidak, saat banyak orang tertidur dan menyembunyikan kasus kejahatan perbankan, Deni Daruri lah yang paling lantang berteriak untuk memperbaiki perbankan dengan membongkar kasus-kasus kejahatan yang dilakukan bankan.

Ya, keberanian pria kelahiran 45 tahun silam ini, dipupuk saat dia berkiprah menjadi seorang akuntan publik di sebuah kantor akuntan bernama KPMG Hanadi Sudjendro, Jakarta. Di sana, ia mengaudit beberapa bidang usaha. Mulai dari perbankan, industri, perdagangan, dan juga kontraktor. Ketika itu, berdasarkan pengamatannya, banyak kasus-kasus kecurangan perbankan yang tidak diketahui orang dan terkesan ditutup-tutupi, dan dia yang harus membongkarnya. Makanya, ia semakin tertarik untuk fokus ke bidang perbankan saat itu.

Pada 1993 ia berganti bendera perusahaan, tetapi tetap tak jauh berbeda dengan bidang usaha yang digelutinya dahulu, yakni masih dibidang audit-mengaudit. Nah, singkat kata singkat cerita, pada 1997 terjadi krisis ekonomi di Indonesia. Akibatnya, banyak perusahaan yang tutup saat itu. Bank pun tak luput dari itu, total sebanyak 36 bank diliquidasi akibat krisis yang terjadi.

Akibatnya, ancaman PHK karyawan pun tak bisa dihindari. Nah, saat itulah teman-teman yang merupakan kliennya, banyak yang mendatangi Deni, maklum saja Deni sempat aktif di LSM Serikat Pekerja, untuk itu ia diharapkan mau bergabung untuk dapat bisa bersama-sama memperjuangkan nasib yang tak tentu arah.

Mereka juga menyerahkan data-data mengenai kasus kejahatan perbankan di bank tempat mereka bekerja dulu. Dan akhirnya, berdirilah CBC (Center for banking Crisis) pada 23 Mei 1998, sebagai lembaga independent yang akan memperjuangkan nasib karyawan yang kena PHK.

“Proses lahirnya CBC ya seperti itu, karena itu kita menampung data-data kejahatan dari teman-teman yang merasa dirugikan. Akhirnya data-data perbankan tersebut kita bongkar pada 1999 agar ditindak lanjuti pihak berwajib,” ujar Deni mengkisahkan asal muasal berdirinya CBC.

Tetapi sayang, kenyataannya tak seperti itu, data-data valid berupa kasus kejahatan perbankan tak pernah ditindaklanjuti pihak berwajib. Akibatnya, data yang dia rilis bersama teman-temannya terbuang begitu sia-sia. Dan hanya menjadi debat kusir belaka. Akibatnya, karena kecewa dengan tidak adanya tindak lanjut, beberapa orang pengurus mundur teratur dari kepengurusan CBC hingga menyisakan Deni sendiri.

Meski kini menjadi single fighter, tak lantas membuat Deny patah arang, ia malah semakin semangat menggarap CBC dengan melakukan berbagai terobosan. Seperti melakukan riset-riset sebagai solusi agar bank itu lebih baik dan lebih sehat. Dengan doa dan kerja keras, kini ia berhasil mengembangkan CBC.

Kedepannya, ia berencana membuat Klinik Perbankan, tujuannya membantu mengatsi sengketa antara bank dengan nasabahnya. Tentunya, yang diharapkan adalah pemecahan masalah yang seadil-adilnya. “Jika bank salah kita harus membela nasabah, jika tidak ya sebaliknya, pokoknya kita akan mengusung nilai-nilai keadilan di dalamnya,” kata dia.

Saat ini, Klinik Perbankan dengan bendera CBC sedang diuji cobakan melalui website, bagaimana responnya nanti, itu adalah dasar berdirinya Klinik Perbankan. Dan diharapkan pada awal 2013 mendatang, Klinik Perbankan ini sudah berjalan. “Intinya kita mau membantu memediasi sengketa antara nasabah dan bank, dan tahun depan saya harap semua sudah mulai jalan,” tegas Deni.

Religius Nan Santun

Meski memiliki misi agak “nyeleneh”, siapa sangka kalau bapak 5 anak ini ternyata sosok yang religius. Buktinya, menurut beberapa orang stafnya, setiap masuk waktu sholat Deni selalu menyempatkan diri untuk melakukan sholat berjamaah dengan para karyawannya. Selain untuk menunaikan kewajiban, sholat berjamaah juga bisa mempererat tali silaturrahim.

“Kalau untuk keluarga, saya tidak pernah mentolerir soal agama. Semua anak-anak saya saya wajibkan untuk melakukan sholat, dan juga harus dapat membaca Al-Quran, baru setelahnya ilmu umum yang saya haruskan untuk mereka miliki, sebagi bekal hidup menhadapi persaingan di dunia,” tegas Deni.

Baginya ajaran agama adalah hal terpenting dalam hidup, dan tentu saja dapat diaplikasikan dalam dunia kerja. Salah satu contohnya, ada pada ibadah haji. Ada beberapa ritual haji yang sayang jika tidak benar-benar dimengerti sevara mendalam artinya. Karena itu akan membuat pelaksanaan ritual tak ubahnya sebagi penggugur kewajiban belaka. Ya, kalau diresapi, tentu akan berbeda.

Makanya, ketika menunaikan ibadah haji beberapa waktu lalu, Deni selalu menghayati dan memahami arti setiap ritual haji. Seperti Sa’i misalnya, kalau hanya dilakukan sebagi ritual saja tentu tak akan membekas. Tetapi kalau kita resapi artinya. Tentu akan berbeda ketika kita dihadapkan pada suatu kenyataan. Karena pada prinsipnya, ritual tersebut jika dicermati berarti sebagai manusia kita harus bekerja keras. Sementara itu, soal hasil adalah hak prerogratif Tuhan.

“Siti Hajar, bolak-balik Safa ke Marwah bekerja keras mencari air tidak juga menemukannya, semnetara Ismail yang hanya diam dengan beberapa sentuhan tiba-tiba keluar air dari dalam tanah, intinya, keuksesan yang kita peroleh bukanlah semata kerja keras kita, tapi juga adanya doa-doa orang terdekat kita yang begitu ikhlas,” jelasnya.

Dengan mengerti arti haji sesungguhnya, tidak akan membuat ibadah haji seseorang tidak menjadi percuma. Makanya, diharapkan orang yang telah menunaikan ibadah haji memiliki sifat seperti air, karena air bisa menghidupi tumbuhan yang dilaluinya serta menghidupi hewan yang meminumnya. 

BERITA TERKAIT

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…

BERITA LAINNYA DI

Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah

  Yudi Candra  Pakar Membaca Wajah  Menggali Potensi SDM Melalui Baca Wajah Memang garis takdir manusia sudah ditentukan oleh tuhan.…

Tanamkan Cinta Tanah Air dan Bela Negara

Prof. Dr. Erna Hernawati, Ak., CPMA., CA., CGOP.Rektor Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Jakarta Predikat KARTINI MASA KINI pantas disematkan…

Selamatkan Masa Depan 250 Ribu Siswa Keluarga Ekonomi Lemah

KCD Wilayah III‎ Disdik Jawa Barat, H.Herry Pansila M.Sc    Saatnya Untuk selamatkan 250 Ribu Siswa dari Keluarga Ekonomi tidak…